Libur Panjang, Puncak Macet 8 Km
A
A
A
BOGOR - Jalur Puncak, Bogor, kemarin macet hingga 8 kilometer. Banyak warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menghabiskan liburan panjang Kenaikan Isa Almasih ke kawasan berhawa sejuk ini.
Kemacetan terjadi selama pukul 06.00-11.00 WIB. Ribuan kendaraan terus memadati jalur Puncak selepas pintu tol Ciawi, tepatnya Km 42 hingga simpang Taman Safari Indonesia (TSI). Puluhan petugas Satlantas Polres Bogor kewalahan mengatasi antrean kendaraan dari arah Jakarta menuju Puncak yang tidak tertib saat melintas di tanjakan simpang Gadog.
Sistem one way (satu jalur) yang biasanya digunakan untuk mengurai kemacetan terlihat tidak efektif. ”Seharusnya kalau long weekend seperti ini prioritaskan kendaraan dari Jakarta ke Puncak saja, jangan dibiarkan kendaraan dari atas ikut turun,” kata Ridwan, 32, warga Depok saat ditemui di simpang Gadog depan Vimala Hills.
Dari pantauan closed circuit television (CCTV) di Pospol Gadog, kemacetan juga terjadi di beberapa titik seperti di Tanjakan Selarong, Taman Matahari, Megamendung, serta Pasar Cisarua. Sejumlah pengendara mengaku sengaja berangkat lebih pagi ke Puncak untuk menghindari kemacetan. ”Tak tahunya pukul 06.30 WIB sudah macet di pintu keluar tol.
Hampir dua jam tertahan di sini,” ungkap Anto, 33, pengendara asal Tanah Sareal, Kota Bogor. Kemacetan sepanjang 3 km juga terjadi di jalur Bogor- Ciawi-Sukabumi (Bocimi) mulai dari tol Ciawi hingga Pasar Ciawi. Ini disebabkan banyak bus dan angkot yang menunggu penumpang atau ngetem di simpang Pasar Ciawi.
Membeludaknya pedagang kaki lima (PKL) hingga memakan badan jalan makin memperparah kemacetan hingga perumahan Rancamaya, Ciawi. Di Km 40- Km 45, jalur Bocimi, tepatnya di perbatasan Bogor dan Sukabumi, juga terjadi kemacetan, mulai dari Desa/Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor hingga Desa Benda, Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Kemacetan disebabkan rusaknya jalan hingga membuat badan jalan menyempit sehingga arus lalu lintas menjadi terkunci. ”Saya sudah dua jam lebih terjebak kemacetan di Cigombong. Tidak ada satu pun petugas yang mengatur arus lalu lintas,” kata Deny Pratama, 40, warga Ciherang Pondok, Caringin, Kabupaten Bogor. Kemacetan di sepanjang jalur ini dikeluhkan warga Caringin, Cijeruk, dan Cigombong.
Mereka mengeluhkan kemacetan di jalur Bocimi yang terjadi setiap hari, khususnya saat libur panjang. Sementara petugas yang mengatur arus lalu lintas sangat minim karena semua fokus ke pengaturan di jalur Puncak. Kasat Lantas Polres Bogor AKP Bramastyo Priaji mengaku sengaja menempatkan sebagian besarpersonelnya dijalurPuncak daripada di jalur Bocimi karena saat libur panjang pasti dipadati puluhan ribu kendaraan.
”Kendaraan menuju Puncak memang mulai padat, tapi belum terjadi kemacetan. Hanya, gerbang tol Ciawi saja antrean kendaraannya,” ungkapnya. Tak hanya di jalur Puncak, antrean panjang mobil pribadi dan sepeda motor serta lonjakan penumpang pejalan kaki juga terjadi di Pelabuhan Merak, Banten, kemarin. ”Kami sudah memprediksi sebelumnya.
Sejak tadi malam penumpang pejalan kaki yang mau menyeberang menuju Pulau Sumatera terus berdatangan. Tentunya untuk menghabiskan masa liburan panjang,” kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Yanus Lentanga. Menurut data yang dihimpun PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberang (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, jumlah penumpang pejalan kaki dan di atas kendaraan sebanyak 33.213 orang, mobil pribadi 3.314 unit, sepeda motor 1.630 unit, bus 236 unit, dan truk 2.365 unit.
Untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan, jumlah kapal feri yang dioperasikan sebanyak 28 kapal. Kepadatan pun terpantau di tol Cikampek yang berdampak keterlambatan kedatangan maupun keberangkatan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Waktu tempuh dari Cikampek menuju Terminal Kalideres yang seharusnya 2,5 jam menjadi sekitar empat jam.
”Semalam itu harusnya nyampe pukul 21.00, tapi ini baru sampai pukul 01.30 WIB, tol dalam kota padat habis,” kata Ardi, sopir bus AKAP. Wasiman, 54, penumpang yang ditemui di Terminal Kalideres, mengatakan, sejak pukul 09.00 WIB sudah berada di terminal, rencananya bus berangkat pukul 11.00 WIB, namun bus tertahan di tol Cikampek.
Dia hanya pasrah dan tidak mengetahui kapan bus yang menuju Cepu, Jawa Tengah itu akan tiba di terminal. Biasanya dia ke kampung halaman menggunakan kereta api, tapi tiket sejak tiga hari lalu sulit didapat. ”Tiket kereta habis semua, ada juga besok (hari ini), tapi saya enggak mau,” ucapnya. Penumpukan penumpang juga terjadi di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Barat.
Kebanyakan penumpang hendak naik kereta menuju arah Jawa. ”Ini libur tiga hari sayang saja kalau enggak dimanfaatin buat mudik,” kata Yanti, 37, warga asal Kedoya, Jakarta Barat. Senior Manager Coorporate Daop I Jakarta PT KAI Bambang S Prayitno mengakui kereta jarak jauh mengalami peningkatan jumlah penumpang.
Untuk melayani penumpang, pihaknya menjadwalkan tambahan gerbong pada beberapa kereta menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, serta Jawa Timur. ”Kamis kemarin semua tiket kereta ke luar Jakarta habis. Untuk Jumat yang tersisa sampai siang hanya Argo Jati (Cirebon) dan Parahyangan (Bandung), sedangkan Sabtu dan Minggu masih banyak yang kosong,” ungkapnya.
Menurut dia, ketersediaan tiket kereta dapat berubah sewaktu-waktu. Maka itu, bagi penumpang yang ingin menggunakan kereta, dia menyarankan untuk mengetahui informasi ketersediaan dan pemesanan tempat duduk melalui call centre PT KAI agar penumpang tidak kecewa bila tiket yang diinginkan sudah habis.
Haryudi/ teguh mahardika/yan yusuf/ridwansyah
Kemacetan terjadi selama pukul 06.00-11.00 WIB. Ribuan kendaraan terus memadati jalur Puncak selepas pintu tol Ciawi, tepatnya Km 42 hingga simpang Taman Safari Indonesia (TSI). Puluhan petugas Satlantas Polres Bogor kewalahan mengatasi antrean kendaraan dari arah Jakarta menuju Puncak yang tidak tertib saat melintas di tanjakan simpang Gadog.
Sistem one way (satu jalur) yang biasanya digunakan untuk mengurai kemacetan terlihat tidak efektif. ”Seharusnya kalau long weekend seperti ini prioritaskan kendaraan dari Jakarta ke Puncak saja, jangan dibiarkan kendaraan dari atas ikut turun,” kata Ridwan, 32, warga Depok saat ditemui di simpang Gadog depan Vimala Hills.
Dari pantauan closed circuit television (CCTV) di Pospol Gadog, kemacetan juga terjadi di beberapa titik seperti di Tanjakan Selarong, Taman Matahari, Megamendung, serta Pasar Cisarua. Sejumlah pengendara mengaku sengaja berangkat lebih pagi ke Puncak untuk menghindari kemacetan. ”Tak tahunya pukul 06.30 WIB sudah macet di pintu keluar tol.
Hampir dua jam tertahan di sini,” ungkap Anto, 33, pengendara asal Tanah Sareal, Kota Bogor. Kemacetan sepanjang 3 km juga terjadi di jalur Bogor- Ciawi-Sukabumi (Bocimi) mulai dari tol Ciawi hingga Pasar Ciawi. Ini disebabkan banyak bus dan angkot yang menunggu penumpang atau ngetem di simpang Pasar Ciawi.
