2016 Pesawat N-219 Buatan Dalam Negeri Mengudara
A
A
A
SOLO - PT Dirgantara Indonesia diharapkan bisa mempercepat produksi pesawat N-219. Pesawat ini akan menjangkau antar kota di wilayah Indonesia sekitar 200 kilometer.
Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan, pesawat N-219 sangat menjanjikan, karena jenis pesawat ini bisa menjangkau daerah terpencil.
“Target kami tahun 2016 nanti sudah bisa diwujudkan, jika sudah bisa dilaksanakan pada tahun 2016, berarti menandakan kebangkitan kedirgantaraan Indonesia,” ujar Nasir di sela-sela kegiatan kunjungannya ke Solo Tekno Park (STP), Selasa (24/3/2015).
Dia menjelaskan, pesawat N-219 memiliki kelebihan bisa lepas landas dalam jarak pendek. Lanjutnya, N-219 adalah proyek yang dikerjakan anak bangsa mulai dirancang sejak 2007 lalu.
Sementara itu Agustus 2015 ini ditarget prototipe atau purwarupa pesawat tersebut selesai dan bisa dipamerkan. Selanjutnya, kata dia, akan menjalani penerbangan pertamanya (first flight) pada 2016.
Dia menambahkan, pesawat N-219 mengandung komponen lokal capai 60% dan ditargetkan masuk pasar pada 2017 setelah memasuki proses sertifikasi.
Bahkan kata dia, ada dua negara sudah menyatakan tertarik dengan keberadaan pesawat terbang jenis N-219, yaitu Thailand dan Fhiliphina.
“Namun kami belum ada pemikiran untuk ke sana, karena distribusi ke dalam negeri saja belum mencukupi,” tukasnya.
Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan, pesawat N-219 sangat menjanjikan, karena jenis pesawat ini bisa menjangkau daerah terpencil.
“Target kami tahun 2016 nanti sudah bisa diwujudkan, jika sudah bisa dilaksanakan pada tahun 2016, berarti menandakan kebangkitan kedirgantaraan Indonesia,” ujar Nasir di sela-sela kegiatan kunjungannya ke Solo Tekno Park (STP), Selasa (24/3/2015).
Dia menjelaskan, pesawat N-219 memiliki kelebihan bisa lepas landas dalam jarak pendek. Lanjutnya, N-219 adalah proyek yang dikerjakan anak bangsa mulai dirancang sejak 2007 lalu.
Sementara itu Agustus 2015 ini ditarget prototipe atau purwarupa pesawat tersebut selesai dan bisa dipamerkan. Selanjutnya, kata dia, akan menjalani penerbangan pertamanya (first flight) pada 2016.
Dia menambahkan, pesawat N-219 mengandung komponen lokal capai 60% dan ditargetkan masuk pasar pada 2017 setelah memasuki proses sertifikasi.
Bahkan kata dia, ada dua negara sudah menyatakan tertarik dengan keberadaan pesawat terbang jenis N-219, yaitu Thailand dan Fhiliphina.
“Namun kami belum ada pemikiran untuk ke sana, karena distribusi ke dalam negeri saja belum mencukupi,” tukasnya.
(kur)