Taufiequrrahman Ruki dan Indriyanto Seno Adji Diragukan
A
A
A
JAKARTA - Kepemimpinan Taufiequrrahman Ruki dan Indriyanto Seno Adji sebagai pelaksana tugas komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diragukan.
Koordinator Aksi Pijar Indonesia Febby Lintang memiliki penilaian sendiri terhadap dua orang yang telah dilantik sebagai pelaksana tugas (Plt) pemimpin KPK itu.
Menurut dia, kinerja KPK saat dipimpin Ruki tidak maksimal. Saat itu KPK tidak banyak menangani kasus korupsi.
"Belum lagi Indriyanto yang mantan pengacara (tersangka kasus) Century. Padahal kejahatan korupsi terbesar saat kasus Century ini," ujar Febby di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (22/2/2015).
Atas penilaiannya itu, Febby meragukan Ruki dan Indriyanto mampu memimpin KPK secara baik.
"Kekhawatiran kita KPK bukan hanya dihajar dari luar, tetapi juga dari dalam, dengan memasukan unsur komisioner maupun penyidik, orang-orang yang tidak militan, ini yang kita khawatirkan," tuturnya.
Pada Jumat 20 Februari 2015, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik Taufiequrrahman Ruki, Indriyanto Seno Adji, Deputi Pencegahan KPK Johan Budi SP menjadi plt pemimpin KPK.
Ketiganya untuk mengisi kekosongan tiga jabatan pemimpin di lembaga antikorupsi itu, pasca penetapan Abraham Samad dan Bambang Widjojanto menjadi tersangka.
Sebelumnya, satu kursi pimpinan kosong karena berakhirnya masa jabatan Busyro Muqoddas pada Desember tahun lalu.
Koordinator Aksi Pijar Indonesia Febby Lintang memiliki penilaian sendiri terhadap dua orang yang telah dilantik sebagai pelaksana tugas (Plt) pemimpin KPK itu.
Menurut dia, kinerja KPK saat dipimpin Ruki tidak maksimal. Saat itu KPK tidak banyak menangani kasus korupsi.
"Belum lagi Indriyanto yang mantan pengacara (tersangka kasus) Century. Padahal kejahatan korupsi terbesar saat kasus Century ini," ujar Febby di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (22/2/2015).
Atas penilaiannya itu, Febby meragukan Ruki dan Indriyanto mampu memimpin KPK secara baik.
"Kekhawatiran kita KPK bukan hanya dihajar dari luar, tetapi juga dari dalam, dengan memasukan unsur komisioner maupun penyidik, orang-orang yang tidak militan, ini yang kita khawatirkan," tuturnya.
Pada Jumat 20 Februari 2015, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik Taufiequrrahman Ruki, Indriyanto Seno Adji, Deputi Pencegahan KPK Johan Budi SP menjadi plt pemimpin KPK.
Ketiganya untuk mengisi kekosongan tiga jabatan pemimpin di lembaga antikorupsi itu, pasca penetapan Abraham Samad dan Bambang Widjojanto menjadi tersangka.
Sebelumnya, satu kursi pimpinan kosong karena berakhirnya masa jabatan Busyro Muqoddas pada Desember tahun lalu.
(dam)