Jokowi Tunjuk Assad Ali Jadi Kepala BIN?

Sabtu, 17 Januari 2015 - 10:57 WIB
Jokowi Tunjuk Assad...
Jokowi Tunjuk Assad Ali Jadi Kepala BIN?
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengantongi nama calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pengganti Marciano Norman yang akan segera pensiun. Siapa kandidat kuat pengisi posisi ini?

Beberapa bulan terakhir sempat beredar beberapa nama yang dianggap potensial mengisi posisi Kepala BIN. Nama-nama yang beredar di masyarakat di antaranya mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsudin, Politikus PDIP TB Hasanuddin, mantan Waka BIN Assad Ali dan mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.

Dari informasi yang dihimpun Sindonews, nama Waka BIN Assad Ali dipastikan akan mengisi posisi yang ditinggalkan Marciano Norman tersebut. Penunjukan Assad Ali kabarnya sudah mendapat persetujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun, informasi ini masih dalam tahap konfirmasi. Pihak Istana yang dihubungi Sindonews belum memberikan respons atas kebenaran informasi tersebut.

Assad memang bukan orang baru di BIN. Sebelumnya, dia menjabat selama sembilan tahun menjadi wakil kepala BIN. Mulai era Presiden Abdurahman Wahid alias Gus Dur, Presiden Megawati Soekanoputri, hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan saat ini Presiden Jokowi masih mempertimbangkan dengan cermat dan hati-hati nama Kepala BIN.

Menurutnya, Jokowi ingin tokoh yang berkompeten untuk menjalankan tugas tersebut, sehingga tak ada data yang simpang siur. "Beliau sangat berhati-hati soal BIN. Selama ini yang terjadi data BIN meleset, kurang akurat lah," ujar Tedjo di Komplek Istana Negara, Jakarta, Selasa, 4 November 2014.

Dia menambahkan, ke depan presiden menginginkan agar BIN bisa melakukan koordinasi dengan semua intelijen yang ada di lembaga dan kementerian. Terutama di Polri, Kejaksaan Agung dan TNI, agar tidak ada lagi data yang simpang siur.

"Harus dikoordinasikan, masuk ke BIN lalu diolah, jadi A1 baru masuk ke presiden. Jadi tidak ada simpang siur," tegas Tedjo.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0879 seconds (0.1#10.140)