Gubernur Instruksikan Pembuatan Jalan Baru
A
A
A
BREBES - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong relokasi jalur utama penghubung Purwokerto-Tegal menyusul amblesnya jalur Ciregol di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng).
Pemerintah kabupaten diminta memulai proses pembebasan lahan tahun ini. ”(Relokasi) ini sebenarnya sudah kami bicarakan cukup lama. Nah , sekarang karena ada bencana, percepatannya dari sini, dari kejadian ini,” kata Ganjar saat meninjau kondisi jalan yang ambles di jalur Ciregol di Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, kemarin.
Dalam peninjauan itu, Ganjar didampingi Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, Bupati Brebes Idza Priyanti, Kapolda Jateng Irjen Pol Nur Ali, dan sejumlah pejabat Bina Marga serta Pemkab Brebes. Menurut mantan anggota DPR TI itu, opsi relokasi jalur Ciregol ke lokasi lain yang lebih aman merupakan pilihan lebih baik dibandingkan melakukan penanganan titik jalan yang rawan ambles atau longsor.
Kondisi jalan dijalur Ciregol mungkin akan kembali ambles atau longsor karena pergerakan tanah yang terjadi akibat arus Sungai PedasdanGlagahdiduasisijalan. Dari sisi anggaran yang dikeluarkan, langkah relokasi juga dinilai Ganjar lebih efisien dibandingkan melakukan penanganan tiga titik jalan yang sudah ambles dan longsor.
”Penangan tiga titik ini (yang ambles) Rp30 miliar. Saya kira relokasi lebih baik. Saya juga dapat SMS dari warga sini untuk buat jalur baru. Ini artinya kesadaran masyarakat bagus,” katanya. Terkait persoalan ketersediaan lahan yang menjadi kendala, Ganjar menyatakan, tahun ini pembebasan lahan relokasi akan dimulai. Dia juga sudah meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes segera membentuk tim pembebasan lahan.
”Saya sudah bicara dengan Bu Bupati untuk segera membentuk timnya. Segera kami kerjakan pembebasan lahan,” tegasnya. Menurut Ganjar, anggaran untuk pembesan lahan itu sudah tersedia Rp8 miliar dari total Rp60 miliar yang dibutuhkan. Anggaran tersebut berasal dari pemerintah pusat. ”Duitnya sudah siap. Kami akan bantu Bu Bupati lakukan pembebasan lahan. Kami akan kejar-kejaran. Kalau bisa, kita kebut,” ucapnya.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah V Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, jalur baru pengganti jalur Ciregol membutuhkan lahan seluas 92.801,2 meter persegi. Jalan akan dibangun dengan panjang 4,1 kilometer dan lebar 7,5 meter. ”Untuk pembangunan fisik dibutuhkan anggaran Rp95 miliar,” sebutnya.
Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Brebes Suprapto mengungkapkan, terdapat 124 bidang tanah yang harus dibebaskan untuk dibuat jalur baru pengganti jalur Ciregol. Bidang tanah itu tersebar di Desa Kutamendala, Karangjongkeng, Purwodadi, Kecamatan Tonjong. ”Sebagian besar sawah. Ada juga yang bangunan,” katanya kemarin.
Farid firdaus
Pemerintah kabupaten diminta memulai proses pembebasan lahan tahun ini. ”(Relokasi) ini sebenarnya sudah kami bicarakan cukup lama. Nah , sekarang karena ada bencana, percepatannya dari sini, dari kejadian ini,” kata Ganjar saat meninjau kondisi jalan yang ambles di jalur Ciregol di Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, kemarin.
Dalam peninjauan itu, Ganjar didampingi Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, Bupati Brebes Idza Priyanti, Kapolda Jateng Irjen Pol Nur Ali, dan sejumlah pejabat Bina Marga serta Pemkab Brebes. Menurut mantan anggota DPR TI itu, opsi relokasi jalur Ciregol ke lokasi lain yang lebih aman merupakan pilihan lebih baik dibandingkan melakukan penanganan titik jalan yang rawan ambles atau longsor.
Kondisi jalan dijalur Ciregol mungkin akan kembali ambles atau longsor karena pergerakan tanah yang terjadi akibat arus Sungai PedasdanGlagahdiduasisijalan. Dari sisi anggaran yang dikeluarkan, langkah relokasi juga dinilai Ganjar lebih efisien dibandingkan melakukan penanganan tiga titik jalan yang sudah ambles dan longsor.
”Penangan tiga titik ini (yang ambles) Rp30 miliar. Saya kira relokasi lebih baik. Saya juga dapat SMS dari warga sini untuk buat jalur baru. Ini artinya kesadaran masyarakat bagus,” katanya. Terkait persoalan ketersediaan lahan yang menjadi kendala, Ganjar menyatakan, tahun ini pembebasan lahan relokasi akan dimulai. Dia juga sudah meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes segera membentuk tim pembebasan lahan.
”Saya sudah bicara dengan Bu Bupati untuk segera membentuk timnya. Segera kami kerjakan pembebasan lahan,” tegasnya. Menurut Ganjar, anggaran untuk pembesan lahan itu sudah tersedia Rp8 miliar dari total Rp60 miliar yang dibutuhkan. Anggaran tersebut berasal dari pemerintah pusat. ”Duitnya sudah siap. Kami akan bantu Bu Bupati lakukan pembebasan lahan. Kami akan kejar-kejaran. Kalau bisa, kita kebut,” ucapnya.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah V Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, jalur baru pengganti jalur Ciregol membutuhkan lahan seluas 92.801,2 meter persegi. Jalan akan dibangun dengan panjang 4,1 kilometer dan lebar 7,5 meter. ”Untuk pembangunan fisik dibutuhkan anggaran Rp95 miliar,” sebutnya.
Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Brebes Suprapto mengungkapkan, terdapat 124 bidang tanah yang harus dibebaskan untuk dibuat jalur baru pengganti jalur Ciregol. Bidang tanah itu tersebar di Desa Kutamendala, Karangjongkeng, Purwodadi, Kecamatan Tonjong. ”Sebagian besar sawah. Ada juga yang bangunan,” katanya kemarin.
Farid firdaus
(ars)