Unjuk Gigi Marketer Muda

Senin, 09 Februari 2015 - 12:36 WIB
Unjuk Gigi Marketer Muda
Unjuk Gigi Marketer Muda
A A A
Dunia pemasaran di masa depan semakin menantang, apalagi menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Kondisi itu memungkinkan pemain global yang masuk ke Indonesia dan pemain lokal berkesempatan mengembangkan sayapnya ke luar negeri.

Hal ini akan menyebabkan persaingan antarpemasar semakin ketat. Para konsumen yang berasal dari kelas ekonomi tinggi mempunyai lebih banyak pilihan dan berakibat pada menurunnya loyalitas. Chief Marketing Officer Zurich Indonesia Heru Gunadi mengakui, dunia pemasaran di Indonesia sangat dinamis. Hampir setiap waktu ada saja muncul sejumlah tokoh baru yang mewarnai dunia pemasaran Indonesia dan terjadi di semua sektor usaha.

”Makanya ada baiknya membiasakan riset guna mendukung marketing ,” ujar dia. Seiring dengan membaiknya perekonomian, lanjut Heru, semua perusahaan yang beroperasi tentu menargetkan terjadi peningkatan kinerja. Apalagi jika pasar dari perusahaan tersebut masih sangat luas. Itulah sebabnya, sebagai salah satuujungtombakperusahaan, marketer dituntut bekerja lebih baik.

Menurut Heru, tuntutan tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi marketer. Agar bisa bertahan dan menjadi salah satu marketer andal di Tanah Air sekaligus pemenang persaingan, setiap marketer wajib memiliki beberapa jurus andalan. Tentu saja jurus yang diambil harus disesuaikan dengan sektor usaha yang digeluti. Heru menegaskan, kehadiran marketer muda saat ini menciptakan sejumlah terobosan baru dalam dunia marketing yang tujuannya untuk membuat sebuah produk makin dikenal dalam benak customer secara lebih cepat.

Dengan demikian diharapkan, penjualan sebuah produk akan lebih cepat dan mampu menguasai pasar. Pengamat marketing Djoko Kurniawan menuturkan, marketer muda harus berani melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dan dinamis sehingga sebuah produk yang ditawarkan kelihatan menarik dan sesuai dengan keinginan market . Mereka juga mesti jeli melihat komunitas sebagai sebuah wadah yang dapat digunakan untuk mendorong penjualannya.

”Jika dilihat, campaign marketing yang dilakukan marketer muda terasa lebih menarik dan bervariasi,” tutur Djoko. Tidak mengherankan jika korporasi besar lebih menyukai marketer muda. Sebuah korporasi sangat memerlukan berbagai ide yang lebih baru, segar, kreatif dan inovatif. Dengan demikian, korporasi besar akan dapat semakin berkembang dengan strategi-strategi baru yang diberikan oleh marketer muda.

Tanpa marketer muda, lanjut Djoko, korporasi besar akan sulit menembus kesempatan yang lebih luas. Ada kecenderungan marketer tua cenderung berada di zona nyaman dan sudah merasa korporasi yang ditangani paling perkasa dan sulit dikembangkan lagi. Menurut Djoko, secara umum marketer tua dan muda punya visi dan misi yang hampir sama. Namun, beda dalam hal strategi untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, yaitu perbedaan cara.

Cara yang dilakukan marketer muda cenderung berani menerobos batasbatas yang selama ini tidak pernah dicoba oleh marketer tua. Itulah sebabnya, marketer harus makin kreatif dan inovatif supaya tidak bersaing hanya di blue ocean area . Selain itu, harus jeli melihat keinginan customer agar produk yang dijual mampu menarik hati mereka. Marketer sukses biasanya memiliki kejelian dalam melihat celah pasar yang bisa dimasuki.

”Tentu semua itu melalui sebuah proses,” katanya. Di sisi lain, marketer muda yang bermunculan di Indonesia memiliki arti positif bagi dunia marketer di Indonesia. Apalagi, sebagian besar dari marketer muda tersebut memiliki daya pikir, kreativitas, dan inisiatif yang luar biasa. Bahkan soal kualitas, marketer lokal bisa melebihi marketer dari negara lain.

”Mungkin lebih kepada cara mengeksplorasi diri sendiri melalui bahasa. Tapi dari sisi pengalaman maupun kreativitas, tidak ada perbedaan,” ujar Manager Advertising & Promotion General Marketing Dept PT Mandom Indonesia Tbk Ade Muhammad Firdaus. Pada saat ini, Ade menjelaskan, cukup banyak marketer lokal yang telah mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional, dalam kapasitas sebagai konsultan atau bekerja di perusahaan.

Khusus yang bekerja di perusahaan, jika berhasil mengekspor produknya pasti harus memiliki strategi marketing yang berbeda dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi negara tujuan ekspor. Banyak marketer muda yang inovatif dengan kreasi baru sangat positif untuk bisnis dan industri, serta terlebih bagi dunia marketing di Indonesia. Sejatinya, inovasi harus selalu bermuara dari kebutuhan pelanggan sehingga pada akhirnya pelanggan yang diuntungkan.

”Pelanggan didominasi oleh generasi milenial (berusia 18-35 tahun). Maka marketer muda tentu lebih memahami kebutuhan pelanggan sehingga dapat merumuskan strategi marketing yang tepat sasaran,” ungkap Senior Vice President Brand Management PT XL Axiata Mediko Azwar. Marketing Director Binus University Judi Arto mengatakan, peran utama seorang marketer bukan hanya dilihat dari inovasi yang diciptakan, tetapi juga bagaimana marketer mengomunikasikan sebuah value .

Jadi, marketer harus tahu bagaimana cara menciptakan value sebuah produk. Salah satu persaingan itu juga diciptakan melalui teknologi seperti yang terlihat dari iklaniklan produk. ”Tetapi yang paling menjadi tantangan dan sungguh menarik yaitu memahami behavior customer . Walaupun dinamika pasar yang terjadi bermacam-macam, semua yang diuntungkan tetaplah customer ,” ujarnya.

Head of Marketing and Branding Astra Life Nyoman Anie Puspitasari mengatakan, kompetisi yang tercipta di dunia pemasaran membuat tim marketing harus dapat mencari angle (sudut) yang berbeda untuk mengenalkan produknya kepada pasar. ”Apalagi kalau berbicara produk bank, finance , dan asuransi, semua hampir mirip-mirip saja. Hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah memberikan edukasi untuk mengenalkan apa itu produknya,” ungkapnya.

Bagi Anie, marketer yang baik harus bisa membuat produk bukan hanya laku terjual dan mampu menjaga produk bisa mengalami peningkatan penjualan secara terus menerus serta memiliki penetrasi yang besar. Senior Marketing Manager di PT Mazda Motor Indonesia Astrid Ariani Wijana mengatakan, agar profesi ini tidak sekadar pekerjaan yang asal-asalan, seorang marketer harus berusaha berbuat semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil terbaik.

Baik hasil untuk perusahaan maupun dirinya sebagai karyawan yang bernaung di perusahaan tersebut. Dalam mengembangkan karier tersebut, mereka mendapatkan banyak pengalamanberharga. Dan, pengalaman itu membuat dirinya menjadi lebih baik dari waktu-waktu sebelumnya.

Hermansah/ Ilham safutra/ Dina angelina
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6123 seconds (0.1#10.140)