Satu Penumpang Meninggal, Tujuh Luka-luka
A
A
A
SIDIKALANG - Minibus Sampri Royal bertabrakan dengan pikap Daihatsu Grand Max di Jalan Lintas Lae Pondom, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, kemarin pagi.
Akibat itu, pengemudi pikap Henri Silalahi, 30, tewas di tempat kejadian. Selain Henri yang berasal dari Desa Kaban Tengah, Kecamatan STTU Jehe, Pakpak Bharat, dua rekannya di mobil pikap yakni Jeky Manik, 21, dan Janry Manik, warga Sibande, Kabupaten Pakpak Bharat, juga mengalami luka berat dan luka ringan. Sementara di minibus, pengemudi beserta empat penumpang lain juga mengalami luka serius.
Hendra Paulus Sitanggang (supir), warga Desa Sitinjo 2 Kabupaten Dairi, bersama empat penumpang lain, warga Pangururan, Kabupaten Samsoir yakni Wulan Simbolon, 19, Kristina Simbolon, Tumpulan Simalango, 58, dan Perjuangan Naibaho, 62, bahkan hingga kini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Sidikalang Dairi. Kapolres Dairi AKBP Gidion Sarif Setyawan melalui Kasat Lantas AKP SP Anakampun menjelaskan, minibus Sampri trayek Pangururan-Medan datang dari arah Sidikalang menuju Medan.
Mobil pikap bermuatan roti yang dikemudikan korban meninggal, Henri, datang dari arah berlawan (Medan menuju Sidikalang). Tabrakan pun tak terelakkan. “Hingga kini kami belum dapat mengambil keterangan dari pada korban terkait kronologis kejadian. Tapi, untuk sementara, tabrakan terjadi di jalan lurus dengan posisi kedua kendaraan berada di sebelah kanan jalan,” ungkap Gidion.
Gidion menabahkan, minibus Sampri yang datang dari arah Sidikalang berusaha mendahului kendaraan lain, namun sang sopir tidak memperhatikan mobil pikap yang datang dari arah berlawanan sehingga tabrakan pun tidak dapat dielakkan. Menurut informasi dari sejumlah warga Simpang Silalahi Lae Pondom yang berjarak lebih kurang 500 meter dari tempat kejadian perkara, pada saat kejadian kondisi cuaca memang berkabut.
Bisa jadi sang sopir minibus bernomor polisi BK 1643 QS tidak begitu melihat sehingga akhirnya bertabrakan dengan pikap bernomor polisi BK 9490 SH.
Anny gunring
Akibat itu, pengemudi pikap Henri Silalahi, 30, tewas di tempat kejadian. Selain Henri yang berasal dari Desa Kaban Tengah, Kecamatan STTU Jehe, Pakpak Bharat, dua rekannya di mobil pikap yakni Jeky Manik, 21, dan Janry Manik, warga Sibande, Kabupaten Pakpak Bharat, juga mengalami luka berat dan luka ringan. Sementara di minibus, pengemudi beserta empat penumpang lain juga mengalami luka serius.
Hendra Paulus Sitanggang (supir), warga Desa Sitinjo 2 Kabupaten Dairi, bersama empat penumpang lain, warga Pangururan, Kabupaten Samsoir yakni Wulan Simbolon, 19, Kristina Simbolon, Tumpulan Simalango, 58, dan Perjuangan Naibaho, 62, bahkan hingga kini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Sidikalang Dairi. Kapolres Dairi AKBP Gidion Sarif Setyawan melalui Kasat Lantas AKP SP Anakampun menjelaskan, minibus Sampri trayek Pangururan-Medan datang dari arah Sidikalang menuju Medan.
Mobil pikap bermuatan roti yang dikemudikan korban meninggal, Henri, datang dari arah berlawan (Medan menuju Sidikalang). Tabrakan pun tak terelakkan. “Hingga kini kami belum dapat mengambil keterangan dari pada korban terkait kronologis kejadian. Tapi, untuk sementara, tabrakan terjadi di jalan lurus dengan posisi kedua kendaraan berada di sebelah kanan jalan,” ungkap Gidion.
Gidion menabahkan, minibus Sampri yang datang dari arah Sidikalang berusaha mendahului kendaraan lain, namun sang sopir tidak memperhatikan mobil pikap yang datang dari arah berlawanan sehingga tabrakan pun tidak dapat dielakkan. Menurut informasi dari sejumlah warga Simpang Silalahi Lae Pondom yang berjarak lebih kurang 500 meter dari tempat kejadian perkara, pada saat kejadian kondisi cuaca memang berkabut.
Bisa jadi sang sopir minibus bernomor polisi BK 1643 QS tidak begitu melihat sehingga akhirnya bertabrakan dengan pikap bernomor polisi BK 9490 SH.
Anny gunring
(ars)