HT: Perindo Terbuka untuk Semua
A
A
A
JAKARTA - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) membuka pintu untuk semua kalangan yang ingin terjun ke dunia politik, termasuk kader Nahdhotul Ulama (NU).
"Terbuka untuk semua tanpa terkecuali," kata Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo di Kantor DPW Perindo Jatim, Jalan Diponegero, Surabaya, Senin 16 Ferindo 2015 malam.
Pria yang biasa disapa HT ini mengakui, kekuatan Nahdhliyyin di Jawa Timur ini memang tidak bisa dikesampingkan. Maka itu, Perindo sebagai partai yang terbuka juga sangat memperhatikan hal itu.
Dalam kepengurusan Partai Perindo ini, kata dia, tidak menampik kemungkinan juga akan diisi beberapa tokoh, dan Kader NU.
"Saya rasa kultur harus diikuti. Ada beberapa tokoh dari kalangan NU dan Kiai yang sudah berkomunikasi dengan saya," tuturnya.
Nanti dalan struktur kepengurusan ada beberapa tokoh yang akan duduk dalam posisi dewan penasihat. Sayangnya, HT enggan menyebut siapa saja tokoh-tokoh tersebut.
"Nanti kalau pada waktunya. Yang jelas Perindo terbuka untuk semua namanya kan Persatuan Indonesia," ujarnya.
Dalam hal kultur, lanjutnya, harus diperhatikan. Contohnya beberapa program Perindo untuk masyarakat juga disesuaikan dengan kultur masyarakat setempat.
Dia mencontohkan, kultur masyarakat Trenggalek tidak sama dengan kultur masyarakat di Sumatera Utara.
"Program kami banyak. Semua program akan disesuaikan dengan kultur masyarakat yang ada. Target kami harus maksimal. Kami kerja dahulu, dan akan bekerja keras selama empat tahun ini," pungkasnya.
"Terbuka untuk semua tanpa terkecuali," kata Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo di Kantor DPW Perindo Jatim, Jalan Diponegero, Surabaya, Senin 16 Ferindo 2015 malam.
Pria yang biasa disapa HT ini mengakui, kekuatan Nahdhliyyin di Jawa Timur ini memang tidak bisa dikesampingkan. Maka itu, Perindo sebagai partai yang terbuka juga sangat memperhatikan hal itu.
Dalam kepengurusan Partai Perindo ini, kata dia, tidak menampik kemungkinan juga akan diisi beberapa tokoh, dan Kader NU.
"Saya rasa kultur harus diikuti. Ada beberapa tokoh dari kalangan NU dan Kiai yang sudah berkomunikasi dengan saya," tuturnya.
Nanti dalan struktur kepengurusan ada beberapa tokoh yang akan duduk dalam posisi dewan penasihat. Sayangnya, HT enggan menyebut siapa saja tokoh-tokoh tersebut.
"Nanti kalau pada waktunya. Yang jelas Perindo terbuka untuk semua namanya kan Persatuan Indonesia," ujarnya.
Dalam hal kultur, lanjutnya, harus diperhatikan. Contohnya beberapa program Perindo untuk masyarakat juga disesuaikan dengan kultur masyarakat setempat.
Dia mencontohkan, kultur masyarakat Trenggalek tidak sama dengan kultur masyarakat di Sumatera Utara.
"Program kami banyak. Semua program akan disesuaikan dengan kultur masyarakat yang ada. Target kami harus maksimal. Kami kerja dahulu, dan akan bekerja keras selama empat tahun ini," pungkasnya.
(mhd)