Fokus Benahi Masalah Bangsa
A
A
A
JAKARTA - Indonesia memiliki potensi untuk menjadi bangsa yang sangat besar. Namun, untuk mencapai itu, ada empat masalah yang harus dibenahi.
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, keempat masalah tersebut yakni sektor sosial, pendidikan yang melingkupi kesehatan, korupsi, dan penegakan hukum. Masalah sosial yang dimaksud adalah masih tingginya kesenjangan ekonomi. ”Dua tahun terakhir, sosial kita jauh ke belakang, fokus negara ini hanya pada menengah ke atas sehingga menengah ke bawah tidak dapat,” ungkap HT pada Malam Puji-Pujian dalam rangka persiapan Sidang Raya Gereja-Gereja Se-Asia di Hotel Shangri-la, Jakarta, tadi malam.
Menurut Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) itu, untuk membuat Indonesia maju di masa depan, fokus negara ini harus berubah, salah satunya memberi bantuan kepada pelaku ekonomi kelas menengah ke bawah. HT juga mengatakan di Indonesia banyak sekali masalah di sektor pendidikan. Angka masyarakat Indonesia yang hanya lulusan sekolah dasar (SD) masih tinggi. Tak aneh bila sumber daya manusia (SDM) Indonesia rendah.
”Ini menjelaskan kenapa ekonomi kita melamban. Kita tidak kompetitif bila melihat persaingan global,” imbuhnya. Mengenai korupsi dan penegakan hukum, HT menegaskan, seharusnya Indonesia dapat memberikan contoh mutlak kepada masyarakat. Termasuk kesetaraan dalam hukum. HT menilai korupsi yang sudah menjamur dapat diperbaiki bila negara ini memiliki ketegasan dalam penanganan hukum. ”Bila keempat itu bisa kita benahi, bukan tak mungkin China bisa kita kalahkan dalam waktu ke depan,” ungkapnya.
Dalam acara ini, HT juga menegaskan, dia terjun ke dalam percaturan politik Indonesia bukansemata- matauntukmencari keuntungan atau memperkaya diri. Dia bersama Perindo ingin mengabdi kepada Indonesia. ”Kami (Perindo) ingin bisa berbuat banyak sehingga ke depannya bisa menguntungkan Indonesia,” tegas HT.
Menurutnya, saat muda, HT tidak memiliki cita-cita maupun keinginan untuk masuk dalam dunia politik. Namun, melihat kondisi Indonesia, dia terpanggil untuk membenahi bangsa ini. Sementara itu, mengenai penggalangan dana, Ketua Panitia Sidang Raya Gereja-Gereja Se-Asia Raya Sukur Nababan mengaku berterima kasih atas sumbangan dari HT.
Mengenai Sidang Raya Gereja-Gereja Se-Asia yang rencananya berlangsung pada Mei mendatang ini, Sukur berharap tidak ada kendala. ”Ini bangsa yang plural. Jika sukses, tentu akan menjadi pesan yang luar biasa untuk Indonesia,” sebutnya.
Yan yusuf
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, keempat masalah tersebut yakni sektor sosial, pendidikan yang melingkupi kesehatan, korupsi, dan penegakan hukum. Masalah sosial yang dimaksud adalah masih tingginya kesenjangan ekonomi. ”Dua tahun terakhir, sosial kita jauh ke belakang, fokus negara ini hanya pada menengah ke atas sehingga menengah ke bawah tidak dapat,” ungkap HT pada Malam Puji-Pujian dalam rangka persiapan Sidang Raya Gereja-Gereja Se-Asia di Hotel Shangri-la, Jakarta, tadi malam.
Menurut Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) itu, untuk membuat Indonesia maju di masa depan, fokus negara ini harus berubah, salah satunya memberi bantuan kepada pelaku ekonomi kelas menengah ke bawah. HT juga mengatakan di Indonesia banyak sekali masalah di sektor pendidikan. Angka masyarakat Indonesia yang hanya lulusan sekolah dasar (SD) masih tinggi. Tak aneh bila sumber daya manusia (SDM) Indonesia rendah.
”Ini menjelaskan kenapa ekonomi kita melamban. Kita tidak kompetitif bila melihat persaingan global,” imbuhnya. Mengenai korupsi dan penegakan hukum, HT menegaskan, seharusnya Indonesia dapat memberikan contoh mutlak kepada masyarakat. Termasuk kesetaraan dalam hukum. HT menilai korupsi yang sudah menjamur dapat diperbaiki bila negara ini memiliki ketegasan dalam penanganan hukum. ”Bila keempat itu bisa kita benahi, bukan tak mungkin China bisa kita kalahkan dalam waktu ke depan,” ungkapnya.
Dalam acara ini, HT juga menegaskan, dia terjun ke dalam percaturan politik Indonesia bukansemata- matauntukmencari keuntungan atau memperkaya diri. Dia bersama Perindo ingin mengabdi kepada Indonesia. ”Kami (Perindo) ingin bisa berbuat banyak sehingga ke depannya bisa menguntungkan Indonesia,” tegas HT.
Menurutnya, saat muda, HT tidak memiliki cita-cita maupun keinginan untuk masuk dalam dunia politik. Namun, melihat kondisi Indonesia, dia terpanggil untuk membenahi bangsa ini. Sementara itu, mengenai penggalangan dana, Ketua Panitia Sidang Raya Gereja-Gereja Se-Asia Raya Sukur Nababan mengaku berterima kasih atas sumbangan dari HT.
Mengenai Sidang Raya Gereja-Gereja Se-Asia yang rencananya berlangsung pada Mei mendatang ini, Sukur berharap tidak ada kendala. ”Ini bangsa yang plural. Jika sukses, tentu akan menjadi pesan yang luar biasa untuk Indonesia,” sebutnya.
Yan yusuf
(ars)