Tangerang Paling Rawan Begal Motor

Selasa, 03 Maret 2015 - 10:54 WIB
Tangerang Paling Rawan Begal Motor
Tangerang Paling Rawan Begal Motor
A A A
JAKARTA - Rentetan teror komplotan begal sepeda motor belum berakhir. Tidak hanya di Ibu Kota dan sekitarnya, aksi bandit jalanan ini juga marak di berbagai daerah.

Di kawasan Jabodetabek, Kabupaten Tangerang merupakan wilayah paling rawan terjadi kejahatan ini. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono mengungkapkan, berdasarkan hasil pemetaan penyidik, wilayah lain yang juga rawan adalah Jakarta Timur, Kota Bekasi, dan Kota Depok.

”Oleh karena itu kita tingkatkan lagi pengamanan di wilayah tersebut,” katanya. Unggung menegaskan, polisi tidak tinggal diam dengan kasus-kasus demikian. Operasi penangkapan dan razia sepeda motor/onderdil motor bodong terus digalakkan. ”Selain menyasar pelaku, kami juga akan memutus mata rantai penadahnya. Jika penadah ini ditangkap, ruang gerak (begal motor) semakin sempit,” katanya.

Unggung mengaku pihaknya tidak segan-segan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku yang melakukan perlawanan. Dari dua bulan menggelar operasi intensif, sebanyak 200-an tersangka ditangkap. ”Mereka ini ada juga yang kita tembak mati karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap,” kata mantan Kapolres Kota Malang itu.

Tindakan sigap juga dilakukan aparat Polresta Tangerang, Banten, yang kemarin mengamankan 22 sepeda motor tanpa dilengkapi surat kendaraan dalam suatu operasi antisipasi aksi begal di jalan raya. Sejumlah kalangan memprihatinkan maraknya kejahatan begal motor. Mereka pun meminta polisi bergerak cepat demi memberikan rasa aman kepada masyarakat.

”Fenomena begal motor yang muncul serempak di berbagai wilayah ini harus diatasi oleh kepolisian,” kata Ketua Setara Institute Hendardi di Jakarta kemarin. Dia menilai kemunculan begal motor itu mencurigakan karena terjadi di tengah tergerusnya kepercayaan publik kepada institusi Polri akhir-akhir ini. Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Yogo Tri Hendiarto kembali mengingatkan agar polisi bergerak cepat menyelesaikan kasus ini.

Jika keterbatasan personel menjadi penghalang, mereka bisa minta bantuan institusi lain semisal TNI. Komplotan begal motor beraksi di sejumlah wilayah. Dari beberapa peristiwa yang merenggut nyawa korban di Depok, Jawa Barat, aksi biadab bandit jalanan itu merembet ke Bekasi, Tangerang, Jakarta, dan kota-kota lain. Kemarin, pembegalan juga terjadi di Sleman.

Oni Wajuni, 25, warga Dusun Kedung Boto, Podoroto, Kesamben, Jombang, Jawa Timur, dipepet dua begal ketika melintas di Jalan Kapas, Kledokan, Caturtunggal, DIY, sekitar pukul 02.00 WIB dini hari kemarin. Salah satu pelaku mengeluarkan parang dan memaksanya berhenti.

”Mereka akhirnya merampas motor saya,” kata pemilik motor Suzuki FU bernomor polisi AB 3903 OE tersebut. Kejahatan jalanan juga terjadi di Semarang. Dua pelaku menyasar korbannya sekitar pukul 13.00 di Jalan Garuda Semarang, belakang Gereja Blenduk, Kawasan Kota Lama. Namun aksi itu berhasil digagalkan.

Jangan Percaya Broadcast

Aparat Polda Metro Jaya kembali meminta masyarakat tidak memercayai pesan berantai (broadcast ) mengenai ancaman begal motor. Pesan itu menyesatkan. Polisi akan mengusut penyebarnya. ”Broadcast semacam itu bukannya membuat masyarakat waspada, tapi justru ketakutan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul.

Dia menuturkan, broadcast yang menyebut adanya aksi balas dendam kawanan begaldari Sumatera tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. ”Kita akan lakukan penyelidikan dan menindaknya, kita akan turunkan tim dari cyber crime untuk menelusuri,” tegasnya. Pengamat sosial dan budaya dari Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati mengatakan, keresahan akibat pesan hoax itu juga dipengaruhi sikap masyarakat yang masih sangat kuat akan budaya lisan.

”Mereka cepat percaya tanpa adanya cek silang terlebih dahulu. Berbeda dengan masyarakat Barat yang memang sudah kuat budaya tulisnya. Mereka baru berani mengatakan kalau sudah melakukan riset atau mencari referensi,” kata Devie.

Helmi syarif/ r ratna purnama/ yan yusuf/ haryudi/ eka setiawan/ muji b/ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4959 seconds (0.1#10.140)