Puan Tegaskan Jokowi Tetap Petugas Partai

Rabu, 04 Februari 2015 - 11:50 WIB
Puan Tegaskan Jokowi Tetap Petugas Partai
Puan Tegaskan Jokowi Tetap Petugas Partai
A A A
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap baik-baik saja.

Sebagai partai pengusung, PDIP masih menganggap Jokowi sebagai kader dan petugas partai untuk mewujudkan program nawacita dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Sikap demikian disampaikan elite PDIP Puan Maharani untuk menanggapi munculnya manuver relawan pro-Jokowi yang berwacana mendirikan partai sendiri. “Yang jelas sekarang PDIP masih bersama Pak Jokowi dan sebaliknya Pak Jokowi masih petugas partai, kader PDIP,” ujar Puan di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Puan juga memastikan bahwa hubungan dan komunikasi antara Presiden Jokowi dan PDIP sejauh ini lancar-lancar saja alias tidak ada hambatan. Dia mencontohkan, sebagai menteri koordinator pembangunan manusia dan kebudayaan, dirinya berkomunikasi baikdengan Jokowi.“Silaturahmi keluarga juga saya bisa komunikasi dengan Pak Jokowi. Jadi kalau ada yang ngomong itu (ada hambatan) berarti itu bukan pernyataanresmipartai,” ujarnya.

Dia pun memastikan tidak ada kekecewaan dari PDIP terkait dengan pemerintahan Jokowi. Menurut dia, pemerintahan baru berjalan tiga bulan sehingga masih butuh adaptasi dan proses agar bisa menjalankan program nawacita. “Kita lihat ke depan semoga program prioritas nawacita bisa dilakukan oleh pemerintahan ini. Harus ikut arahan Presiden,” ungkapnya.

Dengan penegasan itu, Puan berharap tidak ada lagi spekulasi atau wacana yang seolah ingin membenturkan antara PDIP dengan Presiden Jokowi. Sebab, PDIP sebagai partai pendukung dan mengusung Jokowi pada pilpres yang lalu sudah tentu akan terus bersama-sama dengan pemerintahan Jokowi- Jusuf Kalla.

Analis politik dari CSIS Arya Fernandes mengatakan, dalam posisi sekarang Jokowi harus memilih mau dikenang sebagai presiden yang sukses atau dikenang sebagai petugas partai yang tergantung pada jaringan patronase. “Pilihannya ada pada Jokowi. Namun sebagai publik kita berharap agar Jokowi melepaskan kepentingan partai dalam mengambil keputusan,” katanya.

Apalagi, menurut dia, Jokowi sudah meminta para menterinya agar melepaskan diri dari jabatan partai. Dan, sebagai presiden, kata dia, Jokowi harus memberi contoh yang baik bahwa dia bisa melepaskan kepentingan partai dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya.

Perkeruh Suasana

Untuk diketahui, belakangan ini muncul wacana yang muncul di publik seolah Presiden mendapatkan tekanan dari partai pengusungnya. Dalam posisi Jokowi yang bukan siapa-siapa di partai itulah sekelompok relawan yang tergabung dalam Pro- Jokowi (Projo) merasa perlu mengantisipasi jika di kemudian hari dibutuhkan menjadi partai. Puan sendiri tidak mempersoalkan munculnya wacana pendukung Jokowi mendirikan partai sendiri.

Sebab menurut putri Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri tersebut, hal itu merupakan hak warga negara. Ketika ditanya bagaimana kalau sampai partai baru itu benar-benar didirikan dan Jokowi pindah partai, Puan mempersilakan hal itu ditanyakan kepada Jokowi.

Saat didesak dari sisi etika mengingat Jokowi adalah kader yang dibesarkan PDIP, Puan kembali meminta agar hal itu juga ditanyakan ke Jokowi. Dia hanya menegaskan bahwa sekarang ini Jokowi adalah kader partai. Plt Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menilai wacana pembentukan partai pro-Jokowi sengaja dihembuskan untuk memperkeruh suasana.

Menurut dia, wacana tersebut juga semakin membuktikan adanya proyek besar memisahkan Presiden Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri dan PDIP. “Pak Jokowi sedang fokus mengurus pemerintahan. Tak memikirkan membentuk atau mendoronglahirnyapartaibaru. Wacana partai pro-Jokowi hanya mau memperkeruh suasana seolah-seolah PDIP mendikte Jokowi,” kata Hasto.

Dia menilai terlalu dini berbicara tentang parpol baru untuk Pilpres 2019. Apalagi, PDIP juga secara tegas tetap menjadi kekuatan penopang pemerintahan Jokowi-JK. “Mereka yang mengkritik bahwa PDIP menekan Jokowi merupakan tuduhan yang tidak mendasar. Dikasih 4 kursi menteri pun kami tidak melakukan protes,” ungkapnya.

Menurut dia, figur Jokowi, Ganjar Pranowo bersama sejumlah figur lainnya muncul sebagai salah satu bentuk keberhasilan kaderisasi PDIP melalui pilkada. Bahkan Jokowi jadi figur yang berlanjut ke pilpres. Hasto pun menegaskan, PDIPlah yang mengusung Jokowi di Pilpres 2014 sehingga selayaknya menjadi partai yang mendukung seluruh kebijakan pemerintahan yang sesuai dengan ajaran trisakti Bung Karno.

“Kader PDIP di akar rumput tak perlu gelisah atas wacana ini. PDIP sangat meyakini Jokowi adalah kader PDIP yang tak sedetik pun memikirkan wacana membentuk partai baru. Jokowi tidak akan goyah dengan adanya kelompok yang menghembuskan Jokowi butuh partai,” paparnya.

Hasto lantas menuturkan, Jokowi adalah kader PDIP yang menjadi pemimpin nasional yang otomatis milik seluruh bangsa Indonesia.

Rahmat Sahid
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7093 seconds (0.1#10.140)