Cikalumpang Meluap, Ratusan Rumah Terendam
A
A
A
SERANG - Ratusan rumah di Desa Citasuk dan Batukuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, kembali terendam banjir pada Rabu (18/2) malam. Banjir ini akibat meluapnya Sungai Cikalumpang yang bermuara ke Rawa Danau.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Serang Imron Ruhyadi mengatakan, 54 rumah di Kampung Ciseke, Desa Batukuwung, terendam. Selanjutnya, 280 rumah di Kampung Sukamaju, Desa Citasuk.
“Desa Citasuk menjadi desa dengan dampak terparah lantaran berada persis di bantaran sungai dengan ketinggian rendaman 80 cm hingga 1 meter,” ujarnya kemarin. Meski air merendam rumah cukup tinggi, tidak semua korban banjir mengungsi. Sebagian korban banjir lebih memilih bertahan.
“Untuk yang bertahan memang karena memiliki rumah dua lantai, jadi mereka bertahan di lantai dua. Sebagian lagi mengungsi ke kerabatnya,” ungkapnya. Sebelumnya, sebanyak 844 rumah di delapan kecamatan di Kabupaten Serang terendam banjir akibat luapan Sungai Cidurian. Ketinggian air mencapai 70 cm. Akibatnya sebagian warga terpaksa mengungsi.
Sementara itu, banjir di Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat diduga karena dua aliran air kali tidak lancar. Ternyata banjir ini akibat menyempitnya kali lantaran ratusan bangunan semipermanen berdiri di kawasan tersebut. “Sekitar 400 bangunan di Kali Semongol masingmasing di RW 6, 7, 9, dan 11 serta puluhan bangunan di Kali Tanjungan yang membuat dua kali menyempit,” ujar Camat Kalideres Yunus Burhan.
Teguh mahardika/Yan yusuf
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Serang Imron Ruhyadi mengatakan, 54 rumah di Kampung Ciseke, Desa Batukuwung, terendam. Selanjutnya, 280 rumah di Kampung Sukamaju, Desa Citasuk.
“Desa Citasuk menjadi desa dengan dampak terparah lantaran berada persis di bantaran sungai dengan ketinggian rendaman 80 cm hingga 1 meter,” ujarnya kemarin. Meski air merendam rumah cukup tinggi, tidak semua korban banjir mengungsi. Sebagian korban banjir lebih memilih bertahan.
“Untuk yang bertahan memang karena memiliki rumah dua lantai, jadi mereka bertahan di lantai dua. Sebagian lagi mengungsi ke kerabatnya,” ungkapnya. Sebelumnya, sebanyak 844 rumah di delapan kecamatan di Kabupaten Serang terendam banjir akibat luapan Sungai Cidurian. Ketinggian air mencapai 70 cm. Akibatnya sebagian warga terpaksa mengungsi.
Sementara itu, banjir di Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat diduga karena dua aliran air kali tidak lancar. Ternyata banjir ini akibat menyempitnya kali lantaran ratusan bangunan semipermanen berdiri di kawasan tersebut. “Sekitar 400 bangunan di Kali Semongol masingmasing di RW 6, 7, 9, dan 11 serta puluhan bangunan di Kali Tanjungan yang membuat dua kali menyempit,” ujar Camat Kalideres Yunus Burhan.
Teguh mahardika/Yan yusuf
(bbg)