Ribuan PJU di Kota Bekasi Padam
A
A
A
BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menemukan ribuan lampu untuk penerangan jalan umum (PJU) padam. Perbaikan akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
Kepala Dinas Pertamanan, Pemakaman, dan Penerangan Jalan Umum (DPPPJU), Kota Bekasi, Karto mengatakan, pihaknya mengalokasikan anggaran sebesar Rp4 miliar untuk perbaikan ribuan PJU yang padam tersebut. Namun, anggaran yang dikucurkan hanya cukup untuk memperbaiki 2.300 lampu PJU. Sisanya 2.200 PJU itu diperbaiki menggunakan anggaran APBD tambahan. Perbaikan itu akan diprioritaskan di jalan protokol yang padat kendaraan.
“Misalnya di Jalan KH Noer Ali (Kalimalang), Jalan Ahmad Yani, Jalan Cut Meutia, Jalan Joyo Martono, dan Jalan Siliwangi,” sebutnya kemarin. Menurutnya, kerusakan PJU itu terjadi akibat hujan, angin kencang, hingga faktor pencurian suku cadang oleh oknum tertentu. Selama ini perbaikan dilakukan setiap hari selama sepekan oleh 11 tim yang bertugas secara bergilir. Mereka ini memperbaiki dan mengontrol semua PJU yang berdiri di 23 kecamatan.
“Tim itu direkrut pemerintah melalui kerja sama dengan pihak ketiga,” katanya. Ketua DPRD Kota Bekasi Tumai meminta perbaikan dilakukan secara serius alias tidak asal-asalan. Politikus PDI Perjuangan ini meminta Pemkot Bekasi lebih responsif dalam melayani kepentingan masyarakat banyak salah satunya PJU. Menurutnya, perbaikan lampu PJU mendesak dilakukan untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan karena gelap misalnya di Jalan Kalimalang.
“Kami akan turut mengawasi titik-titik yang diperbaiki,” ucapnya. Seorang warga Rawalumbu, Awaludin, 23, mengeluhkan sebagian lampu PJU di Jalan Cut Meutia padam sehingga gelap. “Banyak yang jatuh karena gelap dan rawan aksi kriminalitas,” ungkapnya. Dia meminta pemerintah daerah segera memasang jaringan instalasi listrik di seluruh pelosok Kota Bekasi. Karena kebutuhan akan listrik sangat mendesak dan tidak bisa ditunda lagi . “Masa zaman sekarang masih gelap gulita,” ujarnya.
Abdullah m surjaya
Kepala Dinas Pertamanan, Pemakaman, dan Penerangan Jalan Umum (DPPPJU), Kota Bekasi, Karto mengatakan, pihaknya mengalokasikan anggaran sebesar Rp4 miliar untuk perbaikan ribuan PJU yang padam tersebut. Namun, anggaran yang dikucurkan hanya cukup untuk memperbaiki 2.300 lampu PJU. Sisanya 2.200 PJU itu diperbaiki menggunakan anggaran APBD tambahan. Perbaikan itu akan diprioritaskan di jalan protokol yang padat kendaraan.
“Misalnya di Jalan KH Noer Ali (Kalimalang), Jalan Ahmad Yani, Jalan Cut Meutia, Jalan Joyo Martono, dan Jalan Siliwangi,” sebutnya kemarin. Menurutnya, kerusakan PJU itu terjadi akibat hujan, angin kencang, hingga faktor pencurian suku cadang oleh oknum tertentu. Selama ini perbaikan dilakukan setiap hari selama sepekan oleh 11 tim yang bertugas secara bergilir. Mereka ini memperbaiki dan mengontrol semua PJU yang berdiri di 23 kecamatan.
“Tim itu direkrut pemerintah melalui kerja sama dengan pihak ketiga,” katanya. Ketua DPRD Kota Bekasi Tumai meminta perbaikan dilakukan secara serius alias tidak asal-asalan. Politikus PDI Perjuangan ini meminta Pemkot Bekasi lebih responsif dalam melayani kepentingan masyarakat banyak salah satunya PJU. Menurutnya, perbaikan lampu PJU mendesak dilakukan untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan karena gelap misalnya di Jalan Kalimalang.
“Kami akan turut mengawasi titik-titik yang diperbaiki,” ucapnya. Seorang warga Rawalumbu, Awaludin, 23, mengeluhkan sebagian lampu PJU di Jalan Cut Meutia padam sehingga gelap. “Banyak yang jatuh karena gelap dan rawan aksi kriminalitas,” ungkapnya. Dia meminta pemerintah daerah segera memasang jaringan instalasi listrik di seluruh pelosok Kota Bekasi. Karena kebutuhan akan listrik sangat mendesak dan tidak bisa ditunda lagi . “Masa zaman sekarang masih gelap gulita,” ujarnya.
Abdullah m surjaya
(bbg)