Memanfaatkan Lanskap Alami
A
A
A
Program wisata kampus tidak hanya diberlakukan oleh perguruan tinggi di Pulau Jawa. Hampir di beberapa tempat lain melakukan hal serupa, sebutlah Institut Seni Indonesia Denpasar, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Andalas.
Rektor Universitas Andalas (Unand) Werry Darta Taifur mengungkapkan, awalnya Universitas Andalas hanya membuat konsep Eco Campus pada 2006. Lokasi kampus yang berada di pinggang Bukit Barisan semula relatif tandus. Tidak ada pohon rindang yang menyelimutinya.
Sejak saat itulah dimulai penataan kampus dengan penanaman sejumlah pepohonan berusia panjang untuk memberi nuansa yang rimbun. Posisi Unand yang terletak di perbukitan harus dipertahankan nuansa hijaunya sehingga kampus yang memiliki luas 500 hektare ini bisa memberikan daya tarik bagi mahasiswa maupun orang luar untuk berdatangan.
Posisi kampus yang berada di perbukitan itu dimanfaatkan dengan membuat panorama untuk memandang hamparan Kota Padang dan laut. Keindahan ini dianggap telah memberikan karakteristik tersendiri di Unand.
Bangunan asrama mahasiswa pun dimanfaatkan sebagai lokasi penginapan saat libur kuliah sehingga ketika ada event besar di Kota Padang dan wisatawan membutuhkan penginapan murah meriah atau tidak mendapatkan penginapan di tengah kota dapat memanfaatkan asrama mahasiswa.
“Asrama mahasiswa mengalami kekosongan di setiap pergantian tahun akademik karena penghuninya harus berganti tiap tahun,” ungkap Werry. Keindahan lain yang membuat masyarakat luar kampus mau datang ke Unand adalah bangunan di perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa ini memiliki arsitektur yang unik. Banyak anak muda setempat menyebutnya sebagai istana film kartun Power Ranger.
Lahan lain yang menjadi objek wisata kampus di Unand, sambung Werry, yakni kebun raya yang kerap dijadikan arena outbond. Sebelumnya kebun raya tersebut hanya dimanfaatkan oleh mahasiswa eksakta untuk melakukan penelitian di bidang biologi, farmasi, pertanian, dan sebagainya.
“Konsep dasar kami adalah mempertahankan kehijauan kampus dan memberi nilai jual lebih bagi calon mahasiswa baru yang berasal dari luar Sumatera Barat,” pungkas Werry.
Ilham safutra
Rektor Universitas Andalas (Unand) Werry Darta Taifur mengungkapkan, awalnya Universitas Andalas hanya membuat konsep Eco Campus pada 2006. Lokasi kampus yang berada di pinggang Bukit Barisan semula relatif tandus. Tidak ada pohon rindang yang menyelimutinya.
Sejak saat itulah dimulai penataan kampus dengan penanaman sejumlah pepohonan berusia panjang untuk memberi nuansa yang rimbun. Posisi Unand yang terletak di perbukitan harus dipertahankan nuansa hijaunya sehingga kampus yang memiliki luas 500 hektare ini bisa memberikan daya tarik bagi mahasiswa maupun orang luar untuk berdatangan.
Posisi kampus yang berada di perbukitan itu dimanfaatkan dengan membuat panorama untuk memandang hamparan Kota Padang dan laut. Keindahan ini dianggap telah memberikan karakteristik tersendiri di Unand.
Bangunan asrama mahasiswa pun dimanfaatkan sebagai lokasi penginapan saat libur kuliah sehingga ketika ada event besar di Kota Padang dan wisatawan membutuhkan penginapan murah meriah atau tidak mendapatkan penginapan di tengah kota dapat memanfaatkan asrama mahasiswa.
“Asrama mahasiswa mengalami kekosongan di setiap pergantian tahun akademik karena penghuninya harus berganti tiap tahun,” ungkap Werry. Keindahan lain yang membuat masyarakat luar kampus mau datang ke Unand adalah bangunan di perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa ini memiliki arsitektur yang unik. Banyak anak muda setempat menyebutnya sebagai istana film kartun Power Ranger.
Lahan lain yang menjadi objek wisata kampus di Unand, sambung Werry, yakni kebun raya yang kerap dijadikan arena outbond. Sebelumnya kebun raya tersebut hanya dimanfaatkan oleh mahasiswa eksakta untuk melakukan penelitian di bidang biologi, farmasi, pertanian, dan sebagainya.
“Konsep dasar kami adalah mempertahankan kehijauan kampus dan memberi nilai jual lebih bagi calon mahasiswa baru yang berasal dari luar Sumatera Barat,” pungkas Werry.
Ilham safutra
(ars)