Ribuan Orang Ingin Meninggal di Mars
A
A
A
ORANG yang terbang menuju planet luar angkasa biasanya bertujuan untuk misi penelitian antariksa.
Namun, ada ribuan orang yang mengikuti seleksi untuk melakukan misi perjalanan luar angkasa ke Planet Mars dan berharap bisa menemukan ajalnya di Planet Mars. Misi luar angkasa bertema If I die on Mars (Jika Aku Mati di Mars) yang digelar Mars One, organisasi nirlaba asal Belanda ini, diikuti 200.000 orang.
Mereka akan disaring menjadi 660 orang untuk maju ke babak selanjutnya. Berikutnya mereka pilih lagi menjadi empat peserta saja. Misi tersebut untuk membangun permukiman manusia baru di Planet Merah. Para sukarelawan tersebut mengaku ingin diberi kesempatan untuk terakhir kali menghirup udara saat berada jauh dari Bumi sekitar 249 juta mil (400.726.656 kilometer).
Misi ini akan digelar pada 2024 dengan menghabiskan dana sangat besar mencapai 4 miliar poundsterling (sekitar Rp78 triliun). Kelompok yang terdiri atas empat orang ini yang akan terbang mengunjungi planet keempat dari Matahari. Siapa pun dapat mengajukan diri untuk dapat bergabung pada misi ini.
Ryan McDonald, mahasiswa asal Inggris, mengungkapkan dirinya masih perjaka dan ingin mengikuti misi ini. ”Aku pikir hal terpenting yang perlu dilakukan dalam hidup ini adalah meninggalkan warisan, mencoba dan mencari tahu jika ada kehidupan di Mars. Ini akan memberi inspirasi bagi generasi berikutnya untuk memimpin awal dari keberadaban di planet lain. Ini warisanku,” ungkap McDonald, dikutip Mirror.
Dina, wanita asal AS, mengatakan, pergi ke Mars tidak akan berbeda seperti ketika dirinya meninggalkan keluarganya di Irak untuk pindah bermukim di AS. Mars One menyebutkan, keberadaan manusia di Mars akan membantu pemahaman tentang asal usul tata surya, kehidupan, dan tempat manusia di alam semesta.
Arvin
Namun, ada ribuan orang yang mengikuti seleksi untuk melakukan misi perjalanan luar angkasa ke Planet Mars dan berharap bisa menemukan ajalnya di Planet Mars. Misi luar angkasa bertema If I die on Mars (Jika Aku Mati di Mars) yang digelar Mars One, organisasi nirlaba asal Belanda ini, diikuti 200.000 orang.
Mereka akan disaring menjadi 660 orang untuk maju ke babak selanjutnya. Berikutnya mereka pilih lagi menjadi empat peserta saja. Misi tersebut untuk membangun permukiman manusia baru di Planet Merah. Para sukarelawan tersebut mengaku ingin diberi kesempatan untuk terakhir kali menghirup udara saat berada jauh dari Bumi sekitar 249 juta mil (400.726.656 kilometer).
Misi ini akan digelar pada 2024 dengan menghabiskan dana sangat besar mencapai 4 miliar poundsterling (sekitar Rp78 triliun). Kelompok yang terdiri atas empat orang ini yang akan terbang mengunjungi planet keempat dari Matahari. Siapa pun dapat mengajukan diri untuk dapat bergabung pada misi ini.
Ryan McDonald, mahasiswa asal Inggris, mengungkapkan dirinya masih perjaka dan ingin mengikuti misi ini. ”Aku pikir hal terpenting yang perlu dilakukan dalam hidup ini adalah meninggalkan warisan, mencoba dan mencari tahu jika ada kehidupan di Mars. Ini akan memberi inspirasi bagi generasi berikutnya untuk memimpin awal dari keberadaban di planet lain. Ini warisanku,” ungkap McDonald, dikutip Mirror.
Dina, wanita asal AS, mengatakan, pergi ke Mars tidak akan berbeda seperti ketika dirinya meninggalkan keluarganya di Irak untuk pindah bermukim di AS. Mars One menyebutkan, keberadaan manusia di Mars akan membantu pemahaman tentang asal usul tata surya, kehidupan, dan tempat manusia di alam semesta.
Arvin
(ars)