Tatang Koswara Ingin Dimakamkan di Pemakaman Keluarga
A
A
A
BANDUNG - Tatang Koswara sniper handal dunia asal Indonesia menginginkan agar jenazahnya saat meninggal dunia dimakamkan di pemakaman keluarga.
Hal ini menurut pengakuan istri Tatang, Tati Hayati kepada ajudan Tatang yang bernama Letda Sahlan Rambe.
Namun atas jasa Tatang saat bertugas sebagai sniper pasukan khusus di Timor-Timur, tentunya pria ini akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan dengan prosesi kemiliteran.
“Tapi hingga kini, Tatang sendiri memang belum punya tanah untuk pemakaman keluarganya. Jadi keluarga akhirnya bersedia untuk memakamkan beliau di Makam Pahlawan Cikutra, Bandung dengan prosesi militer,” katanya Sahlan.
Tatang yang sudah menjadi seorang sniper sejak tahun 1975 ini memiliki pangkat sersan. Dia bahkan sempat menyelesaikan pendidikannya di pasukan khusus Angkatan Darat Amerika Serikat Green Berets, dan terjun ke perang di Timor Leste.
Namun, bukan peluru yang bersarang di tubuhnya yang mengakibatkanya meninggal. Melainkan penyakit jantung yang sudah dideritanya selama ini.
Hal ini terbukti dimana nama Tatang bertengker pada urutan ke 14 sebagai sniper terbaik dunia dalam buku Training, Techniques and weapons karya Peter Brokersmith.
Dalam satu misi, dia membawa 50 peluru. Sebanyak 49 peluru dihabiskan untuk menewaskan musuh. Termasuk duel dengan sniper lawan. Namun Tatang rupanya tetap menyisakan sebutir peluru untuk dibawa pulang.
Hal ini menurut pengakuan istri Tatang, Tati Hayati kepada ajudan Tatang yang bernama Letda Sahlan Rambe.
Namun atas jasa Tatang saat bertugas sebagai sniper pasukan khusus di Timor-Timur, tentunya pria ini akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan dengan prosesi kemiliteran.
“Tapi hingga kini, Tatang sendiri memang belum punya tanah untuk pemakaman keluarganya. Jadi keluarga akhirnya bersedia untuk memakamkan beliau di Makam Pahlawan Cikutra, Bandung dengan prosesi militer,” katanya Sahlan.
Tatang yang sudah menjadi seorang sniper sejak tahun 1975 ini memiliki pangkat sersan. Dia bahkan sempat menyelesaikan pendidikannya di pasukan khusus Angkatan Darat Amerika Serikat Green Berets, dan terjun ke perang di Timor Leste.
Namun, bukan peluru yang bersarang di tubuhnya yang mengakibatkanya meninggal. Melainkan penyakit jantung yang sudah dideritanya selama ini.
Hal ini terbukti dimana nama Tatang bertengker pada urutan ke 14 sebagai sniper terbaik dunia dalam buku Training, Techniques and weapons karya Peter Brokersmith.
Dalam satu misi, dia membawa 50 peluru. Sebanyak 49 peluru dihabiskan untuk menewaskan musuh. Termasuk duel dengan sniper lawan. Namun Tatang rupanya tetap menyisakan sebutir peluru untuk dibawa pulang.
(sms)