Perempuan Bangsa Dorong Semangat Toleransi

Sabtu, 14 Februari 2015 - 09:53 WIB
Perempuan Bangsa Dorong...
Perempuan Bangsa Dorong Semangat Toleransi
A A A
JAKARTA - Kesadaran akan toleransi umat beragama harus terus ditumbuhkan di tengah kemajemukan bangsa Indonesia.

Perempuan Bangsa, organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menggelar Interfaith Week Days untuk menanamkan semangat saling menghormati antarpemeluk agama ini. Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa Siti Masrifah mengatakan, kerukunan dan toleransi merupakan kebutuhan bagi setiap umat beragama yang hidup dalam masyarakat yang plural.

“Jadi kegiatan ini tidak hanya terbatas untuk kaum muslimin saja, melainkan juga untuk membantu agama lain,” ujarnya kemarin. Interfaith Week Days yang bertema “Indahnya Cinta Kasih dalam Perbedaan” ini akan diisi sejumlah kegiatan, di antaranya bakti sosial membersihkan rumah ibadah, baik masjid, gereja, maupun wihara selama tiga hari. “Ini adalah bentuk kebersamaan kita dalam bermasyarakat di Indonesia,” ujar anggota Komisi IX DPR RI ini.

Menurutnya, DPP Perempuan Bangsa memercayai pesan yang disampaikan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) almarhum Abdurrahman Wahid, yang juga presiden keempat RI. Tokoh yang akrab disapa Gus Dur ini pernah mengatakan, “Jika kamu berbuat baik kepada sesamamu maka mereka tak akan bertanya lagi apa agamamu”. Di lain kesempatan, Gus Dur juga mengatakan, “Di atas semuanya, yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan”.

Interfaith Week Days akan dilaksanakan pada 13 Februari 2015 di Masjid Al-Muhajirin, Jakarta Utara, 14 Februari di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, dan 17 Februari di Wihara Avalokitesvara. Kegiatan ini akan melibatkan 200 relawan Perempuan Bangsa yang berasal dari berbagai daerah khususnya di wilayah Jabodetabek.

Sekjen DPP Perempuan Bangsa Luluk Nurhamidah mengatakan, Perempuan Bangsa merupakan organisasi yang bersifat sosial-politik dan pemberdayaan masyarakat yangdijiwaidandisemangati oleh prinsip-prinsip kebinekaan, cinta kasih, toleransi, antidiskriminasi, serta antikekerasan.

Organisasi ini juga mengembangkan sikap persahabatan dan kerjasama tanpa membedakan agama, suku, keyakinan, kelas sosial, serta gender. “Salah satu wujud refleksi organisasi ini adalah gerakan kemanusiaan yang kita tunjukkan melalui kegiatan bakti sosial ini,” ujarnya.

Dita angga
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9780 seconds (0.1#10.140)