Hatta: Siapa Sebetulnya yang Berbohong?
A
A
A
KEKALAHAN dari Zulkifli Hasan di Kongres IV PAN menyisakan kekecewaan bagi Hatta Rajasa dan para pendukungnya. N
Namun, di balik itu, Hatta menyimpan kekecewaan lain terhadap Amien Rais yang menilai dirinya telah berbohong saat melakukan pertemuan dengan Joko Widodo (Jokowi) seusai pemilihan presiden (pilpres). Hatta telah mengklarifikasi serangan Amien terhadapnya itu di sela-sela pelaksanaan kongres di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, pada Sabtu (28/2). Namun itu sepertinya tidak cukup.
Melalui akun Twitter-nya, politikus senior PAN ini kembali menjelaskan perihal tudingan Amien tersebut. Hatta menegaskan, pertemuan di kediaman Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh tersebut tidak bersifat rahasia dan tidak disertai dengan deal-deal apa pun. Pertemuan dengan Jokowi dilakukan semata sebagai bentuk sikap ksatria sekaligus untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya di pilpres.
Bahkan dalam pertemuan itu Hatta mengaku didampingi Zulkifli Hasan dan Edi Yosfi. Sebelum memutuskan bertemu Jokowi, Hatta mengaku terlebih dahulu membicarakannya dengan Sekretaris Koalisi Merah Putih (KMP) Idrus Marham untuk selanjutnya disampaikan kepada Ketua KMP Aburizal Bakrie. ”Kawan-kawan di KMP tidak keberatan dan berprinsip bahwa silaturahmi politik harus dilakukan fleksibel, tetapi prinsip politik istikamah,” ujar Ketua Umum DPP PAN periode 2010-2015 ini melalui kicauannya.
Hatta juga meluruskan bahwa pertemuannya dengan Jokowi tersebut terjadi pada 1 September, bukan 30 September seperti disebutkan Amien. Sepulang dari pertemuan dengan Jokowi itu, lanjut Hatta, dia kembali menyampaikan kepada rekan-rekannya di KMP, baik Partai Golkar, PKS maupun PAN, tentang hasil pertemuan demi menghindari kesalahpahaman. Selama memimpin PAN pun dia mengaku tetap konsisten berada di KMP sehingga tidak benar kalau dituduh berbohong.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada Kabinet Indonesia Bersatu II itu melanjutkan, semua tentang pertemuan tersebut terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi, termasuk kepada media yang merilis berita tersebut pada 2 September 2014. ”Jika faktanya demikian, izinkan saya bertanya kepada Saudara Amien Rais, siapa sebetulnya yang berbohong? Semoga kebenaran tetap menjadi kebenaran,” ujarnya.
Sementara itu, menanggapi kicauan Hatta di akun Twitternya tersebut, Amien Rais mengatakan apa yang dia paparkan mengenai pertemuan Hatta dengan Jokowi dalam pidatonya di kongres sudah menjadi rahasia umum. Dari situ, kata dia, orang bisa menilai siapa yang berbohong. “Semua teman pers mengetahui,” ujar Amien seusai penutupan kongres di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, tadi malam.
Adapun mengenaipernyataan Hatta mengenai siapa sebenarnya yang berbohong, politikus yang baru saja ditetapkan sebagai ketua Dewan Kehormatan PAN itu mempersilakan Hatta untuk bertanya kepada hati nuraninya. “Tanyakan kehati nurani dia,” ujarnya.
Mula akmal/ kiswondari
Namun, di balik itu, Hatta menyimpan kekecewaan lain terhadap Amien Rais yang menilai dirinya telah berbohong saat melakukan pertemuan dengan Joko Widodo (Jokowi) seusai pemilihan presiden (pilpres). Hatta telah mengklarifikasi serangan Amien terhadapnya itu di sela-sela pelaksanaan kongres di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, pada Sabtu (28/2). Namun itu sepertinya tidak cukup.
Melalui akun Twitter-nya, politikus senior PAN ini kembali menjelaskan perihal tudingan Amien tersebut. Hatta menegaskan, pertemuan di kediaman Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh tersebut tidak bersifat rahasia dan tidak disertai dengan deal-deal apa pun. Pertemuan dengan Jokowi dilakukan semata sebagai bentuk sikap ksatria sekaligus untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya di pilpres.
Bahkan dalam pertemuan itu Hatta mengaku didampingi Zulkifli Hasan dan Edi Yosfi. Sebelum memutuskan bertemu Jokowi, Hatta mengaku terlebih dahulu membicarakannya dengan Sekretaris Koalisi Merah Putih (KMP) Idrus Marham untuk selanjutnya disampaikan kepada Ketua KMP Aburizal Bakrie. ”Kawan-kawan di KMP tidak keberatan dan berprinsip bahwa silaturahmi politik harus dilakukan fleksibel, tetapi prinsip politik istikamah,” ujar Ketua Umum DPP PAN periode 2010-2015 ini melalui kicauannya.
Hatta juga meluruskan bahwa pertemuannya dengan Jokowi tersebut terjadi pada 1 September, bukan 30 September seperti disebutkan Amien. Sepulang dari pertemuan dengan Jokowi itu, lanjut Hatta, dia kembali menyampaikan kepada rekan-rekannya di KMP, baik Partai Golkar, PKS maupun PAN, tentang hasil pertemuan demi menghindari kesalahpahaman. Selama memimpin PAN pun dia mengaku tetap konsisten berada di KMP sehingga tidak benar kalau dituduh berbohong.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada Kabinet Indonesia Bersatu II itu melanjutkan, semua tentang pertemuan tersebut terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi, termasuk kepada media yang merilis berita tersebut pada 2 September 2014. ”Jika faktanya demikian, izinkan saya bertanya kepada Saudara Amien Rais, siapa sebetulnya yang berbohong? Semoga kebenaran tetap menjadi kebenaran,” ujarnya.
Sementara itu, menanggapi kicauan Hatta di akun Twitternya tersebut, Amien Rais mengatakan apa yang dia paparkan mengenai pertemuan Hatta dengan Jokowi dalam pidatonya di kongres sudah menjadi rahasia umum. Dari situ, kata dia, orang bisa menilai siapa yang berbohong. “Semua teman pers mengetahui,” ujar Amien seusai penutupan kongres di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, tadi malam.
Adapun mengenaipernyataan Hatta mengenai siapa sebenarnya yang berbohong, politikus yang baru saja ditetapkan sebagai ketua Dewan Kehormatan PAN itu mempersilakan Hatta untuk bertanya kepada hati nuraninya. “Tanyakan kehati nurani dia,” ujarnya.
Mula akmal/ kiswondari
(ars)