Tabrak Bus, Ayah-Anak Tewas
A
A
A
SEMARANG - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, kemarin. Ayah dan anak perempuannya tewas seketika saat mobil mereka menabrak bus, sementara dua balita yang turut serta mengalami luka-luka, satu di antaranya kritis.
Korban tewas bernama Roes Rahto, 64, warga Manyar II RT04/RW01, Giritirto, Wonogiri, Jawa Tengah, dan Russana Elfiatun, 40, warga Perumahan Griya Cipta Laras C2/10, RT3/RW9, Wonogiri. Sedangkan dua balita yang luka-luka adalah Surya, 3, dan Fista, 5. Surya saat ini mendapat perawatan intensif di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUP dr Kariadi Semarang.
Berdasarkan penuturan Marsono, sopir ambulans yang membawa para korban, Roes adalah ayah dari Russana. Sedangkan Surya dan Fista merupakan anak dari Russana. ”Mereka semua dari Wonogiri menuju ke Semarang. Saya sempat ngobrol sama Fista. Katanya mau ke tempat omnya yang tentara di Kota Semarang, tapi tidak tahu alamatnya di mana,” ungkap Marsono kepada KORAN SINDO via telepon kemarin.
Menurut dia, Surya dan Fista masih dirawat di UGD RSUP dr Kariadi Semarang. Kondisi Surya kritis, sementara Fista hanya luka ringan. ”Jenazah dua korban tewas sudah di kamar mayat. Tolong Mas, informasinya disebarkan karena kasihan di rumah sakit anak-anak kecil,” lanjutnya.
Kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 13.20 WIB. Mobil yang dikendarai korban adalah Toyota Corolla AD 7004 LG dengan empat penumpang. Bus yang ditabraknya adalah PO Ramayana dengan nomor polisi AA 1677 AB yang dikemudikan Mulyanto, warga Magelang, Jawa Tengah. Dua kendaraan itu melaju searah dari selatan menuju utara.
Sampai di lokasi, tepatnya depan PT Fomaco, bus yang berada di depan mobil sedan berhenti untuk menaikkan penumpang. Ternyata mobil Corolla yang datang dari belakang dengan kecepatan tinggi menghantam bagian belakang bus yang mulai berjalan perlahan. Alhasil, mobil pun langsung ringsek.
Sedan yang masih menempel di belakang bus tersebut bahkan sempat terseret beberapa meter sebelum bus benar- benar berhenti. ”Mobilnya yang menabrak dari belakang. Tadi busnya sempat menaikkan penumpang,” kata saksi Dedi Wijaya, 31, seorang pengamen yang berada tak jauh dari lokasi.
Akibat kerasnya benturan, mobil ringsek dan terjepit. Ini menyebabkan penumpang mobil ikut terjepit bodi mobil yang ringsek. Dua korban tewas di tempat kejadian perkara (TKP). Dedi mengaku sempat takut mengetahui kondisi korban. ”Korban terjepit, darahnya banyak. Ada dua anak-anak masih bergerak. Akhirnya saya keluarkan dulu. Warga lain juga membantu,” tambahnya.
Saksi lainnya, Eko Susanto, 55, pengendara motor yang melintas di lokasi, menyebut mobil Totoya Corolla melaju cukup kencang. ”Mobil awalnya kencang, terus pelan, tiba-tiba kencang lagi sebelum menabrak bus. Saya naik motor di belakangnya. Saat itu kondisi cukup sepi,” ungkap Eko.
Akibat insiden kecelakaan maut tersebut, lalu lintas pun sempat macet cukup panjang. Apalagi, warga termasuk pengendara yang kebetulan melintas banyak yang menghentikan kendaraannya untuk melihat kejadian. Sekitar satu jam kemudian, mobil akhirnya bisa dievakuasi dengan mobil derek.
Jenazah dan para korban luka terlebih dulu dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit. Petugas Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang dan petugas Polsek Banyumanik juga terlihat ada di lokasi.
”Saya minta surat-suratnya (bus), bus diarahkan masuk terminal. Sekarang sudah ditangani Polrestabes. Dari TKP, saya lihat bekas pengereman,” ungkap Kapolsek Banyumanik Kompol Kristanto.
