Gotong- Royong Membangun Indonesia

Selasa, 03 Maret 2015 - 10:54 WIB
Gotong- Royong Membangun Indonesia
Gotong- Royong Membangun Indonesia
A A A
JAKARTA - Peran warga keturunan Tionghoa untuk negeri ini tak bisa dikesampingkan. Disertai semangat gotong-royong dan kebersamaan, mereka turut menjadikan Indonesia bangsa yang berdaulat dan mandiri secara ekonomi.

Ketua Pembina Forum Bersama Indonesia Tionghoa (FBIT) Murdaya Poo mengatakan, perayaan Cap Go Meh FBIT Kedelapan tahun ini bertemakan ”Bersama Membangun Indonesia, Indonesia Satu dan Indonesia Jaya”. Maksudnya adalah warga keturunan Tionghoa Indonesia bersama suku-suku lain di Tanah Air turut berperan serta menciptakan sinergi harmonis.

”Oleh karena itu tidak ada alasan untuk (tidak mewujudkan) Indonesia satu. Kita bertekad Indonesia harus jaya dan pasti jaya di masa depan,” katanya membuka perayaan tersebut di Hall D JIExpo Kemayoran kemarin. Dia menjelaskan, silaturahmi Cap Go Meh VIII ini menampilkan drama musikal Bersama Membangun Indonesia Satu dan Indonesia Jaya . Tema ini sesuai dengan hakikat Pancasila yang pada intinya adalah Bhinneka Tunggal Ika yang diwarnai watak gotong-royong.

Drama musikal Bersama Membangun Indonesia ini, menurutnya, menggambarkan peran serta seluruh masyarakat Tionghoa bersama dengan etnik lain seperti Jawa, Sunda, Betawi, Batak, Padang dalam usaha memajukan Indonesia. Murdaya menerangkan, di era globalisasi segenap masyarakat harus meneguhkan hati dan tidak perlu tergoyahkan oleh ancaman pengikisan jati diri sebagai bangsa Indonesia yang sejati.

”Tetaplah menjadi bagian dari komponen bangsa Indonesia yang tangguh dan bermartabat. Rapatkan barisan dan bersamasama mewujudkan misi agung sebagai bangsa yang besar. Kibarkan panji-panji pada semua aspek kehidupan di pentas dunia. Bersatupadulah dalam menggapai kejayaan bangsa dan jangan terlena dalam kekayaan alam dan kejayaan masa lalu,” terangnya.

Mendikbud Anies Baswedan mengatakan, pemerintah menyambut baik tema perayaan Cap Go Meh VIII ini, yakni ”Bersama Membangun Indonesia” karena memiliki makna bahwa Indonesia hadir dalam kebersamaan dan akan menjadi hebat dan jaya ketika masyarakat mempunyai semangat gotongroyong dan kebersamaan untuk mewujudkannya.

”Tahun Baru Imlek 2566 kita jadikan momen penyegaran semangat gotongroyong. Dengan fokus gotongroyong di antara seluruh masyarakat ini, maka tidak ada lagi konflik karena masalah latar belakang. Namun kita harus berbicara tentang masa depan demi kecintaan kepada Indonesia,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, perayaan Cap Go Meh sudah menjadi bagian dan peneguhan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Kita, menurut Anies, harus meyakini kebinekaan adalah fakta dan bukan masalah yang mesti diperdebatkan. Kebinekaan itu sendiri semestinya dirawat karena menjadi ciri khas bangsa Indonesia selain sifat gotong-royongnya.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno yang mewakili Presiden Joko Widodo yang berhalangan hadir mengatakan, tema ”Bersama Membangun Indonesia” adalah wujud nyata etnis Tionghoa dalam membangun Indonesia. Tedjo mengatakan, mereka tidak pernah absen memberi sumbangsih sejak awal abad ke-20 hingga saat ini.

”Warga bangsa Tionghoa berperan aktif dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Dalam perayaan Cap Go Meh tahun ini saya mengajak warga Tionghoa terus membangun negeri,” sebutnya. Dia menjelaskan, pemerintah mengajak warga Tionghoa yang berkiprah di ranah ekonomi untuk membangun perekonomian Indonesia yang maju dan mandiri. Peran serta mereka ialah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Neneng zubaidah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5270 seconds (0.1#10.140)