Perampok Dihajar Massa, Motor Dibakar

Kamis, 05 Maret 2015 - 11:31 WIB
Perampok Dihajar Massa,...
Perampok Dihajar Massa, Motor Dibakar
A A A
TANGERANG - Warga semakin geram dengan pelaku kejahatan jalanan, terutama begal dan perampokan. Pelaku yang berhasil ditangkap oleh warga langsung dihakimi sebelum diserahkan ke polisi.

Seperti yang menimpa dua perampok nasabah bank di wilayah Panongan, Kabupaten Tangerang, kemarin. Keduanya dipukuli oleh warga secara bergantian dan seorang pelaku lagi melarikan diri. Sementara sepeda motor milik pelaku habis dibakar massa. Sebelum diamuk warga, tiga pelaku diketahui membuntuti korban bernama Rohmanudin, 40, yang baru saja mengambil uang Rp60 juta di sebuah bank di Citra Raya, Cikupa. Korban yang merupakan warga Desa Serdang Kulon, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang saat itu mengendarai Toyota Avanza.

”Dalam perjalanan, korban mengecek ban yang diduga sudah dikempeskan pelaku. Korban pun turun dari mobil saat akan ngecek ban korban sadar ada orang lain yang ingin masuk mobil dan akhirnya korban berteriak,” ujar Kapolsek Panongan AKP Engkos Kosasih. Teriakan korban disambut warga sekitar yang langsung menangkap dua pelaku. Beruntung, petugas Polsek Panongan tiba di lokasi dan mengamankan dua pelaku sebelum dibakar oleh warga yang geram dengan maraknya aksi kejahatan.

Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Ferdinand Andi Lolo menuturkan masyarakat sudah membentuk benteng pertahanan dalam menghadapi tindak kriminalitas. Itu terjadi karena masyarakat sudah tidak lagi percaya kepada penegak hukum. ”Masyarakat merasa ketika membutuhkan polisi, tapi kehadirannya tidak ada sehingga mereka membentuk sistem pertahanan sendiri,” ujarnya.

Ketika di wilayah mereka terjadi tindak kriminal, sifat agresif masyarakat muncul. Di situ mereka menjadi lebih berani karena dalam kumpulan itu mereka melebur. Saat ini masyarakat lebih mudah tersulut emosinya ketika melihat pelaku kriminal. ”Dan ketika masyarakat sudah berkumpul maka terciptalah kekuatan baru yang berlipat ganda. Sifat agresif muncul karena mereka berkumpul, jadi yang berbicara adalah emosi massa,” jelasnya.

Atas kondisi ini, masyarakat seolah melakukan proses imitasi. Artinya, saat ada aksi pembakaran begal motor atau pelaku perampokan, masyarakat di wilayah lain berupaya melakukan tindakan yang sama. Padahal, seharusnya pelaku kriminal diserahkan pada pihak berwenang. ”Ini copy chat yang sifatnya massal karena dilakukan oleh massa,” kata kepala Pusat Kajian Departemen Kriminologi UI itu.

Di tempat terpisah, pencuri spesialis modus pecah kaca mobil menggasak tas berisi Rp50 juta, surat atau dokumen penting, dan sejumlah ponsel dari dalam Toyota Kijang milik Hasan Haikal di depan perkantoran Graha Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (3/3). ”Saya sengaja parkir di luar, karena niatnya cuma sebentar ke minimarket. Kemudian kembali ke ATM, tiba-tiba pas mau berangkat dan masuk mobil, kondisi kaca jendela bagian kiri sudah pecah,” ujar warga Cibinong ini di Polres Bogor.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Ahmad Faisal Pasaribu mengatakan, dari hasil penyidikan sementara dan olah tempat kejadian perkara (TKP), pelaku yang lebih dari dua orang itu diduga membuntuti dan mengincar mobil korban.

Polisi Tembak Begal

Dua begal motor ditangkap, satu di antaranya terpaksa ditembak kakinya. Pelaku ini kerap beraksi di Jakarta dan Bekasi dengan menggunakan celurit. ”Dua tersangka yang diamankan yakni MSS dan MD. MD dilumpuhkan karena melawan saat hendak ditangkap,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul. Kanit IV Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Tahan Marpaung menjelaskan, dua tersangka ditangkap di Jalan Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (1/3).

Dari keduanya, polisi menyita Yamaha Vixion B 3095 UDH yang digunakan untuk melakukan kejahatan berikut sebilah celurit dan sebuah ponsel milik korban. ”Modus mereka yakni memepet lalu mengancam korban untuk menyerahkan motor sambil mengalungkan celurit ke leherkorban. Sejauhinitidakada korban yang dilukai oleh para pelaku,” katanya.

Petugas Polsek Bantargebang juga membekuk dua begal asal kelompok Palembang. Satu di antaranya terpaksa dilumpuhkan, karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap. Kanit Reskrim Polsek Bantargebang Iptu Ardiyan Yudho mengatakan, pelaku diringkus saat akan membegal motor korban di depan minimarket di sekitar Perumahan Dukuh Zamrud, Mustikajaya, Kota Bekasi.

Penangkapan dua tersangka yakni TK dan RZ, bermula dari penyelidikan kasus pencurian sepeda motor di sejumlah minimarket. Setiap beraksi mereka selalu terekam kamera pengintai/ CCTV.

Denny irawan/r Ratna purnama/Haryudi/helmi Syarif/abdullah m surjaya
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6654 seconds (0.1#10.140)