Wisata Eropa Abad Pertengahan yang Terisolasi

Kamis, 26 Maret 2015 - 14:08 WIB
Wisata Eropa Abad Pertengahan yang Terisolasi
Wisata Eropa Abad Pertengahan yang Terisolasi
A A A
-

Capt -

Pada saat kebanyakan orang ingin hidup serbamodern, lain halnya dengan masyarakat Svan di Desa Ushguli, Svaneti, Georgia. Mereka lebih memilih hidup sederhana di wilayah gunung terpencil dengan tradisi abad pertengahan.

Svaneti, wilayah Pegunungan Kaukasus Georgia, adalah rumah bagi orang-orang Svan, kelompok adat yang tinggal di laut terpencil yang memiliki bahasa dan tulisan sendiri. Kebudayaan mereka yang unik itu pun tetap dipertahankan hingga kini. Tradisi hidup yang dikelompokkan berdasarkan suku masih terlihat di daerah ini.

Unsur-unsur pagan atau penyembahan terhadap berhala menjadi keyakinan utama warga Svaneti dengan menara pengawas batu mendominasi lembah Mestia dan Ushguli yang semakin membuat daerah ini bernuansa pagan. Bahkan, cara berpakaian penduduknya pun masih sangat tradisional. Tidak ada pemandangan pria maupun wanita yang mengenakan pakaian modern.

”Georgia memang bagian dari Eropa namun sebagian masyarakat di sini cukup terisolasi. Di sini semuanya orang gunung yang masih tinggal dalam bangunan berarsitektur unik,” jelas Tara Kennaway, salah satu orang yang cukup mengenal Svaneti dan mencoba menawarkan wisata ke daerah itu dilansir News.Com.au.

Desa Ushguli terletak 2.200 meter di atas permukaan laut dan merupakan desa tertinggi di Eropa. Ushguli menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO karena memiliki pemandangan kota abad pertengahan. Menurut Tara, desa ini dibangun untuk melindungi warga selama masa invasi dan kekerasan yang melanda wilayah itu dari abad 9-13.

Sekitar 175 menara masih berdiri hingga hari ini di Kota Mestia. Menara-menara tersebut merupakan bukti bahwa Desa Ushguli merupakan tempat paling aman untuk bersembunyi. ”Di sini Anda akan melihat bagaimana warga hidup berdasarkan suku, melihat menara-menara, menyaksikan gletser, gunung, sungai, dan hutan yang tak pernah terjamah teknologi,” terang Kennaway.

Penduduk desa ini hidup sangat sederhana. Mayoritas warganya bekerja sebagai petani yang menanam produk sendiri. Daerah ini juga sangat terkenal sebagai produsen keju Georgia yang lezat. Biarpun diolah secara tradisional, keju di daerah ini merupakan salah satu yang terbaik di Eropa.

Kelezatannya tidak kalah dengan keju produksi Yunani. Kennaway pun bercerita masyarakat desa ini sangat ramah. Mereka akan tampak gembira ketika ada orang asing yang berkunjung. Tidak seperti masyarakat Eropa modern yang cenderung individualistis.

Rini Agustina
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5778 seconds (0.1#10.140)