Konflik Ukraina- NATO Tambah Kekuatan di Eropa Timur
Konflik Ukraina- NATO Tambah Kekuatan di Eropa Timur
A
A
A
BRUSSELS - NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) akan memperkuat kekuatan mereka di wilayah Eropa Timur.
Kebijakan ini diambil sebagai respons atas semakin kuatnya agresi yang dilakukan separatis pro-Rusia di wilayah Ukraina. “Ini adalah langkah yang perlu kita lakukan sebagai respons terhadap tindakan agresif yang dilakukan Rusia, di mana mereka melanggar hukum internasional dan mencaplok Crimea,” ucap Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, dilansir Channel News Asia, kemarin.
Stoltenberg mengatakan, dirinya mengajukan penambahan sekitar 5.000 pasukan yang terbagi ke enam pangkalan militer mereka. Menurutnya, keputusan mobilisasi pasukan ini akan ditentukan para menteri pertahanan anggota NATO yang akan melakukan pertemuan di Brussels dalam waktu dekat. Dirinya optimistis kebijakan tersebut akan disetujui para menteri anggota NATO.
“Beberapa negara di Eropa Timur yang berdekatan dengan Rusia mulai gusar dengan apa yang mereka lakukan terhadap Ukraina,” tutur Stoltenberg. Mantan perdana menteri Norwegia itu juga menyatakan NATO memiliki tanggung jawab untuk menegakkan hukum internasional. Menyikapi kondisi Ukraina yang terus memanas, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Francois Hollande akan bertolak ke Moskow untuk menemui Presiden Rusia Vladimir Putin.
Hari ini keduanya akan bertolak ke Moskow . Konflik di Ukraina timur telah menewaskan lebih dari 5.000 orang meninggal dunia. Kekerasan semakin meningkat setelah pemberontak menguasai sebagian wilayah Luhansk dan Donetsk, menyusul pencaplokan Crimea oleh Rusia.
Andika hendra m/Sindonews
Kebijakan ini diambil sebagai respons atas semakin kuatnya agresi yang dilakukan separatis pro-Rusia di wilayah Ukraina. “Ini adalah langkah yang perlu kita lakukan sebagai respons terhadap tindakan agresif yang dilakukan Rusia, di mana mereka melanggar hukum internasional dan mencaplok Crimea,” ucap Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, dilansir Channel News Asia, kemarin.
Stoltenberg mengatakan, dirinya mengajukan penambahan sekitar 5.000 pasukan yang terbagi ke enam pangkalan militer mereka. Menurutnya, keputusan mobilisasi pasukan ini akan ditentukan para menteri pertahanan anggota NATO yang akan melakukan pertemuan di Brussels dalam waktu dekat. Dirinya optimistis kebijakan tersebut akan disetujui para menteri anggota NATO.
“Beberapa negara di Eropa Timur yang berdekatan dengan Rusia mulai gusar dengan apa yang mereka lakukan terhadap Ukraina,” tutur Stoltenberg. Mantan perdana menteri Norwegia itu juga menyatakan NATO memiliki tanggung jawab untuk menegakkan hukum internasional. Menyikapi kondisi Ukraina yang terus memanas, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Francois Hollande akan bertolak ke Moskow untuk menemui Presiden Rusia Vladimir Putin.
Hari ini keduanya akan bertolak ke Moskow . Konflik di Ukraina timur telah menewaskan lebih dari 5.000 orang meninggal dunia. Kekerasan semakin meningkat setelah pemberontak menguasai sebagian wilayah Luhansk dan Donetsk, menyusul pencaplokan Crimea oleh Rusia.
Andika hendra m/Sindonews
(ftr)
Explore More