Eka setiawan
Korban tewas bernama Roes Rahto, 64, warga Manyar II RT04/RW01, Giritirto, Wonogiri, Jawa Tengah, dan Russana Elfiatun, 40, warga Perumahan Griya Cipta Laras C2/10, RT3/RW9, Wonogiri. Sedangkan dua balita yang luka-luka adalah Surya, 3, dan Fista, 5. Surya saat ini mendapat perawatan intensif di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUP dr Kariadi Semarang.
Berdasarkan penuturan Marsono, sopir ambulans yang membawa para korban, Roes adalah ayah dari Russana. Sedangkan Surya dan Fista merupakan anak dari Russana. ”Mereka semua dari Wonogiri menuju ke Semarang. Saya sempat ngobrol sama Fista. Katanya mau ke tempat omnya yang tentara di Kota Semarang, tapi tidak tahu alamatnya di mana,” ungkap Marsono kepada KORAN SINDO via telepon kemarin.
Menurut dia, Surya dan Fista masih dirawat di UGD RSUP dr Kariadi Semarang. Kondisi Surya kritis, sementara Fista hanya luka ringan. ”Jenazah dua korban tewas sudah di kamar mayat. Tolong Mas, informasinya disebarkan karena kasihan di rumah sakit anak-anak kecil,” lanjutnya.
Kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 13.20 WIB. Mobil yang dikendarai korban adalah Toyota Corolla AD 7004 LG dengan empat penumpang. Bus yang ditabraknya adalah PO Ramayana dengan nomor polisi AA 1677 AB yang dikemudikan Mulyanto, warga Magelang, Jawa Tengah. Dua kendaraan itu melaju searah dari selatan menuju utara.
Sampai di lokasi, tepatnya depan PT Fomaco, bus yang berada di depan mobil sedan berhenti untuk menaikkan penumpang. Ternyata mobil Corolla yang datang dari belakang dengan kecepatan tinggi menghantam bagian belakang bus yang mulai berjalan perlahan. Alhasil, mobil pun langsung ringsek.
Sedan yang masih menempel di belakang bus tersebut bahkan sempat terseret beberapa meter sebelum bus benar- benar berhenti. ”Mobilnya yang menabrak dari belakang. Tadi busnya sempat menaikkan penumpang,” kata saksi Dedi Wijaya, 31, seorang pengamen yang berada tak jauh dari lokasi.
Akibat kerasnya benturan, mobil ringsek dan terjepit. Ini menyebabkan penumpang mobil ikut terjepit bodi mobil yang ringsek. Dua korban tewas di tempat kejadian perkara (TKP). Dedi mengaku sempat takut mengetahui kondisi korban. ”Korban terjepit, darahnya banyak. Ada dua anak-anak masih bergerak. Akhirnya saya keluarkan dulu. Warga lain juga membantu,” tambahnya.
Saksi lainnya, Eko Susanto, 55, pengendara motor yang melintas di lokasi, menyebut mobil Totoya Corolla melaju cukup kencang. ”Mobil awalnya kencang, terus pelan, tiba-tiba kencang lagi sebelum menabrak bus. Saya naik motor di belakangnya. Saat itu kondisi cukup sepi,” ungkap Eko.
Akibat insiden kecelakaan maut tersebut, lalu lintas pun sempat macet cukup panjang. Apalagi, warga termasuk pengendara yang kebetulan melintas banyak yang menghentikan kendaraannya untuk melihat kejadian. Sekitar satu jam kemudian, mobil akhirnya bisa dievakuasi dengan mobil derek.
Jenazah dan para korban luka terlebih dulu dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit. Petugas Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang dan petugas Polsek Banyumanik juga terlihat ada di lokasi.
”Saya minta surat-suratnya (bus), bus diarahkan masuk terminal. Sekarang sudah ditangani Polrestabes. Dari TKP, saya lihat bekas pengereman,” ungkap Kapolsek Banyumanik Kompol Kristanto.
Eka setiawan
(ftr)