Atasi Macet, Jam Sekolah di Bogor Dimajukan
A
A
A
BOGOR - Pemkot Bogor berencana memajukan jam sekolah dari pukul 07.00 WIB ke pukul 06.30 WIB guna menghindari kemacetan. Kebijakan ini juga diambil sebagai antisipasi seringnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkantor di Istana Bogor.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Edgar Suratman menjelaskan, perubahan jam sekolah sebetulnya bukan semata- mata karena Presiden Jokowi sering berkantor atau tinggal di Bogor. “Kebijakan ini sudah digagas sebelumnya. Awalnya untuk mengurangi kemacetan, kita mengadakan bus sekolah. Namun, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor belum siap,” katanya kemarin.
Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) selaku badan usaha milik daerah (BUMD) Kota Bogor juga belum memiliki kelengkapan kendaraan dan infrastruktur. “Karena belum siap, akhirnya kita memangkas hari dan memajukan jam sekolah. Sekolah jadi lima hari saja, mulai tahun ini. Baru SMA saja, SMP mungkin bertahap. Tergantung situasi dan kondisi,” ungkapnya.
Dinas Pendidikan juga meminta sekolah yang berada di lokasi macet meminimalisasi jumlah kendaraan jemputan siswa. Itu dilakukan agar jumlah kendaraan yang keluar-masuk sekolah tidak membeludak. “Sekarang ini kan masih banyak satu mobil jemputan untuk satu siswa. Nah, nanti kita meminta pihak sekolah untuk mengurangi itu, sambil menunggu program bus sekolah siap,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Menurutnya, perubahan jam masuk sekolah bukan semata-mata imbas Presiden Jokowi beraktivitas di Bogor. “Jam sekolah dimajukan ini masih dalam kajian. Ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan saat pagi hari,” sebutnya. Bima tidak menampik kemacetan di pusat Kota Bogor karena banyak mobil pribadi yang mengantar anak sekolah. Ditambah lagi ada benturan jam masuk sekolah dengan jam kerja.
Haryudi
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Edgar Suratman menjelaskan, perubahan jam sekolah sebetulnya bukan semata- mata karena Presiden Jokowi sering berkantor atau tinggal di Bogor. “Kebijakan ini sudah digagas sebelumnya. Awalnya untuk mengurangi kemacetan, kita mengadakan bus sekolah. Namun, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor belum siap,” katanya kemarin.
Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) selaku badan usaha milik daerah (BUMD) Kota Bogor juga belum memiliki kelengkapan kendaraan dan infrastruktur. “Karena belum siap, akhirnya kita memangkas hari dan memajukan jam sekolah. Sekolah jadi lima hari saja, mulai tahun ini. Baru SMA saja, SMP mungkin bertahap. Tergantung situasi dan kondisi,” ungkapnya.
Dinas Pendidikan juga meminta sekolah yang berada di lokasi macet meminimalisasi jumlah kendaraan jemputan siswa. Itu dilakukan agar jumlah kendaraan yang keluar-masuk sekolah tidak membeludak. “Sekarang ini kan masih banyak satu mobil jemputan untuk satu siswa. Nah, nanti kita meminta pihak sekolah untuk mengurangi itu, sambil menunggu program bus sekolah siap,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Menurutnya, perubahan jam masuk sekolah bukan semata-mata imbas Presiden Jokowi beraktivitas di Bogor. “Jam sekolah dimajukan ini masih dalam kajian. Ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan saat pagi hari,” sebutnya. Bima tidak menampik kemacetan di pusat Kota Bogor karena banyak mobil pribadi yang mengantar anak sekolah. Ditambah lagi ada benturan jam masuk sekolah dengan jam kerja.
Haryudi
(ars)