Pesawat Jatuh di Alpen, 150 Tewas

Rabu, 25 Maret 2015 - 07:58 WIB
Pesawat Jatuh di Alpen, 150 Tewas
Pesawat Jatuh di Alpen, 150 Tewas
A A A
PARIS - Tragedi penerbangan kembali terjadi. Pesawat Airbus A320 milik maskapai Germanwings kemarin jatuh di Pegunungan Alpen, Prancis, menewaskan 150 orang, termasuk 16 siswa sekolah.

Belum diketahui penyebab insiden tersebut. Petugas penyelamat dari Prancis langsung menggelar operasi pencarian. Pesawat Germanwings bernomor penerbangan 4U 9525 terbang dari Barcelona, Spanyol, menuju Dusseldorf, Jerman, mengangkut 144 penumpang dan 6 awak kabin.

Pesawat itu jatuh setelah 52 menit lepas landas dari Barcelona. Sebanyak 67 warga Jerman dipastikan berada dalam penerbangan itu dan 45 penumpang dari Spanyol. Adapun lainnya diperkirakan dari Turki, Belgia, dan negara Eropa lainnya. Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan, kecelakaan pesawat itu belum dapat diklarifikasi lebih detail. ”Kami pikir tidak ada korban selamat,” katanya seperti dikutip AFP.

Dia menjelaskan, wilayah yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat sangat sulit diakses, menyebabkan informasi tentang kecelakaan sangat terbatas. Kawasan Pegunungan Alpen juga diselimuti salju, menjadikan operasi pencarian tidak mudah. ”Kecelakaan ini adalah sebuah tragedi di tanah kita,” imbuhnya.

Hollande telah menghubungi Kanselir Jerman Angela Merkel untuk menyatakan simpatinya. Kepastian tidak ada korban selamat juga diungkapkan Menteri Transportasi Prancis Alain Vidalies.

Berdasarkan investigasi awal, kecelakaan terjadi setelah pilot menekan tombol darurat saat cuaca dalam kondisi baik. ”Panggilan darurat tercatat pada pukul 10.47. Sinyal darurat menunjukkan pesawat pada ketinggian 5.000 kaki pada situasi yang tidak normal,” imbuhnya.

Perdana Menteri Prancis Manuel Valls telah meminta Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve datang ke lokasi kecelakaan. ”Operasi pencarian dan penyelamatan akan menemui banyak kesulitan karena lokasinya yang sangat terpencil,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Prancis Pierre- Henry Brandet kepada BFM TV .

Kepala Dewan Regional Prancis Eric Ciotti menyatakan tim pencarian dan penyelamat telah menuju lokasi kecelakaan di Meolans-Revels. Sebanyak 240 petugas darurat dan tiga skuadron polisi dimobilisasi untuk melakukan upaya penyelamatan. Operasi akan dipusatkan di sebuah gedung olahraga di Desa Seyne-les-Alpes.

Sementara itu, seorang pemilik pusat perkemahan di In Alpes-de-Hautes-Provence mengungkapkan dia mendengar deru pesawat yang turun ke bawah. Setelah itu muncul ledakan besar yang kemudian menghilang.

”Pertama saya berpikir suara itu berasal dari pesawat yang sering melakukan latihan di kawasan ini,” kata Pierre Polizzi, pemilik Camping Rioclar, kepada Al Jazeera . Dia memperkirakan pesawat jatuh sekitar dua kilometer dari tempat usahanya. ”Jatuhnya di pegunungan yang tinggi,” imbuh Polizzi.

Hari Gelap Lufthansa

CEO Lufthansa Carsten Spohr mengaku tidak mengetahui apa yang terjadi dengan penerbangan 4U 9525. Dia menyampaikan belasungkawa atas kejadian yang sangat menyentak itu.”Simpati terdalam saya untuk keluarga dan kawan penumpang dan awak kabin,” ujar Spohr.

”Jika kekhawatiran saya dikonfirmasi, ini akan menjadi hari gelap bagi Lufthansa. Kita berharap dapat menemukan korban selamat.” Germanwings merupakan perusahaan penerbangan berbiaya murah (low cost carrier), anak usaha Lufthansa.

Sebelum insiden di Pegunungan Alpen kemarin, maskapai penerbangan yang berbasis di Koln, Jerman, itu mengklaim belum pernah mengalami sekalipun kecelakaan. Maskapai ini sukses keluar dari kerugian finansial pada 2014, tetapi menghadapi mogok massal pilot.

Direktur Operasional Germanwings Thomas Winkelmann mengungkapkan pesawat mulai turun satu menit setelah mencapai ketinggian jelajah dan kehilangan ketinggian selama delapan menit. ”Kontak pesawat dengan pusat lalu lintas udara Prancis berakhir pada 10.55 pagi pada ketinggian 6.000 kaki. Setelah itu pesawat jatuh,” ujar Winkelmann.

Dia mengungkapkan, pemeliharaan rutin terhadap pesawat itu dilaksanakan oleh divisi teknik Lufthansa pada Senin (23/3) lalu. Raja Spanyol Felipe VI yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan di Prancis menyampaikan duka atas kejadian itu. Felipe bersama istrinya, Ratu Letizia, pun mempersingkat lawatannya.

Dari Jerman, Kanselir Angela Merkel bersama Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier dan Menteri Transportasi Alexander Dobrindt memastikan untuk berkunjung ke wilayah Pegunungan Alpen yang dikenal sebagai ”Les Trois Eveches”, lokasi kecelakaan pesawat.

Rute Normal

Pesawat A320 yang mengalami kecelakaan telah berusia 24 tahun dan digunakan sejak 1991 oleh Lufthansa. Airbus sebagai produsen pesawat mengaku sedang mengikuti perkembangan kecelakaan itu. Mereka memastikan akan melakukan segala upaya untuk melihat situasi yang terjadi.

Analis penerbangan, Mary Schiavo, mengungkapkan, lokasi kecelakaan dalam penerbangan Barcelona dan Dusseldorf merupakan jalur penerbangan yang lazim. Menurutnya terlalu dini untuk memprediksi apa yang sebenarnya terjadi. ”Tetapi petunjuk yang didapat tim penyelamat dan penyidik akan membuktikan penyebab kecelakaan itu,” kata dia.

Berdasarkan pelacak penerbangan online, pesawat Germanwings turun sebanyak 14.000 kaki dalamenammenit. Germanwings semula berada pada ketinggian 38.000 kaki. Enam menit kemudian turun hingga 24.000 kaki. ”Ini menunjukkan bukan kerusakan mesin, tetapi pilot masih mengendalikan pesawat,” kata Schiavo.

Dia menganalisis sangat sedikit informasi yang menunjukkan kalau pilot dapat melakukan pendaratan darurat. ”Skenario di mana pesawat meluncur sangat berbahaya karena medan pegunungan menjadikan pendaratan sangat sulit,” tambahnya.

Sementara itu, keluarga penumpang pesawat berkumpul di Bandara el Prat, Barcelona. Mereka menangis dan saling berpelukan satu sama lain. Banyak petugas dan polisi yang menenangkan mereka.

Respek kepada keluarga korban juga menyebar cepat di dunia maya. Di jejaring sosial Twitter, logo Germanwings yang normalnya berwarna merah dan kuning berubah menjadi hitam.

Andika hendra m
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6293 seconds (0.1#10.140)