Panitia SNMPTN Janji Lebih Transparan

Selasa, 10 Februari 2015 - 10:03 WIB
Panitia SNMPTN Janji Lebih Transparan
Panitia SNMPTN Janji Lebih Transparan
A A A
JAKARTA - Panitia seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) terus memaksimalkan sosialisasi dan memperkuat aksesibilitas bagi peserta. Langkah ini diharapkan bisa menarik lebih banyak pendaftar pada tahun ini.

Ketua Panitia SNMPTN 2015 Rochmat Wahab mengatakan, SNMPTN adalah jalur masuk PTN yang menyeleksi prestasi terbaik siswa-siswi lulusan pendidikan menengah. Seleksi ini pun tanpa ada pungutan biaya atau sehingga panitia menyadari sosialisasi harus lebih digencarkan. Terlebih banyak juga siswa SMK yang tidak mengetahui bahwa mereka pun mempunyai kesempatan untuk ikut SNMPTN.

“Kami harap sosialisasi ini bisa tersebar luas karena akan ironis jika ada siswa yang tidak bisa mengakses SNMPTN,” katanya pada roundtable discussion Sindonews. com, Sosialisasi Kebijakan SNMPTN 2015 dan Persiapan Pendaftaran, di Gedung SINDO kemarin. Selain Rochmat diskusi kali ini juga dihadiri oleh Direktur Utama KORAN SINDO dan Sindonews.com, Sururi Alfaruq, Sekretaris SNMPTN/Rektor Universitas Andalas Werry Darta Taifur, Koordinator Pokja Panitia SNMPTN 2015 Bambang Hermanto, Ketua Yayasan Mitra Netra Bambang Basuki dan Kepala Sekolah SMA Labschool Kebayoran Ulya Lathifah.

Lebih lanjut Rektor UNY ini menjelaskan, sebelumnya panitia mengundang semua wakil rektor akademik, humas dan IT dari 63 PTN untuk bergerak melakukan sosialisasi di wilayah masing-masing. Namun, apa yang dilakukan mereka tidak akan sempurna sebelum menjalin kerja sama dengan pihak lain agar bisa menjangkau peserta SNMPTN dari seluruh wilayah. Rochmat menjelaskan, sosialisasi ini bisa dimasifkan karena panitia menargetkan 850.000 siswa mengikuti seleksi nasional ini.

Dia menjamin, SNMPTN memberikan kesempatan bagi seluruh siswa berprestasi untuk ikut seleksi. Rencananya pengumuman SNMPTN dilakukan pada 9 Mei maka siswa yang dinyatakan lulus SNMPTN tidak akan dilihat lagi hasil UN-nya. Pasalnya, Kemendikbud juga akan mengumumkan hasil UN pada 18 Mei. Perbedaan waktu inilah yang menurut dia sulit bagi panitia SNMPTN memasukkan UN sebagai syarat seleksi.

Namun, jika Kemendikbud, dalam hal ini Balitbang dan Puspendik Kemendikbud, siap menyerahkan data UN sebelum tanggal 8 Mei, bisa saja UN menjadi salah satu syarat seleksi. Kepala Sekolah SMA Labschool Kebayoran Ulya Lathifah mengatakan, guru sangat mendukung semua siswa untuk masuk kampus negeri idaman melalui SNMPTN. Menurut dia, sekolah sangat proaktif memasukkan data siswanya di PDSS sebagai prosedur awal pendaftaran SNMPTN.

“Sekitar 24% siswa kami diterima di SNMPTN,” ujarnya. Selain itu, sekolah juga mengundang alumni tentang bagaimana belajar di PTN. Menurut dia, peranan alumni bermanfaat memberikan pengetahuan kepada siswa agar memilih program studi dan kampus mana yang sesuai bakat siswa.

Ketua Yayasan Mitra Netra Bambang Basuki menjelaskan, sesuai peraturan perundangundangan, penyelenggara pendidikan tinggi bertugas memperluas akses dan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengikuti pendidikan tinggi. Tantangan penyandang disabilitas untuk masuk SNMPTN, Bambang menambahkan, tidak dapat mencapai prestasi akademik akibat kurangnya pemenuhan kebutuhan khusus.

“Antara lain keterbatasan strategi pembelajaran yang tidak sesuai, media belajar yang aksesibel dan sistem evaluasi yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus penyandang disabilitas,” katanya.

Neneng zubaidah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5020 seconds (0.1#10.140)