Marwan Jafar Klaim 20 Juta Transmigran Hidup Mandiri

Kamis, 19 Februari 2015 - 03:05 WIB
Marwan Jafar Klaim 20...
Marwan Jafar Klaim 20 Juta Transmigran Hidup Mandiri
A A A
JAKARTA - Program transmigrasi telah banyak memberikan kemajuan bagi bangsa ini. Lebih dari 20 juta warga transmigran dan anggota keluarganya, kini hidup berkemandirian di kawasan-kawasan transmigrasi yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

Hal demikian dikatakan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar saat memperingati ulang tahun perhimpunan anak transmigran Indonesia (Patri) ke 9 di Kantor Transmigrasi, Kalibata, Jakarta, Rabu (18/2/2015).

“Saat negeri ini mengalami kerentanan penyediaan pangan, justru transmigrasi mengembangkan sumber daya lahan bagi usaha-usaha produktif hingga mencapai lebih dari 4 juta hektar. Bahkan menjadi sentra-sentra produksi pangan dan perkebunan yang menjadikan posisi Indonesia sebagai penghasil CPO terbesar di dunia,” ujar Menteri Marwan.

Dalam acara itu, turut hadir para pengurus pusat dan daerah Patri. “Ternyata banyak keluarga trans yang sudah sukses. Ada yang jadi pengusaha, konsultan, dan dokter dan profesi lainnya,” katanya.

Dia mengatakan, peran Patri di permukiman dan kawasan transmigrasi sampai dengan saat ini dapat dirasakan, khususnya fasilitasi terhadap pemberdayaan masyarakat transmigrasi. Termasuk juga memberikan penguatan kelembagaan.

"Saya sangat berharap peran aktif lebih ditingkatkan untuk mendukung percepatan terwujudnya kemandirian permukiman dan kawasan transmigrasi,” pintanya.

Patri merupakan organisasi wadah anak transmigran. Selain itu, Patri juga mewadahi anak keturunan kolonisasi (tahun 1905), eks Repatrian Suriname, dan romusha di Indonesia.

Anak-anak transmigran saat ini banyak yang berhasil meraih gelar Guru Besar atau Profesor sekitar 15 orang, Gelar Doktor sekitar 60 orang, dan yang berhasil meraih pendidikan S2 sejumlah lebih dari ratusan orang, serta S1 ribuan orang.

Menurut Marwan, kesuksesan masyarakat yang pernah hidup dari kawasan transmigrasi menjadi pemicu bagi dirinya untuk menata agar dari transmigran hadir generasi yang memimpin bangsa. “Tantangan yang dihadapi untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik memang lebih berat. Namun semuanya harus dengan semangat dan optimistis dengan masa depan,” tuturnya.

Lebih lanjut Marwan mengatakan, untuk berhasil harus menjaga dan memperkuat kemandirian. Karena kemandirian adalah dasar dari kekuatan, ketahanan dan kemampuan kita untuk terus maju sebagai bangsa. Kemudian memiliki daya saing yang makin tinggi.

Dalam era globalisasi harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, kita harus cerdas mengambil peluang serta berani menghadapi perubahan. “Dan kita harus mampu membangun dan memiliki peradaban bangsa (civilization) yang mulia. Itulah sebabnya kita perlu terus mempertahankan nilai, jati diri dan karakter bangsa yang mulia,” ucapnya.

Dalam kebijakan untuk kemandirian transmigrasi, Marwan mengatakan, akan dilaksanakan pola transmigrasi berbasis kawasan yang memiliki keterkaitan dengan sekitarnya. Sehingga membentuk kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah.

“Lokasi permukiman Transmigrasi untuk mewujudkan pusat pertumbuhan baru sebagai Kawasan Perkotaan Baru, sedangkan lokasi permukiman transmigrasi diarahkan untuk mendukung pusat pertumbuhan yang telah ada yang sedang berkembang sebagai kawasan perkotaan baru,” kata mantan Anggota DPR ini.

Secara teoritis, lanjut dia, keberhasilan membangun usaha perdesaan melalui transmigrasi, maka secara komulatif akan berdampak langsung terhadap suksesnya pembangunan nasional. “Khususnya dalam menentukan masa depan transmigrasi yang lebih baik dan lebih mandiri,” pungkasnya. (ico)
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0788 seconds (0.1#10.140)