Kemendikbud Pasang CCTV Pantau Naskah UN

Sabtu, 21 Maret 2015 - 10:52 WIB
Kemendikbud Pasang CCTV Pantau Naskah UN
Kemendikbud Pasang CCTV Pantau Naskah UN
A A A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjamin keamanan percetakan naskah soal ujian nasional (UN).

Untuk memastikan itu, Kemendikbud memasang closed circuit television (CCTV) di 15 percetakan pemenang tender. Mendikbud Anies Baswedan mengatakan, di satu percetakan dipasang 6 - 9 kamera pengintai. Saat ini ada 17 percetakan yang masih melakukan proses cetak sehingga total kamera pengintai yang dipasang sekitar 153 unit.

Anies mengatakan, kamera yang berada di percetakan tersebut langsung terhubung ke pusat kontrol UN di Kemendikbud. Itu agar identifikasi masalah ketika proses percetakan dapat segera ditangani. ”Kami pantau dari CCTV setiap harinya,” kata Anies di Kantor Kemendikbud, Jakarta, kemarin.

Selain kamera pengintai, Kemendikbud juga menempatkan petugas di percetakan untuk memantau proses pencetakan. Begitu ada yang ganjil, tim pemantau langsung menghubungi petugas yang berada di percetakan dan konfirmasi langsung dengan percetakan. Anies juga mengajak masyarakat memantau perkembangan pencetakan naskah UN melalui laman www.kemdikbud.go.id.

”Kemendikbud ingin memastikan bahwa bukan kita saja yang memonitor perkembangan persiapan, tetapi juga masyarakat langsung,” ucapnya. Ketatnya proses pengawasan terhadap percetakan naskah soal UN ini tidak terlepas dari kekhawatiran tertundanya UN karena masalah di percetakan.

Pada 2013 UN SMA tertunda di 11 provinsi karena salah satu percetakan yakni PT Ghalia Indonesia Printing mengalami kendala teknis. Mendikbud Mohammad Nuh kala itu menyampaikan percetakan yang berlokasi di Bogor ini kesulitan memasukkan naskah soal yang sudah terbagi permata pelajaran.

Menariknya, PT Ghalia yang gagal menjalankan proyek pada 2013 justru tahun ini diberikan kesempatan lagi untuk mencetak, bahkan mendapat proyek cetak hingga 1,6 juta naskah. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud Nizam mengatakan, blacklist yang dikenakan pada percetakan bermasalah hanya berlaku satu tahun.

Tahun ini PT Ghalia boleh ikut tender serta telah menyelesaikan proses cetak naskah tanpa masalah. ”Ghalia tidak di-blacklist lagi. Tahun ini mereka sudah mencetak naskah UN tanpa ada kendala teknis,” katanya.

Sementara itu, perkembangan percetakan naskah soal UN secara nasional hingga kemarin sudah mencapai 87,93% dan telah siap kirim. Jika dirinci, jumlah naskah UN untuk SMA yang siap dikirim sebanyak 90,98%, untuk SMK sebanyak 78,48%, dan untuk SMP sebanyak 12,18 %.

Neneng zubaidah
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6369 seconds (0.1#10.140)