Militer Turki Serbu Suriah

Senin, 23 Februari 2015 - 11:11 WIB
Militer Turki Serbu Suriah
Militer Turki Serbu Suriah
A A A
ANKARA - Sekitar 600 tentara Turki kemarin menyerbu Suriah yang dikuasai oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Serangan itu untuk mengevakuasi tentaranya yang menjaga makam bersejarah di wilayah yang dikuasai gerilyawan ISIS.

Perdana Menteri (PM) Turki Ahmet Davutoglu mengungkapkan, serangan itu berhasil dan tentara dapat kembali pulang. Dalam operasi tempur itu Turki juga berhasil menguasai wilayah baru di Suriah yang berbatasan dengan Turki. “Serangan itu operasi yang sangat sukses,” kata Davutoglu, dilansir Reuters .

Davutoglu mengungkapkan, 572 tentara Turki menggunakan 39 tank, 57 kendaraan tempur, dan 100 kendaraan militer lain dalam operasi itu. Pesawat tanpa awak dan pesawat tempur juga diikutsertakan dalam serangan besarbesaran itu. Para prajurit Turki juga berhasil mengamankan jenazah Suleyman Shah, kakek pendiri kekaisaran Ottoman, Osman I. “38 tentara yang menjaga makam itu juga berhasil dievakuasi,” sebutnya.

Serangan Turki ke Suriah itu tidak meminta izin dari Suriah atau meminta bantuan kepada negara-negara Arab dan Amerika Serikat (AS). Namun, Ankara hanya memberikan informasi kepada negara-negara yang tergabung dalam koalisi AS melawan ISIS. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengucapkan selamat kepada pasukan militer yang melaksanakan serangan itu.

Dia juga mengonfirmasi bahwa makam Suleyman Shah akan dipindahkan ke distrik Eshme, Suriah, yang berjarak 200 meter dari perbatasan Turki. “Bendera kita akan terus berkibar di tempat baru untuk menjaga sejarah pendahulu kita,” ucap Erdogan. Dalam keterangan militer Turki, operasi tempur itu menewaskan seorang tentara. Prajurit itu tewas tidak dalam posisi baku tembak dengan ISIS, tetapi dalam operasi tahap awal.

“Keputusan untuk mengevakuasi dan merelokasi makam karena memburuknya situasi keamanan di Provinsi Aleppo yang dikuasai ISIS,” demikian keterangan militer Turki. Sementara itu, ISIS kemarin merilis video baru yang menunjukkan penyanderaan 21 sandera, di mana 16 di antaranya pejuang Kurdi (Peshmerga).

Dalam video itu para pejuang Kurdi itu mengenakan seragam tahanan berwarna orange berada di dalam kerangkeng besi dan ditampilkan dalam parade militer di jalanan kota Kirkuk, Irak. Dilansir CNN, ISIS mengancam akan mengeksekusi para pejuang Kurdi itu sebagai aksi balas dendam. Dalam video itu seorang pria yang membawa mikrofon berlogo ISIS tampak mewawancarai beberapa tahanan.

Mereka mengungkapkan sebagai tentara Peshmerga. Sebagian besar sandera berasal dari Kirkuk, Irak. Sebagai bentuk video propaganda, para tahanan yang berada di bawah tekanan menyerukan agar kawan pejuang Peshmerga lain untuk menghentikan pertempuran melawan ISIS.

Seorang gerilyawan ISIS memberikan ancaman kepada para pasukan Kurdi. “Pesan kita kepada Peshmerga: tingkatkan pekerjaanmu, atau nasibmu akan seperti mereka, baik di kurungan atau dikubur,” sebut pria itu dalam bahasa Kurdi. Dia juga menambahkan, ISIS berperang bukan dengan warga Kurdi, tetapi dengan agen berbahaya. Menurut komandan pejuang Kurdi di Kirkuk, Jenderal Hiyowa Rash, para prajurit Kurdi dalam video itu ditangkap ISIS pada 31 Januari lalu.

“Para pejuang Kurdi itu ditangkap saat kita melancarkan serangan ke basis ISIS di Kirkuk,” ungkap Rasha kepada AFP . Peshmerga menjadi kekuatan bersenjata andalan yang melindungi Negara Bagian Kurdi di Irak Utara. Mereka pernah berjuang melawan pemerintahan diktator Saddam Hussein. Namun, dalam invasi Amerika Serikat (AS) ke Irak, para pejuang Kurdi itu ikut membantu Washington.

Dalam beberapa bulan terakhir Peshmerga ikut bertempur melawan ISIS. Sebelumnya Presiden Negara Bagian Kurdi Masoud Barzani mengunjungi Kirkuk pada Selasa (17/2) lalu untuk pertama kalinya sejak ISIS menyerang kota itu. “Jika ISIS membunuh mereka (pejuang Kurdi), ISIS akan membayar dengan harga yang mahal,” ucapnya.

Andika hendra m
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7265 seconds (0.1#10.140)