Riset dan Keseriusan Pemerintah

Rabu, 11 Februari 2015 - 10:41 WIB
Riset dan Keseriusan...
Riset dan Keseriusan Pemerintah
A A A
Belum lama ini Kementerian Keuangan melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengadakan seminar terkait beasiswa studi S- 2 ke luar negeri.

Mereka turut mengundang instansi terkait untuk memberikan informasi bagi khalayak banyak. Masyarakat pun terlihat sangat antusias terhadap acara dari LPDP tersebut. Ini dapat terlihat dari penjualan tiket yang selalu soldout. Dari momen seminar LPDP ini, tentunya kita dapat simpulkan besarnya minat masyarakat terhadap pendidikan diluar negeri.

Ada kemungkinan mereka memiliki persepsi kuliah di luar negeri menjamin kualitas. Meskipun kuliah di negeri sendiri juga menjanjikan kualitas, akan tetapi kuliah di luar negeri memiliki image spesial di mata masyarakat, yang nantinya image ini bisa menjanjikan jenjang karier yang berkilau atau mungkin juga terangkatnya status sosial mereka.

Opini masyarakat yang demikian ada benarnya, tetapi ada salahnya juga. Perguruan tinggi di luar negeri memiliki fasilitas bagus, khususnya untuk melakukan penelitian. Dalam sebuah brosur dari University of Glasgow, mereka dengan bangganya menulis soal kemampuan mereka dalam melakukan riset dan fasilitas yang mereka miliki.

Kapabilitas University of Glasgow yang demikian tentunya sulit ditandingi oleh perguruan tinggi di Indonesia. Faktor ekonomi menjadi salah satu alasannya. Meskipun perguruan tinggi di luar negeri memiliki fasilitas demikian, perbedaan lainnya antara perguruan tinggi di negeri lain, khususnya di negara maju, hasil penelitian mereka benar-benar ditindaklanjuti secara serius oleh pihak-pihak yang membutuhkan, entah itu dari pihak pemerintah maupun swasta.

Hal ini berbeda dengan perguruan tinggi di Indonesia. Sebenarnya perguruan tinggi di Indonesia telah melahirkan banyak inovasi melalui, salah satunya rangsangan pemerintah lewat program Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Ada banyak sekali gagasan lahir dari anak bangsa berkat rangsangan ini. Sayangnya gagasan-gagasan tersebut tidak terimplementasi dengan baik.

Ada banyak faktor yang membuatnya demikian, entah itu faktor dari pemerintah yang hanya sebatas memberikan rangsangan dan belum serius ke arah implementasi, entah itu di sektor swasta yang menganggap gagasan mahasiswa tersebut terlihat utopis atau di diri mahasiswa itu sendiri yang enggan menindaklanjuti gagasannya.

Di antara ketiga faktor tersebut, faktor pemerintah dalam mengimplementasikan gagasan mahasiswa sepertinya akan terselesaikan dalam waktu dekat.

Bayu Suryo Wiranto
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Staf Divisi Kajian Lembaga Kajian Mahasiswa UNJ, Aktivis HMI Universitas Negeri Jakarta
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0999 seconds (0.1#10.140)