Membeludaknya pedagang kaki lima (PKL) hingga memakan badan jalan makin memperparah kemacetan hingga perumahan Rancamaya, Ciawi. Di Km 40- Km 45, jalur Bocimi, tepatnya di perbatasan Bogor dan Sukabumi, juga terjadi kemacetan, mulai dari Desa/Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor hingga Desa Benda, Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Kemacetan disebabkan rusaknya jalan hingga membuat badan jalan menyempit sehingga arus lalu lintas menjadi terkunci. ”Saya sudah dua jam lebih terjebak kemacetan di Cigombong. Tidak ada satu pun petugas yang mengatur arus lalu lintas,” kata Deny Pratama, 40, warga Ciherang Pondok, Caringin, Kabupaten Bogor. Kemacetan di sepanjang jalur ini dikeluhkan warga Caringin, Cijeruk, dan Cigombong.
Mereka mengeluhkan kemacetan di jalur Bocimi yang terjadi setiap hari, khususnya saat libur panjang. Sementara petugas yang mengatur arus lalu lintas sangat minim karena semua fokus ke pengaturan di jalur Puncak. Kasat Lantas Polres Bogor AKP Bramastyo Priaji mengaku sengaja menempatkan sebagian besarpersonelnya dijalurPuncak daripada di jalur Bocimi karena saat libur panjang pasti dipadati puluhan ribu kendaraan.
”Kendaraan menuju Puncak memang mulai padat, tapi belum terjadi kemacetan. Hanya, gerbang tol Ciawi saja antrean kendaraannya,” ungkapnya. Tak hanya di jalur Puncak, antrean panjang mobil pribadi dan sepeda motor serta lonjakan penumpang pejalan kaki juga terjadi di Pelabuhan Merak, Banten, kemarin. ”Kami sudah memprediksi sebelumnya.
Sejak tadi malam penumpang pejalan kaki yang mau menyeberang menuju Pulau Sumatera terus berdatangan. Tentunya untuk menghabiskan masa liburan panjang,” kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Yanus Lentanga. Menurut data yang dihimpun PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberang (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, jumlah penumpang pejalan kaki dan di atas kendaraan sebanyak 33.213 orang, mobil pribadi 3.314 unit, sepeda motor 1.630 unit, bus 236 unit, dan truk 2.365 unit.
Untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan, jumlah kapal feri yang dioperasikan sebanyak 28 kapal. Kepadatan pun terpantau di tol Cikampek yang berdampak keterlambatan kedatangan maupun keberangkatan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Waktu tempuh dari Cikampek menuju Terminal Kalideres yang seharusnya 2,5 jam menjadi sekitar empat jam.
”Semalam itu harusnya nyampe pukul 21.00, tapi ini baru sampai pukul 01.30 WIB, tol dalam kota padat habis,” kata Ardi, sopir bus AKAP. Wasiman, 54, penumpang yang ditemui di Terminal Kalideres, mengatakan, sejak pukul 09.00 WIB sudah berada di terminal, rencananya bus berangkat pukul 11.00 WIB, namun bus tertahan di tol Cikampek.
Dia hanya pasrah dan tidak mengetahui kapan bus yang menuju Cepu, Jawa Tengah itu akan tiba di terminal. Biasanya dia ke kampung halaman menggunakan kereta api, tapi tiket sejak tiga hari lalu sulit didapat. ”Tiket kereta habis semua, ada juga besok (hari ini), tapi saya enggak mau,” ucapnya. Penumpukan penumpang juga terjadi di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Barat.
Kebanyakan penumpang hendak naik kereta menuju arah Jawa. ”Ini libur tiga hari sayang saja kalau enggak dimanfaatin buat mudik,” kata Yanti, 37, warga asal Kedoya, Jakarta Barat. Senior Manager Coorporate Daop I Jakarta PT KAI Bambang S Prayitno mengakui kereta jarak jauh mengalami peningkatan jumlah penumpang.
Untuk melayani penumpang, pihaknya menjadwalkan tambahan gerbong pada beberapa kereta menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, serta Jawa Timur. ”Kamis kemarin semua tiket kereta ke luar Jakarta habis. Untuk Jumat yang tersisa sampai siang hanya Argo Jati (Cirebon) dan Parahyangan (Bandung), sedangkan Sabtu dan Minggu masih banyak yang kosong,” ungkapnya.
Menurut dia, ketersediaan tiket kereta dapat berubah sewaktu-waktu. Maka itu, bagi penumpang yang ingin menggunakan kereta, dia menyarankan untuk mengetahui informasi ketersediaan dan pemesanan tempat duduk melalui call centre PT KAI agar penumpang tidak kecewa bila tiket yang diinginkan sudah habis.
Haryudi/ teguh mahardika/yan yusuf/ridwansyah
(bbg)