Deadlock, Munas Hipmi Ditunda

Kamis, 15 Januari 2015 - 10:29 WIB
Deadlock, Munas Hipmi Ditunda
Deadlock, Munas Hipmi Ditunda
A A A
BANDUNG - Musyawarah Nasional (Munas) XV Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) berakhir. Munas yang sejatinya beragenda memilih ketua umum (ketum) baru pun diskors hingga batas waktu yang tak ditentukan.

Steering Committee Munas Hipmi Alex Yahya Datuk mengatakan, untuk sementara kepemimpinan Hipmi dipegang oleh steering committee yang beranggotakan lima pimpinan sidang. “Kepemimpinan steering committee berlaku hingga Hipmi memiliki ketua umum baru melalui munas yang diharapkan bisa terwujud dalam waktu secepatnya,” ucapnya di Bandung, Jawa Barat, kemarin.

Alex mengaskan, deadlock terjadi murni karena perbedaan pendapat di antara sesama anggota Hipmi. Pemilihan ketum Hipmi diikuti tiga kandidat yaitu Bayu Priawan Djokosoetono, Bahlil Lahadalia, dan Andhika Anindyaguna. Ketua Hipmi terpilih harus mampu mendorong dan meningkatkan daya saing pengusaha muda terutama jelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Salah satu kandidat ketua umum Hipmi, Bayu Priawan, mengungkapkan, organisasi akan dihadapkan pada situasi lebih berat.

“Harus adaptasi dengan pasar bebas dengan tingkat persaingan lebih tinggi. Ini menjadi tugas dan tantangan kita dalam meningkatkan daya saing pengusaha muda,” ucapnya. Sementara itu, Bahlil mengatakan, Hipmi mendatang akan menanamkan rasa dan semangat kebangsaan yang kuat di dalam setiap kader pengusaha. Itu penting bila mengingat semakin dekatnya MEA.

“Kita membutuhkan pengusaha Indonesia yang tidak hanya memikirkan soal keuntungan pribadinya, namun juga memikirkan soal kebesaran bangsanya,” sebut Bahlil. Menurut Bahlil, bila semua pengusaha Indonesia bersikap egois, keberhasilan ekonomi Indonesia hanya akan terus dirasakan oleh segelintir orang.

“Hipmi memiliki kemampuan untuk mencetak kader-kader pengusaha muda yang kuat rasa kebangsaannya,” kata Bahlil. Untuk menangkap peluang usaha yang membesar di era MEA, penambahan jumlah pengusaha baru terutama dari kalangan muda mutlak didorong. Berdasar data Kementerian PemudadanOlahraga, pada2013 jumlah pengusaha usia 16-20 tahun sebanyak 3,7 juta wirausaha muda.

Sebagai unsur masyarakat paling potensial, Puan berharap dalam dua tahun ke depan akan terjadi peningkatan signifikan jumlah pengusaha di Indonesia. Beberapa kebijakan pemerintah terkait kewirausahaan pemuda antara lain pembentukan Lembaga Permodalan Kewirausahaan Permodalan (LPKP) kewirausahaanpemuda ditingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota sebagai pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2014.

Selain itu juga penerapan kurikulum pendidikan dan pelatihan pengembangan kewirausahaan pemuda.

Inda susanti/Okezone
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4230 seconds (0.1#10.140)