Panglima TNI Instruksikan Prajurit Tanggalkan Ego Angkatan
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menginstruksikan kepada seluruh prajuritnya untuk membangun soliditas dan menanggalkan ego angkatan.
"Espirit de corps, kesatuan jiwa dan kesatuan semangat adalah sangat mutlak diperlukan bagi TNI. Jiwa korsa yang kuat, semangat bersatu yang kuat. Saya imbau prajurit menanggalkan egoisme sektoral, tidak ada egoisme angkatan. Sebab itu bisa melemahkan," ujarnya saat olahraga bersama ribuan prajurit Kopassus, Marinir, Kostrad, Paskhas di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (6/2).
Hadir dalam kegiatan tersebut, KSAL Laksamana TNI Ade Supandi, KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna, KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo, Pangkostrad Letjen Mulyono, Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo, Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya.
Panglima juga mengimbau agar pemimpin untuk selalu dekat dengan bawahannya. Terutama dalam konteks operasi, dimana keadaan dan situasi sulit. Tidak boleh bawahan memecahkan masalah sendiri, pemimpin harus ikut memecahkan masalah.
"Tidak boleh pemimpin hanya kodamar (komando dalam kamar). Pemimpin harus selalu turun. Kita harus paham betul apa yang dihadapi prajurit, kita harus paham betul sehingga selalu membuat solusi."
"Prajurit menghadapi kesulitan, kita harus hadir. Sekarang negara butuh kalian, menghadapi situasi apapun, dalam waktu, momentum kapan pun, dalam tempat dimanapun," tegas Moeldoko.
"Espirit de corps, kesatuan jiwa dan kesatuan semangat adalah sangat mutlak diperlukan bagi TNI. Jiwa korsa yang kuat, semangat bersatu yang kuat. Saya imbau prajurit menanggalkan egoisme sektoral, tidak ada egoisme angkatan. Sebab itu bisa melemahkan," ujarnya saat olahraga bersama ribuan prajurit Kopassus, Marinir, Kostrad, Paskhas di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (6/2).
Hadir dalam kegiatan tersebut, KSAL Laksamana TNI Ade Supandi, KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna, KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo, Pangkostrad Letjen Mulyono, Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo, Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya.
Panglima juga mengimbau agar pemimpin untuk selalu dekat dengan bawahannya. Terutama dalam konteks operasi, dimana keadaan dan situasi sulit. Tidak boleh bawahan memecahkan masalah sendiri, pemimpin harus ikut memecahkan masalah.
"Tidak boleh pemimpin hanya kodamar (komando dalam kamar). Pemimpin harus selalu turun. Kita harus paham betul apa yang dihadapi prajurit, kita harus paham betul sehingga selalu membuat solusi."
"Prajurit menghadapi kesulitan, kita harus hadir. Sekarang negara butuh kalian, menghadapi situasi apapun, dalam waktu, momentum kapan pun, dalam tempat dimanapun," tegas Moeldoko.
(kri)