Dukungan untuk KPK Terus Mengalir
A
A
A
JAKARTA - Gedung KPK kembali didatangi oleh masyarakat sipil yang menolak kriminalisasi KPK dan mendukung upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Salah satu yang mengadakan aksi pada siang ini adalah Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI).
Ketua Umum ILUNI UI Chandra Motik mengatakan, KPK adalah satu-satunya harapan rakyat dalam memberantas korupsi dan melindungi uang negara.
Maka kata dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) seharusnya dapat segera bertindak tegas dalam menangani masalah yang terjadi pada KPK dan Polri saat ini.
"Kita mengharapkan Presiden dapat melihat situasi ini lebih bijak. Sesuai dengan janji beliau tidak akan menempatkan orang-orang bermasalah di dalam pemerintahannya," ujar Chandra di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (24/1/2015).
Bersama puluhan mahasiswa, Chandra memulai aksinya di depan pelatran Gedung KPK. Selain ILUNI UI, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) juga akan mengadakan aksi teaterikal dalam aksi ini.
"Nanti kita akan adakan aksi teaterikal," ujar Kepala Bidang Pengebangan Sumber Daya Hukum Masyarakat, Alghiffari Aqsa saat dikonfirmasi.
Aksi ini juga disebut aksi bersih-bersih karena Indonesia harus bersih dari korupsi dan koruptor.
Dari pantauan Sindonews, sudah terdapat alat-alat pembersih seperti sapu, kain pel, bahkan tongkat pel beserta embernya. Alat-alat tersebut sebagai simbol dukungan masyarakat terhadap KPK untuk membersihkan Indonesia dari koruptor.
Turut hadir seorang warga Ciledug, bernama Fijar Syah (29). Dia mengaku datang ke Gedung KPK atas inisiatif pribadi untuk ikut serta dalam aksi tersebut.
Meski tak mengenal secara langsung, Fijar menolak kriminalisasi yang dilakukan Bareskrim terhadap Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto.
"Pak BW orang yang baik. Ukuran baik saya melihat dari berita beliau paling vokal antikorupsi. Secara pribadi saya tak kenal Pak BW, hanya baca di media masa saja," ungkap Fijar.
Salah satu yang mengadakan aksi pada siang ini adalah Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI).
Ketua Umum ILUNI UI Chandra Motik mengatakan, KPK adalah satu-satunya harapan rakyat dalam memberantas korupsi dan melindungi uang negara.
Maka kata dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) seharusnya dapat segera bertindak tegas dalam menangani masalah yang terjadi pada KPK dan Polri saat ini.
"Kita mengharapkan Presiden dapat melihat situasi ini lebih bijak. Sesuai dengan janji beliau tidak akan menempatkan orang-orang bermasalah di dalam pemerintahannya," ujar Chandra di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (24/1/2015).
Bersama puluhan mahasiswa, Chandra memulai aksinya di depan pelatran Gedung KPK. Selain ILUNI UI, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) juga akan mengadakan aksi teaterikal dalam aksi ini.
"Nanti kita akan adakan aksi teaterikal," ujar Kepala Bidang Pengebangan Sumber Daya Hukum Masyarakat, Alghiffari Aqsa saat dikonfirmasi.
Aksi ini juga disebut aksi bersih-bersih karena Indonesia harus bersih dari korupsi dan koruptor.
Dari pantauan Sindonews, sudah terdapat alat-alat pembersih seperti sapu, kain pel, bahkan tongkat pel beserta embernya. Alat-alat tersebut sebagai simbol dukungan masyarakat terhadap KPK untuk membersihkan Indonesia dari koruptor.
Turut hadir seorang warga Ciledug, bernama Fijar Syah (29). Dia mengaku datang ke Gedung KPK atas inisiatif pribadi untuk ikut serta dalam aksi tersebut.
Meski tak mengenal secara langsung, Fijar menolak kriminalisasi yang dilakukan Bareskrim terhadap Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto.
"Pak BW orang yang baik. Ukuran baik saya melihat dari berita beliau paling vokal antikorupsi. Secara pribadi saya tak kenal Pak BW, hanya baca di media masa saja," ungkap Fijar.
(maf)