Pendidikan Tinggi, Taklukkan MEA

Sabtu, 07 Februari 2015 - 11:50 WIB
Pendidikan Tinggi, Taklukkan...
Pendidikan Tinggi, Taklukkan MEA
A A A
MAIRINA MIAWATI
Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam,
Ketua Kelompok Kajian Fakultas (KKF),
Aktivis HMI,
UIN Walisongo Semarang

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tercantum bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah bersama dengan masyarakat.

Porsi tanggung jawab yang meliputi pendanaan, pengendalian mutu pendidikan dan penyelenggaraan sebenarnya milik bersama. Dengan kata lain, pemerintah dan masyarakat harus mampu bekerja sama untuk membentuk pendidikan dengan mutu tinggi. Pendidikan yang mampu melahirkan generasi bangsa yang kompeten dan berkualitas.

Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan yang secara eksplisit sudah termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara umum, seluruh warga Indonesia harus sejahtera secara pribadi dalam hal pendidikan.

Jika semua kalangan sudah mendapatkan haknya secara pribadi (mengenyam pendidikan), sangat mudah untuk membuat mereka cerdas dalam berbagai hal. Yang terpenting, pemerintah harus proaktif untuk membuat pendidikan di Indonesia menjadi berkualitas. Indikasi pendidikan tinggi Indonesia berkualitas dapat dilihat dari generasi yang dihasilkan.

Pendidikan tinggi dikatakan berkualitas apabila dapat melahirkan generasi yang berkualitas. Generasi tangguh yang tidak akan luluh dengan tipu daya bangsa lain. Generasi yang tetap menjadi tuan rumah walaupun persaingan semakin ketat.

Seperti tujuan awal pembuatan rancangan undangundang pendidikan tinggi (RUU PT), yaitu menciptakan suatu sistem pendidikan tinggi yang bisa menghasilkan lebih banyak SDM bangsa yang berpendidikan tinggi, bermutu dan berdaya saing di tingkat global.

Harapannya RUU PT dapat menjadi solusi dari masalah-masalah yang muncul di era globalisasi seperti sekarang ini. Munculnya tantangan-tantangan baru seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, membuat Indonesia semakin geram. Pasalnya, Indonesia masih belum siap untuk menyongsong MEA.

Apa boleh buat, tantangan sudah di depan mata. Siap tidak siap bangsa Indonesia harus siap. Setidaknya dengan bekal pendidikan dari perguruan tinggi, dapat menguatkan mental masyarakat Indonesia pada umumnya dan pemuda khususnya. Sudah begitu tampak signifikasi pendidikan tinggi dalam membangun negeri ini, apalagi jika semua perguruan tinggi di Indonesia dapat membumikan mata kuliah kewirausahaan.

Maka MEA yang memiliki potensi untuk menghancurkan Indonesia, dapat dengan mudah ditaklukkan. Oleh karena itu, mencetak generasi muda yang berpendidikan tinggi dan memiliki daya saing tinggi itu perlu. Untuk itu, pendidikan tinggi harus mempunyai sistem pendidikan yang berpotensi untuk menghasilkan kader militan. Wallahu aWallahu alam bishowab.
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6181 seconds (0.1#10.140)