Peta Politik PAN di 2019 Masih Samar-samar
A
A
A
JAKARTA - Guru Besar Ahli Politik Islam Salim Said menilai, saat ini posisi PAN belum dapat terlihat apakah akan dapat memiliki peran strategis di Pemilu 2019 mendatang.
"Saya kira PAN bukan partai terbesar. Jadi tidak melihat sekarang (posisi tak) terlalu menentukan," ujar Salim di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/2/2015).
Menurutnya, PAN sebagai partai Islam yang kebanyakan diisi kalangan Muhammadiyah, harus dapat menarik simpatik orang-orang Muhammadiyah.
Contohnya kata dia seperti mantan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) yang dapat menarik orang-orang dari Nahdlatul Ulama (NU) ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Yang berhasil tarik masa itu Gus Dur dengan PKB," imbuhnya.
Dengan begitu kata dia, apakah PAN dapat memiliki posisi yang strategis pada 2019, jawabannya dapat dilihat dari banyaknya pendukung PAN pada Pemilu 2019 nanti.
"Itu baru akan kita ketahui menjelang pemilu pileg dan pilpres nanti," tandasnya.
"Saya kira PAN bukan partai terbesar. Jadi tidak melihat sekarang (posisi tak) terlalu menentukan," ujar Salim di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/2/2015).
Menurutnya, PAN sebagai partai Islam yang kebanyakan diisi kalangan Muhammadiyah, harus dapat menarik simpatik orang-orang Muhammadiyah.
Contohnya kata dia seperti mantan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) yang dapat menarik orang-orang dari Nahdlatul Ulama (NU) ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Yang berhasil tarik masa itu Gus Dur dengan PKB," imbuhnya.
Dengan begitu kata dia, apakah PAN dapat memiliki posisi yang strategis pada 2019, jawabannya dapat dilihat dari banyaknya pendukung PAN pada Pemilu 2019 nanti.
"Itu baru akan kita ketahui menjelang pemilu pileg dan pilpres nanti," tandasnya.
(maf)