Istana Bantah Akan Ada Reshuffle Kabinet
A
A
A
JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menegaskan, tidak ada pembicaraan reshuffle kabinet kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tidak ada pembicaraan tentang itu (reshuffle)," kata Pratikno di Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/2/2015).
Pratikno menjelaskan, dua hari ini Presiden Jokowi berkantor di Jakarta dan sempat ada rapat terbatas. Namun tidak ada pembicaraan mengenai reshuflle kabinet. Pasalnya hanya membahas terkait program pemerintah.
"Jadi mulai dari isu kepelabuhanan, pangan, energi dan lain-lain, Tidak ada pembicaraan tentang itu (reshuffle) sama sekali," ucapnya.
Sebelumnya, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon, mendorong reshuffle Kabinet Kerja. Pasalnya, sebagai partai pemenang pemilu, PDIP tidak cukup mendapat porsi dalam struktur kabinet.
"Seyogyanya ini kan kabinet PDIP. Maka master plan PDIP yang harusnya diimplementasikan," kata Effendi usai diskusi publik bertajuk Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK di Jakarta, Senin 26 Januari 2015.
Bukan seperti yang terjadi saat ini, ujar Effendi, komposisi Kabinet Kerja justru didominasi oleh Partai Nasdem. Hal tersebut yang berdampak pada kekacauan yang terjadi saat ini, di mana-mana terjadi protes atas kinerja kabinet.
"Secara politik saya kecewa. Ini kabinet apa. Jangan cuma-cuma Nasdem yang dapat melulu," terangnya.
"Tidak ada pembicaraan tentang itu (reshuffle)," kata Pratikno di Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/2/2015).
Pratikno menjelaskan, dua hari ini Presiden Jokowi berkantor di Jakarta dan sempat ada rapat terbatas. Namun tidak ada pembicaraan mengenai reshuflle kabinet. Pasalnya hanya membahas terkait program pemerintah.
"Jadi mulai dari isu kepelabuhanan, pangan, energi dan lain-lain, Tidak ada pembicaraan tentang itu (reshuffle) sama sekali," ucapnya.
Sebelumnya, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon, mendorong reshuffle Kabinet Kerja. Pasalnya, sebagai partai pemenang pemilu, PDIP tidak cukup mendapat porsi dalam struktur kabinet.
"Seyogyanya ini kan kabinet PDIP. Maka master plan PDIP yang harusnya diimplementasikan," kata Effendi usai diskusi publik bertajuk Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK di Jakarta, Senin 26 Januari 2015.
Bukan seperti yang terjadi saat ini, ujar Effendi, komposisi Kabinet Kerja justru didominasi oleh Partai Nasdem. Hal tersebut yang berdampak pada kekacauan yang terjadi saat ini, di mana-mana terjadi protes atas kinerja kabinet.
"Secara politik saya kecewa. Ini kabinet apa. Jangan cuma-cuma Nasdem yang dapat melulu," terangnya.
(maf)