Empat Tokoh Ini Diminta Aktif Damaikan Golkar
A
A
A
JAKARTA - Kisruh internal Partai Golkar belum juga selesai. Kedua kubu, baik kelompok Aburizal Bakrie maupun Agung Laksono masih adu kuat.
Bahkan konflik dua kelompok itu sempat memanas di DPR. Sebab dualisme tidak hanya dalam kepengurusan partai, tapi juga terkait komposisi Fraksi Golkar di DPR.
Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menyarankan tokoh Golkar seperti BJ Habibie, Jusuf Kalla (JK), Akbar Tanjung dan Muladi untuk berinisiatif menjembatani dua kubu yang berkonflik.
"Tokoh-tokoh seperti BJ Habibie, Jusuf Kalla, Akbar Tanjung, dan Muladi bisa memberikan sumbangan positif melerai konflik dan silang pendapat serius antardua kubu," kata Siti Zuhro di Jakarta, Selasa (31/3/2015).
Zuhro mengatakan jika melihat kondisi Golkar yang terus memanas, peran tokoh senior Golkar sangat diperlukan. Apalagi JK yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden dan Akbar Tanjung pernah menjadi Ketua Umum Golkar.
"Dalam keadaan emergency sekarang ini kontribusi mereka sangat diperlukan untuk membangun Partai Golkar, memperbaiki citra yang buruk karena cekcok para elite," katanya.
Bahkan konflik dua kelompok itu sempat memanas di DPR. Sebab dualisme tidak hanya dalam kepengurusan partai, tapi juga terkait komposisi Fraksi Golkar di DPR.
Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menyarankan tokoh Golkar seperti BJ Habibie, Jusuf Kalla (JK), Akbar Tanjung dan Muladi untuk berinisiatif menjembatani dua kubu yang berkonflik.
"Tokoh-tokoh seperti BJ Habibie, Jusuf Kalla, Akbar Tanjung, dan Muladi bisa memberikan sumbangan positif melerai konflik dan silang pendapat serius antardua kubu," kata Siti Zuhro di Jakarta, Selasa (31/3/2015).
Zuhro mengatakan jika melihat kondisi Golkar yang terus memanas, peran tokoh senior Golkar sangat diperlukan. Apalagi JK yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden dan Akbar Tanjung pernah menjadi Ketua Umum Golkar.
"Dalam keadaan emergency sekarang ini kontribusi mereka sangat diperlukan untuk membangun Partai Golkar, memperbaiki citra yang buruk karena cekcok para elite," katanya.
(dam)