Motor Curian Dijual di Kepulauan Seribu

Sabtu, 07 Maret 2015 - 09:53 WIB
Motor Curian Dijual di Kepulauan Seribu
Motor Curian Dijual di Kepulauan Seribu
A A A
JAKARTA - Sebanyak 327 unit sepeda motor tanpa surat-surat yang diduga hasil curian disita oleh Polres Kepulauan Seribu.

Motor bodong tersebut dibeli sebesar Rp3-4 juta per unit. Penyitaan ratusan sepeda motor itu bermula dari kecurigaan pihak kepolisian terhadap banyaknya motor di Kepulauan Tidung. Saat dirazia, ternyata sepeda motor yang beroperasi di kepulauan yang menjadi lokasi wisata tersebut hampir tidak memiliki suratsurat resmi.

Kepolisian tengah menyelidiki dari mana warga Pulau Tidung membeli motor bodong untuk mengungkap penadahnya. “Sepertinya warga membeli sepeda motor itu karena harganya murah. Mereka tahu motor murah ini dari mulut ke mulut,” ujar Kasat Reskrim Polres KepulauanSeribuAKPArmunantho kemarin. Banyaknya motor bodong di Kepulauan Tidung membuat Kapolres Kepulauan Seribu mengeluarkan maklumat agar warga yang memiliki sepeda motor, namun tidak memiliki surat-surat lengkap diimbau menyerahkan sepeda motornya kepada polisi.

“Jika tidak maka kami akan melakukan operasi,” tegasnya. Imbauan tersebut disambut baik oleh warga Pulau Tidung. Warga secara sukarela menyerahkan sepeda motornya yang tak bersurat ke aparat Polres Kepulauan Seribu. Penyerahan motor dari warga ke polres dilakukan pada Rabu (4/3) lalu kemudian akan dikembalikan kepada pemiliknya.

Beberapa jenis motor yang diamankan rata-rata motor bebek matik maupun manual dengan berbagai merek. Polisi mengimbau masyarakat yang pernah kehilangan kendaraannya untuk mengeceknya ke Polres Kepulauan Seribu dengan membawa surat-surat lengkap seperti STNK dan BPKB serta KTP. “Pengambilan motor ini gratis,” kata Armunantho. Di Serpong, Tangerang Selatan, polisi menangkap tiga begal motor. Ketiganya yakni Entis, 25, Dede, 23, dan Asmawi, 40.

“Entis dan Dede diringkus di Kampung Malingping, Serang, Banten. Sementara Asmawi diciduk di Jatake, Jatiuwung, Kota Tangerang,” kata Kanit Reskrim Polsektro Serpong AKP Toto Daniyanto. Saat ditangkap di kediaman masing-masing, polisi menyita barang bukti berupa 3 bilah golok, 5 pisau lipat, dan beberapa barang yang diduga hasil pembegalan seperti 3 sepeda motor, 5 ponsel, serta 4 pasang kaca spion motor.

“Kami masih kejar empat orang lagi yang biasa beraksi bersama tiga tersangka ini,” ujar Toto. Dia mengatakan, tiga begal motor ini mengelabui petugas patroli saat menjalankan aksinya. “Jadi sambil mencari calon korbannya di jalan, para pelaku membawa sebuah tas berisi alat-alat pancing. Pancingan ini sengaja dibawa agar mereka lolos dari razia,” terangnya. Padahal, mereka sudah menyiapkan golok di tas yang sama.

Begitu sudah menemukan korbannya, mereka langsung memepet, membacok, lalu merebut motor korban. Di tempat terpisah, aksi pelaku kejahatan kembali terjadi di Jakarta Barat. Dua penjambret terpaksaditembak, satudiantaranya dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati. Dua pelaku yakni Budiyanto alias Hardi, 33, dan Joko Susilo, 29. Keduanya ditangkap anggota Reskrim Polsek Tanjung Duren, karena nekat menjambret tas milik seorang perempuan pada Kamis (5/3).

“Mereka berusaha melarikan diri, makanyakamilumpuhkan,” kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Maryadi kemarin. Penembakan dua penjambret ini terjadi di Jalan Taman Daan Mogot, Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Di ruas jalan itu pelaku menjambret tas milik Sumarti Usman yang tengah berkendara. “Teriakan korban terdengar petugas kami yang tengah berpatroli di lokasi kejadian,” ucapnya.

Saat diburu petugas, pelaku yang mengendarai sepeda motor ini malah tancap gas. “Setelah dilumpuhkan, kami dapatkan barang bukti tas berisi handphone dan uang tunai ratusan ribu,” ujar Maryadi.

Helmi syarif/ yan yusuf/denny irawan
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7042 seconds (0.1#10.140)