Puan Minta Masyarakat Budi Dayakan Tanaman Obat
A
A
A
KARANGANYAR - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani meminta masyarakat untuk melindungi dan membudidayakan tanaman obat.
Indonesia memiliki kekayaan tumbuhan obat yang beraneka ragam yang harus dikelola dan dibudayakan agar pemanfaatannya benar-benar optimal. “Saya meminta semua pihak terus meningkatkan kemauan dan komitmen serta mengangkat dan menempatkan tumbuhan obat sebagai arus utama dalam sistem kesehatan,” kata Puan di Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, kemarin.
Puan melakukan kunjungan kerja ke balai penelitian dengan ditemani Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan perwakilan dari Kementerian Kesehatan. Dalam kesempatan itu, Puan juga meluncurkan lima jamu saintifik. Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan, pemerintah memiliki 11 balai penelitian khusus tanaman obat.
Balai penelitian yang didirikan, menurut Tjandra, memiliki lima kegiatan ilmiah. Lima kegiatan ilmiah di balai penelitian, kata Tjandra, di antaranya untuk perkebunan, laboratorium pascapanen, laboratorium terpadu, rumah riset jamu dan pendidikan serta pelatihan.
Menurutnya, langkah perlindungan tanaman obat Indonesia melalui gerakan minum jamu sangat penting. Sebab, kata Tjandra, jamu memiliki pengalaman empiris sejak ratusan tahun yang lalu. Tidak hanya itu, jumlah masyarakat Indonesia yang minum jamu berdasarkan data tahun 2010 sebesar 60%.
Rahmat sahid
Indonesia memiliki kekayaan tumbuhan obat yang beraneka ragam yang harus dikelola dan dibudayakan agar pemanfaatannya benar-benar optimal. “Saya meminta semua pihak terus meningkatkan kemauan dan komitmen serta mengangkat dan menempatkan tumbuhan obat sebagai arus utama dalam sistem kesehatan,” kata Puan di Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, kemarin.
Puan melakukan kunjungan kerja ke balai penelitian dengan ditemani Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan perwakilan dari Kementerian Kesehatan. Dalam kesempatan itu, Puan juga meluncurkan lima jamu saintifik. Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan, pemerintah memiliki 11 balai penelitian khusus tanaman obat.
Balai penelitian yang didirikan, menurut Tjandra, memiliki lima kegiatan ilmiah. Lima kegiatan ilmiah di balai penelitian, kata Tjandra, di antaranya untuk perkebunan, laboratorium pascapanen, laboratorium terpadu, rumah riset jamu dan pendidikan serta pelatihan.
Menurutnya, langkah perlindungan tanaman obat Indonesia melalui gerakan minum jamu sangat penting. Sebab, kata Tjandra, jamu memiliki pengalaman empiris sejak ratusan tahun yang lalu. Tidak hanya itu, jumlah masyarakat Indonesia yang minum jamu berdasarkan data tahun 2010 sebesar 60%.
Rahmat sahid
(bbg)