Ratusan Pelanggar Ketertiban di Bandara Soetta Ditangkap
A
A
A
TANGERANG - Ratusan taksi gelap, calo tiket, pedagang asongan, tukang ojek, tukang cuci motor dan cuci mobil, serta biro jasa diamankan dalam razia gabungan yang dilakukan petugas PT Angkasa Pura II dengan Polres Bandara Soekarno- Hatta dan TNI kemarin.
Dalam razia tersebut petugas menyisir area penumpang hingga lokasi parkir di Terminal 1, 2, dan 3. Petugas sempat kejar-kejaran dengan calo tiket dan taksi gelap yang melarikan diri. Razia juga mengerahkan dua anjing pelacak. Setelah ditangkap, seluruh pelanggar ketertiban di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) itu dibawa mobil petugas keamanan ke Markas Polres Bandara Soekarno-Hatta untuk didata.
Beberapa di antara mereka juga terlihat ada wanita. Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta Kompol Azhari Kurniawan mengatakan, dari hasil razia tersebut, pihaknya mengamankan 102 pelanggar ketertiban umum yang berkeliaran di Terminal 1, 2, dan 3. Di Terminal 2 sebanyak 34 calo, 4 porter , 3 pedagang asongan, 1 tukang ojek, 1 tukang cuci mobil, 1 tukang cuci motor, dan 1 biro jasa.
Di Terminal 1 sebanyak 26 taksi gelap, 4 porter , 3 pedagang asongan, 1 pedagang parfum. Sedangkan di Terminal 3 terdapat 21 taksi gelap dan 2 pedagang parfum. Menurut dia, razia tersebut untuk membersihkan bandara dari praktik-praktik ilegal. Pihaknya juga mengantisipasi tindak pidana seperti pemalsuan KTP, kepemilikan senjata tajam, dan narkoba. “Jika ada tindak pidana tentu, akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” kata Azhari.
Di tempat terpisah, Ariyanto, 27, pria yang diduga stres, diamankan anggota TNI Batalyon Infanteri (Yonif) 315 Garuda saat hendak memanjat pagar Istana Bogor, Minggu (22/2). Dia masuk lewat Kebun Raya Bogor yang berbatasan dengan Istana Bogor. “Saat diamankan ditemukan bangkai tikus di saku celana pria tersebut,” ujar Kapolsek Bogor Tengah Kompol Viktor Gatot HS kemarin.
Setelah diamankan, pria itu diserahkan ke Kantor Kodim 0606 Kota Bogor untuk diperiksa. Kemudian anggota Kodim menyerahkan Ariyanto ke Polsek Bogor Tengah. “Petugas sulit melakukan pemeriksaan karena orang itu diduga stres. Saat kita desak dengan sejumlah pertanyaan, pria itu malah berdiri dan hormat,” katanya.
Polsek Bogor Tengah lalu berkoordinasi dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Bogor. “Maksudnya agar Dinas Sosial membawa orang itu ke RS Marzoeki Mahdi guna diperiksa kejiwaannya. Tapi, Senin (23/3) kita dapat kabar kalau orang itu kabur,” ucapnya.
Puluhan anggota Polsek Bogor Tengah dan Polres Bogor Kota dikerahkan untuk mencari Ariyanto. “Sejumlah pihak khawatir pria itu teroris atau akan berbuat jahat,” sebutnya. Sampai akhirnya pada Kamis (26/2) polisi mendapatkan laporan dari warga ada aksi pengeroyokan terhadap seorang pria.
“Kemudian anggota quick respons datang ke lokasi untuk mengamankan pria itu. Setelah diperiksa, orang yang dikeroyok warga adalah pria yang kabur dari Dinas Sosial,” ungkap Viktor.
Denny irawan/Haryudi
Dalam razia tersebut petugas menyisir area penumpang hingga lokasi parkir di Terminal 1, 2, dan 3. Petugas sempat kejar-kejaran dengan calo tiket dan taksi gelap yang melarikan diri. Razia juga mengerahkan dua anjing pelacak. Setelah ditangkap, seluruh pelanggar ketertiban di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) itu dibawa mobil petugas keamanan ke Markas Polres Bandara Soekarno-Hatta untuk didata.
Beberapa di antara mereka juga terlihat ada wanita. Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta Kompol Azhari Kurniawan mengatakan, dari hasil razia tersebut, pihaknya mengamankan 102 pelanggar ketertiban umum yang berkeliaran di Terminal 1, 2, dan 3. Di Terminal 2 sebanyak 34 calo, 4 porter , 3 pedagang asongan, 1 tukang ojek, 1 tukang cuci mobil, 1 tukang cuci motor, dan 1 biro jasa.
Di Terminal 1 sebanyak 26 taksi gelap, 4 porter , 3 pedagang asongan, 1 pedagang parfum. Sedangkan di Terminal 3 terdapat 21 taksi gelap dan 2 pedagang parfum. Menurut dia, razia tersebut untuk membersihkan bandara dari praktik-praktik ilegal. Pihaknya juga mengantisipasi tindak pidana seperti pemalsuan KTP, kepemilikan senjata tajam, dan narkoba. “Jika ada tindak pidana tentu, akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” kata Azhari.
Di tempat terpisah, Ariyanto, 27, pria yang diduga stres, diamankan anggota TNI Batalyon Infanteri (Yonif) 315 Garuda saat hendak memanjat pagar Istana Bogor, Minggu (22/2). Dia masuk lewat Kebun Raya Bogor yang berbatasan dengan Istana Bogor. “Saat diamankan ditemukan bangkai tikus di saku celana pria tersebut,” ujar Kapolsek Bogor Tengah Kompol Viktor Gatot HS kemarin.
Setelah diamankan, pria itu diserahkan ke Kantor Kodim 0606 Kota Bogor untuk diperiksa. Kemudian anggota Kodim menyerahkan Ariyanto ke Polsek Bogor Tengah. “Petugas sulit melakukan pemeriksaan karena orang itu diduga stres. Saat kita desak dengan sejumlah pertanyaan, pria itu malah berdiri dan hormat,” katanya.
Polsek Bogor Tengah lalu berkoordinasi dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Bogor. “Maksudnya agar Dinas Sosial membawa orang itu ke RS Marzoeki Mahdi guna diperiksa kejiwaannya. Tapi, Senin (23/3) kita dapat kabar kalau orang itu kabur,” ucapnya.
Puluhan anggota Polsek Bogor Tengah dan Polres Bogor Kota dikerahkan untuk mencari Ariyanto. “Sejumlah pihak khawatir pria itu teroris atau akan berbuat jahat,” sebutnya. Sampai akhirnya pada Kamis (26/2) polisi mendapatkan laporan dari warga ada aksi pengeroyokan terhadap seorang pria.
“Kemudian anggota quick respons datang ke lokasi untuk mengamankan pria itu. Setelah diperiksa, orang yang dikeroyok warga adalah pria yang kabur dari Dinas Sosial,” ungkap Viktor.
Denny irawan/Haryudi
(ftr)