Grand Curriculum bagi Pendidikan
A
A
A
Resvia Afrilene.
Mahasiswi Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Koordinator External Affairs Forum For Indonesia 2014. Universitas Airlangga
Memajukan pendidikan tinggi di negeri ini tidak dapat ditempuh dengan jalan pintas seperti hanya merekonstruksi sistem pendidikan tinggi.
Proses memajukan itu harus melalui proses pendidikan yang baik dan kontinu sejak pendidikan dasar dimulai. Sesuai dengan istilah yang dipakai, yakni pendidikan tinggi, memajukan pendidikan tinggi dapat dengan menjadikannya sebagai kelanjutan sistem pendidikan mulai dari pendidikan dasar, menengah hingga atas secara komprehensif.
Dalam hal ini, salah satu aspek yang perlu diperhatikan sebagai komponen kualitas sumber daya manusia yang terdidik adalah keselarasan intelektualitas dengan moralitas. Seharusnya, kita dapat kembali berkaca pada makna pendidikan bagi Ki Hajar Dewantara yang notabene adalah Bapak Pendidikan Indonesia bahwa pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk memanusiakan manusia agar dapat menjadi insan yang merdeka dalam arti dapat diatur tapi tidak disetir.
Oleh karena itu, menurut penulis, terdapat solusi terbaik untuk memajukan pendidikan tinggi, yaitu dengan kembali ke akar tujuan pendidikan. Indonesia membutuhkan grand curriculum dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi berbasis sinergi antara pengajaran intelektual dengan pendidikan moralitas.
Beberapa cara yang dapat ditempuh antara lain, pertama, merancang sistem pendidikan psikologis yang berkelanjutan sesuai dengan tingkatan pendidikan hingga jenjang pendidikan tinggi sebagai pembentukan insan merdeka dan bermoral.
Kedua, mengagendakan praktik pengajaran bertemakan kepedulian sosial secara periodik untuk merangsang kepekaan sosial sejak dini dan bermuara pada lahirnya aktivis sosial yang tidak materialistis di pendidikan tinggi. Yang ketiga melalui teori dan praktik yang berjalan beriringan dalam setiap mata ajaran berdasarkan pada keluhuran moralitas bangsa.
Dengan demikian, apa yang dicita-citakan Ki Hajar Dewantara sebagai sistem among pendidikan melalui tuntunan dan bimbingan yang mengutamakan kepentingan sosial dapat menjadi grand curriculum yang memajukan pendidikan tinggi di Indonesia.
Mahasiswi Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Koordinator External Affairs Forum For Indonesia 2014. Universitas Airlangga
Memajukan pendidikan tinggi di negeri ini tidak dapat ditempuh dengan jalan pintas seperti hanya merekonstruksi sistem pendidikan tinggi.
Proses memajukan itu harus melalui proses pendidikan yang baik dan kontinu sejak pendidikan dasar dimulai. Sesuai dengan istilah yang dipakai, yakni pendidikan tinggi, memajukan pendidikan tinggi dapat dengan menjadikannya sebagai kelanjutan sistem pendidikan mulai dari pendidikan dasar, menengah hingga atas secara komprehensif.
Dalam hal ini, salah satu aspek yang perlu diperhatikan sebagai komponen kualitas sumber daya manusia yang terdidik adalah keselarasan intelektualitas dengan moralitas. Seharusnya, kita dapat kembali berkaca pada makna pendidikan bagi Ki Hajar Dewantara yang notabene adalah Bapak Pendidikan Indonesia bahwa pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk memanusiakan manusia agar dapat menjadi insan yang merdeka dalam arti dapat diatur tapi tidak disetir.
Oleh karena itu, menurut penulis, terdapat solusi terbaik untuk memajukan pendidikan tinggi, yaitu dengan kembali ke akar tujuan pendidikan. Indonesia membutuhkan grand curriculum dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi berbasis sinergi antara pengajaran intelektual dengan pendidikan moralitas.
Beberapa cara yang dapat ditempuh antara lain, pertama, merancang sistem pendidikan psikologis yang berkelanjutan sesuai dengan tingkatan pendidikan hingga jenjang pendidikan tinggi sebagai pembentukan insan merdeka dan bermoral.
Kedua, mengagendakan praktik pengajaran bertemakan kepedulian sosial secara periodik untuk merangsang kepekaan sosial sejak dini dan bermuara pada lahirnya aktivis sosial yang tidak materialistis di pendidikan tinggi. Yang ketiga melalui teori dan praktik yang berjalan beriringan dalam setiap mata ajaran berdasarkan pada keluhuran moralitas bangsa.
Dengan demikian, apa yang dicita-citakan Ki Hajar Dewantara sebagai sistem among pendidikan melalui tuntunan dan bimbingan yang mengutamakan kepentingan sosial dapat menjadi grand curriculum yang memajukan pendidikan tinggi di Indonesia.
(ars)