Tertimpa Pohon Tumbang, Empat Pengunjung Tewas

Senin, 12 Januari 2015 - 11:12 WIB
Tertimpa Pohon Tumbang, Empat Pengunjung Tewas
Tertimpa Pohon Tumbang, Empat Pengunjung Tewas
A A A
BOGOR - Empat pengunjung Kebun Raya Bogor (KRB) tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat tertimpa pohon damar agatis yang diperkirakan usianya sudah lebih 50 tahun, pagi kemarin.

Pohon dengan diameter 1 meter yang terletak di Jalan Astrid, Kebun Raya Bogor itu tiba-tiba tumbang menimpa puluhan rombongan karyawan PT Asalta Mandiri Agung, Bogor yang tengah menggelar gathering di lokasi kejadian.

Empat karyawan yang meninggal dunia adalah Sarijo, 39, warga Kampung/Kelurahan Cijujung RT 04/04, Sukaraja, Kabupaten Bogor; Surjana, 42, warga Jalan Pembangunan I RT 02/05, Kelurahan Kedunghalang, BogorUtara, KotaBogor; Supriyono, 32, wargaJalanRoda, Nanggewer, Cibinong, Kabupaten Bogor, dan Saefulloh, 43, warga Kampung Babakan Tarikolot RT 02/05, Kelurahan Nanggewer, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Selain empat korban tewas, 21 karyawan lainnya mengalami luka-luka. Sebagian besar korban mengalami luka di kepala dan patah tulang. Para korban dilarikan ke Rumah Sakit PMI Bogor guna menjalani perawatan lebih lanjut. Juli,40, salah satu korban selamat, menceritakan, peristiwa nahas itu terjadi saat para buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja PT Asalta Mandiri Agung tengah mengadakan gathering sekaligus berdiskusi membahas permasalahan upah dan perburuhan lainnya.

Sebagian besar mereka yang datang menggunakan sepeda motor ke KRB sejak pagi. Saat KRB buka, mereka masuk melalui Pintu III, yang letaknya sekitar 500 meter dari lokasi kejadian. Saat kejadian, karyawan sedang serius membahas masalah tenaga kerja dan upah minimum kabupaten (UMK) yang baru ditetapkan pemerintah.

“Tiba-tiba, terdengar suara “krek-krek”, dan saat itu juga langsung menimpa kita yang sedang berkumpul di bawah,” ujar Juli, warga Kandang Roda, Kelurahan Nanggewer, Cibinong, Kabupaten Bogor saat ditemui di ruang rawat Instalasi Gawat Darurat RS PMI Bogor, kemarin. Juli mengaku turut tertimpa dahan pohon saat itu.

“Tapi lumayan kaget karena pelipis saya harus mendapatkan enam jahitan dan tulang bahu saya patah,” katanya. Hal senada diungkapkan Yudi Wahyudi, 37, korban selamat lainnya yang mengalami luka ringan. Dia mengaku shock dan trauma banyak melihat korban yang terjepit batang pohon setinggi 15 meter itu. Dia dan sejumlah temannya sempat berusaha menolong korban yang tengah tertimpa. Namun, beberapa korban mengalami luka parah di kepala sehingga nyawanya tak terselamatkan.

“Sebelum tumbang memang ada suara seperti pohon retak. Tapi kejadian sangat cepat banget tidak ada tandatanda pohon akan tumbang tertiup angin,” ungkapnya. Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, kondisi pohon damar memang tampak tidak ada tanda-tanda rawan akan tumbang. Pohon damar ini posisinya persis tepat tak jauh dari gerbang masuk Pintu III.

Koleksi pohon damar agatis terlihat berderet membentang sepanjang Jalan Astrid menuju kawasan kolam teratai raksasa. Tak berapa lama setelah kejadian, lokasi pohon tumbang langsung dipasangi garis polisi. Sejumlah petugas Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) KRB langsung membersihkan batang dan rantingranting pohon yang sempat menimpa rombongan buruh PT Asalta Mandiri Agung.

Kepala PKT KRB Dr Didik Widyatmoko menegaskan, pihaknya bertanggung jawab penuh atas musibah ini. “Seluruh korban luka-luka dan meninggal dunia dipusatkan di RS PMI Bogor, untuk korban meninggal dunia, kita sudah berkoordinasi dengan PT Jasa Raharja untuk menanggung dan memberikan santunan,” kata Didik saat ditemui di RS PMI Bogor.

Pihaknya membantah bahwa musibah tersebut akibat kelalaian pengelola KRB yang tidak mendeteksi sejak dini terkaitkerawananpohontumbang. “Kita sudah antisipasi tumbangnya pohon dengan cara melakukan pengecekan secara berkala terhadap 40.000 pohon koleksi KRB,” katanya. Menurutnya, pohon damar agatis itu memang karakternya rawan patah, seperti pohon asam.

Dia menduga pohon damar yang patah ini memang sudah cacat. Atas kondisi ini, seluruh pohon di KRB harus diteliti detail satu per satu. Pascakejadian, Kebun Raya Bogor tetap beroperasi dan terbuka untuk umum. Sementara itu, Kepala Subbidang Pemeliharaan dan Perawatan Koleksi Tanaman PKT KRB LIPI Izuandri menyatakan pohon tumbang jenis agatis ini dipastikan keropos akibat dimakan rayap.

Lanjutnya, pohon yang tumbang ini diperkirakan sudah berusia 50 tahun lebih. Secara visual, lanjutnya, pohon damar agatis ini terlihat sehat. Namun, di bagian dalam batang pohonnya sudah keropos. Kapolsek Bogor Tengah Kompol Victor Gatot HS mengatakan, pihaknya sudah memintai keterangan terhadap sejumlah saksi mata. Dugaan sementara pohon tumbang ini akibat keropos.

Pihaknya mengimbau pengunjung untuk tidak mendekati lokasi kejadian karena banyak pohon serupa yang terlihat sehat, tapi kita tidak diketahui pohon tersebut rawan tumbang atau tidak. Kasus pohon tumbang dan menewaskan pengunjung di KRB tak hanya kali ini terjadi.

Pada 4 Juli 2005 lalu, Mediana Nurcahyani, 8, tewas tertimpa batang pohon randu atau kapuk saat tengah berwisata bersama keluarganya. Selain menewaskan Mediana, belasan kerabatnya juga mengalami luka-luka.

Haryudi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5174 seconds (0.1#10.140)