Kawasan Kota Kembali Terendam
A
A
A
SAMPANG - Hujan lebat yang melanda kawasan utara Kabupaten Sampang, Jawa Timur, membuat Kali Kemuning meluap.
Akibatnya, genangan air melanda kawasan kota hingga membuat aktivitas keseharian warga terganggu. Hingga pekan kemarin genangan setinggi lutut orang dewasa masih belum juga surut. Tidak hanya aktivitas warga yang terganggu, beberapa sekolah yang berada dalam jarak tidak jauh dari Kali Kemuning pun terendam air dan terpaksa pihak sekolah meliburkan aktivitas belajar-mengajar.
Kalaupun ada yang datang ke sekolah, hanya guru dan beberapa murid untuk mengamankan arsip sekolah. Salah satu warga Jalan Syamsul Arifin Kota Sampang, Wiwik Idrawati, menyatakan bahwa banjir yang melanda kawasan kota dan sekitarnya rutin terjadi tiap tahun. ”Ini kebetulan di utara seperti Kecamatan Kedundung hujannya deras. Ya, akibatnya banjir seperti ini dan Sungai Kemuning tidak bisa menampung air yang dari utara,” ujar Wiwik.
Banjir yang terjadi di Kota Sampang diperkirakan akan bertambah tinggi. Menurut informasi, di kawasan utara masih diselimuti mendung tebal yang berpotensi hujan lebat. Wiwik pun berharap tidak lagi terjadi hujan lebat.
Sementara, berdasar pantauan beberapa petugas dan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Sampang, setidaknya ada sekitar 250 KK yang terdampak luapan Sungai Kemuning, di antara ratusan KK tersebut bermukim di Kelurahan Rongtengah dan Gunung Sekar. Tagana setempat langsung mengambil langkah antisipasi berupa penyediaan makanan bagi warga.
”Untuk membantu warga yang masih bertahan di rumahnya, kami sudah menyiapkan sebanyak 1.500 nasi bungkus,” terang Kordinator Tagana Sampang Arif Tirta Agung, kemarin.
Subairi
Akibatnya, genangan air melanda kawasan kota hingga membuat aktivitas keseharian warga terganggu. Hingga pekan kemarin genangan setinggi lutut orang dewasa masih belum juga surut. Tidak hanya aktivitas warga yang terganggu, beberapa sekolah yang berada dalam jarak tidak jauh dari Kali Kemuning pun terendam air dan terpaksa pihak sekolah meliburkan aktivitas belajar-mengajar.
Kalaupun ada yang datang ke sekolah, hanya guru dan beberapa murid untuk mengamankan arsip sekolah. Salah satu warga Jalan Syamsul Arifin Kota Sampang, Wiwik Idrawati, menyatakan bahwa banjir yang melanda kawasan kota dan sekitarnya rutin terjadi tiap tahun. ”Ini kebetulan di utara seperti Kecamatan Kedundung hujannya deras. Ya, akibatnya banjir seperti ini dan Sungai Kemuning tidak bisa menampung air yang dari utara,” ujar Wiwik.
Banjir yang terjadi di Kota Sampang diperkirakan akan bertambah tinggi. Menurut informasi, di kawasan utara masih diselimuti mendung tebal yang berpotensi hujan lebat. Wiwik pun berharap tidak lagi terjadi hujan lebat.
Sementara, berdasar pantauan beberapa petugas dan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Sampang, setidaknya ada sekitar 250 KK yang terdampak luapan Sungai Kemuning, di antara ratusan KK tersebut bermukim di Kelurahan Rongtengah dan Gunung Sekar. Tagana setempat langsung mengambil langkah antisipasi berupa penyediaan makanan bagi warga.
”Untuk membantu warga yang masih bertahan di rumahnya, kami sudah menyiapkan sebanyak 1.500 nasi bungkus,” terang Kordinator Tagana Sampang Arif Tirta Agung, kemarin.
Subairi
(ftr)