Bertemu Jokowi, LDII Bahas Radikalisme Sampai Ekonomi ASEAN
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Istana Merdeka. Pertemuan tersebut sempat menyinggung soal radikalisme.
Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam mengatakan, sudah bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait pendidikan deradikalisasi.
"Radikalisme itu tidak cocok dengan bangsa kita yang berdasarkan Pancasila. Kemudian kita kuatkan kerukunan antar umat beragama," kata Abdullah di Komplek Istana, Jakarta, Kamis (8/1/2015).
Dia berpandangan, kemajemukan di Indonesia harus diramu menjadi satu kekuatan untuk memajukan bangsa. Tidak hanya itu, LDII juga toleran terhadap perbedaan.
"Bapak Presiden tadi sangat setuju ada lembaga yang implementasikan masalah kerukunan antar umat beragama," kata Abdullah.
Tidak hanya itu, LDII bersama Jokowi juga membahas poin penting lainnya yakni peningkatan SDM melalui pendidikan formal, dan tantangan masyarakat Indonesia menghadapi ekonomi ASEAN.
Abdullah menambahkan, pada September 2015 akan mengadakan seminar dan Jokowi akan dijadwalkan untuk membuka acara tersebut.
"Bapak Presiden mendorong dan memberikan informasi tadi bahwa jangan takut menghadapi eko ASEAN. Karena justru setelah beliau ketemu dengan berbagai pimpinan negara, mereka justru yang takut karena masyarakat kita lebih banyak dari negara lain," tegasnya.
Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam mengatakan, sudah bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait pendidikan deradikalisasi.
"Radikalisme itu tidak cocok dengan bangsa kita yang berdasarkan Pancasila. Kemudian kita kuatkan kerukunan antar umat beragama," kata Abdullah di Komplek Istana, Jakarta, Kamis (8/1/2015).
Dia berpandangan, kemajemukan di Indonesia harus diramu menjadi satu kekuatan untuk memajukan bangsa. Tidak hanya itu, LDII juga toleran terhadap perbedaan.
"Bapak Presiden tadi sangat setuju ada lembaga yang implementasikan masalah kerukunan antar umat beragama," kata Abdullah.
Tidak hanya itu, LDII bersama Jokowi juga membahas poin penting lainnya yakni peningkatan SDM melalui pendidikan formal, dan tantangan masyarakat Indonesia menghadapi ekonomi ASEAN.
Abdullah menambahkan, pada September 2015 akan mengadakan seminar dan Jokowi akan dijadwalkan untuk membuka acara tersebut.
"Bapak Presiden mendorong dan memberikan informasi tadi bahwa jangan takut menghadapi eko ASEAN. Karena justru setelah beliau ketemu dengan berbagai pimpinan negara, mereka justru yang takut karena masyarakat kita lebih banyak dari negara lain," tegasnya.
(kri)