Laka Pantura, Tiga Tewas Satu Luka

Senin, 19 Januari 2015 - 10:16 WIB
Laka Pantura, Tiga Tewas Satu Luka
Laka Pantura, Tiga Tewas Satu Luka
A A A
DEMAK - Tiga orang tewas dan satu lukaluka dalam kecelakaan lalu lintas (laka lantas) maut di jalur pantura Demak–Kudus, Desa Wonoketingal, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), kemarin pagi.

Insiden ini juga mengakibatkan ruas jalur transnasional penghubung Jateng-Jawa Timur (Jatim), khususnya dari arah barat (Semarang) menuju timur (Kudus-Surabaya) macet total.

Tak pelak, petugas kepolisian pun mengalihkan arus kendaraan dari arah Semarang ke jalur sebaliknya. Praktis, kendaraan dari arah Kudus menjadi dua arah. Meski begitu, ketersendatan arus lalu lintas tetap terjadi karena kendaraan harus merambat sepanjang 5 kilometer hingga siang hari. Laka lantas ini melibatkan truk gandeng bernomor polisi L 8892 UN bermuatan 40 ton pupuk urea dengan truk Fuso B 9335 WI bermuatan 12 ton gulungan kertas aval sak semen.

Sementara tiga korban tewas dalam insiden itu adalah sopir dan kernet truk gandeng, yakni Semiyanto dan Romli, warga Kauman, Kecamatan Pagu, Kediri, Jatim, serta sopir truk Fuso, Warsito, 45, warga Desa Mayong Kidul, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, Jateng. Adapun korban luka adalah kernet truk Fuso, yakni Ruslan, 52, warga Desa Jurang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jateng.

Ruslan hanya mengalami luka lecet ringan di sejumlah bagian tubuh. Informasi yang dihimpun menyebutkan, laka lantas ini bermula saat truk bermuatan kertas sak semen yang semula melaju dari arah Semarang, parkir di bahu jalan kilometer 32 pantura Demak–Kudus. Tiba-tiba kendaraan besar itu diseruduk truk bermuatan pupuk urea yang melaju kencang di belakang Fuso.

Akibatnya, Fuso melintang di badan jalan, sedangkan truk gandeng bermuatan pupuk oleng dan terjun ke sungai berlumpur. “Suara benturannya keras sekali. Kami kaget karena saat kejadian kondisi jalanan sepi,” kata Bambang, salah seorang saksi mata, kemarin. Dalamnya sungai berlumpur membuat petugas kepolisian yang dibantu warga sekitar kesulitan mengevakuasi korban.

Ketiga korban baru bisa dievakuasi sekitar empat jam setelah kejadian dengan cara membongkar paksa bagian depan truk gandeng. Tubuh korban terjepit kabin dan tertindih bak depan truk gandeng yang terbalik dan tercebur ke sungai berlumpur. Seluruh korban tewas dibawa ke UGD Rumah Sakit Umum (RSU) Mardi Rahayu Kudus. Korban yang selamat, Ruslan, mengatakan bahwa saat kejadian sopir Fuso, Warsito, baru saja buang air kecil.

Seusai menuntaskan hajat, Warsito kembali dan sempat memintanya mengambil alih kemudi sopir karena lokasi tujuan sudah dekat. Namun saat membuka pintu, tiba-tiba Fuso yang dinaikinya diseruduk truk gandeng dari arah belakang. Warsito ikut terseret truk yang masuk sungai hingga akhirnya ditemukan tewas.

“Kami berangkat dari Jakarta pada Sabtu (17/1), dengan tujuan Kudus. Padahal, tinggal beberapa menit lagi sampai tujuan, malah terjadi insiden seperti ini,” ujar Ruslan. Kasat Lantas Polres Demak AKP Andriyanto mengatakan, pihaknya masih menyelidiki intensif terkait laka lantas maut ini. Dugaan sementara, selain kesalahan sopir Fuso yang memarkir kendaraan di bahu jalan, juga akibat kelalaian sopir truk gandeng.

Disinyalir sopir truk gandeng tidak konsentrasi karena dalam kondisi mengantuk. Namun dugaan lain juga muncul, yakni sopir truk gandeng dalam kondisi mabuk minuman keras. Pasalnya, dalam waktu yang hampir bersamaan, juga terjadi laka lantas di jalan pantura kawasan Jombor, Demak, yang melibatkan truk gandeng L 9703 UR pengangkut pupuk urea yang menabrak truk di depannya bernopol K 1915 AK.

Kedua truk gandeng pengangkut urea baik yang terlibat laka lantas di jalur pantura Desa Wonoketingal maupun kawasan Jombor, Demak, berangkat bersama membawa muatan urea dari arah Semarang menuju Surabaya.

Kedua truk gandeng itu juga samasama terlibat kecelakaan yang modusnya hampir sama, yakni menabrak truk yang ada di depannya. Petugas kepolisian yang meminta keterangan dari sopir truk gandeng L 9703 UR, Robi Binur, 38, warga Gendingan Kidul, Kecamatan Widodaren, Ngawi, Jatim, mencium bau minuman keras dari mulut sopir.

Diduga kuat rekan Robi, yakni Semiyanto yang tewas dalam laka lantas di jalur pantura Desa Wonoketingal, juga dalam kondisi mengonsumsi minuman keras. “Kasus ini masih kami selidiki, termasuk soal dugaan lain penyebab laka lantas ini,” tandas Andriyanto.

Muhammad oliez
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7334 seconds (0.1#10.140)