Rasio Lelaki yang Lebih Banyak Dibanding Perempuan Turut Menjadi Pemicu

Kamis, 15 Januari 2015 - 11:02 WIB
Rasio Lelaki yang Lebih Banyak Dibanding Perempuan Turut Menjadi Pemicu
Rasio Lelaki yang Lebih Banyak Dibanding Perempuan Turut Menjadi Pemicu
A A A
Kasus pemerkosaan di India memasuki tahap mengkhawatirkan. Laporan terakhir hingga tahun lalu kasusnya meningkat hingga 31,6%.

Ini membuat pemerintah dituntut melakukan tindakan nyata menanggulanginya. Kepolisian Delhi menyatakan kasus pemerkosaan di India selama 2014 kemarin meningkat 31,6% dari 1.571 pada 2013 menjadi 2.069 pada 2014. Polisi mengatakan ketidakseimbangan sosial-ekonomi sebagai penyebabnya. Adanya perumahan koloni kaya di tengah-tengah masyarakat miskin menciptakan rasa ketidakadilan.

Selain itu, rasio jenis kelamin yang sangat timpang juga turut memberikan andil. Jumlah perempuan yang lebih rendah dari laki-laki, yakni 866 perempuan/ 1.000 laki-laki, khususnya di Delhi membuat laki-laki tidak memiliki banyak pilihan selain melakukan kejahatan seksual kepada tetangga maupun saudara sendiri.

Data dari kepolisian menunjukkan bahwa 96% kasus pemerkosaan terjadi masih dalam lingkungan keluarga, dan 4% sisanya karena dilecehkan oleh kekasih sendiri namun menolak untuk menikah atau tidak boleh menikah oleh kedua orang tuanya. Dari 96% kasus pemerkosaan di lingkungan keluarga, tercatat ada 44% kasus ditemukan teman korban sebagai terdakwanya.

Kemudian 20,30% kasus terdakwanya adalah tetangga korban; 13,62% kasus pemerkosaan selanjutnya melibatkan terdakwa yang masih merupakan kerabat korban; 14,40% kasus lainnya me-libatkan anggota keluarga sebagai terdakwanya. Adapun yang melibatkan orang asing yakni majikan atau rekan kerja hanya berjumlah 3,19% kasus.

“Peningkatan persentase ini sebenarnya bukan karena meningkatnya jumlah pemerkosaan, melainkan karena mulai banyak perempuan yang berani melapor ke kantor polisi. Sekarang hampir semua kasus ini ditangani oleh polisi perempuan. Tujuannya agar membuat korban lebih nyaman,” terang Komisaris Polisi Khusus (Law anda Order) Deepak Mishra dilansir The Indian Espress.

Menurut Komisaris Polisi Delhi Bhim Sain Bassi, tahun lalu polisi menerima 36.284 pengaduan kasus pemerkosaan. Dari 100% pengaduan kasus kejahatan yang terjadi setiap sepekan, 62% adalah kasus pemerkosaan. Bassi menyatakan kepolisian India sudah membentuk sistem latihan khusus yang diperuntukkan bagi polisi yang bertugas di divisi pemerkosaan tersebut.

Perempuan lebih diprioritaskan untuk masuk tim ini. “Untuk kasus kejahatan perempuan, kami mengambil langkah yang berbeda. Kini masyarakat dan polisi harus samasama mengubah pola pikirnya untuk menangani kejahatan terhadap perempuan,”tegas Bassi. Melalui kebijakan ini, Bassi berharap akan terjadi penurunan kasus pemerkosaan. Pasalnya, pemerkosaan semakin memprihatinkan.

Bukan hanya perempuan dewasa yang mengalaminya, para remaja dan anak di bawah umur juga tercatat sering menjadi korban. Bahkan, polisi sendiri kerap terlibat dalam insiden seperti itu.

Kasus pemerkosaan mahasiswa kedokteran yang dilakukan secara beramai-ramai tahun lalu di Delhi membuat reputasi India semakin buruk. Karena kasus tersebut, dunia pun menyebut Delhi sebagai ibu kota pemerkosaan.

Rini Agustina
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8129 seconds (0.1#10.140)