Sepekan ke Depan, Puncak Diguyur Hujan
A
A
A
BOGOR - Stasiun Klimatologi Badan, Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dramaga memprediksi wilayah Bogor, khususnya kawasan Puncak, selama sepekan ke depan akan terus diguyur hujan.
Intensitas curah hujannya relatif ringan dan sedang. Masyarakat diminta waspada karena durasi hujan cukup panjang. “Kondisi tersebut bisa menyebabkan bencana, baik longsor maupun banjir,” kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Dramaga Bogor Dedi Sucahyono kemarin. Dia menjelaskan, peluang hujandalamduahari mendatang dengan intensitas ringan hingga sedang akan terjadi di sebelah barat Sumatera dan Laut Jawa.
Hal ini karena pusat konsentrasi dan peluang hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi (ekstrem) tersebut. “Untuk wilayah Bogor peluang hujan masih tetap ada, akan tetapi intensitas atau curah hujannya ringan saja. Curah hujan dengan intensitas tinggi akan terjadi di Laut Jawa dan sebelah barat Sumatera,” paparnya.
Hal tersebut karena wilayah ini merupakan titik pertemuan massa udara basah (konvergen) sehingga mudah membentuk awan yang mengandung embun dan titik-titik air hujan. “SedangkanuntukwilayahJawaBaratterutama di Bogor dan Puncak, malah merupakan daerah sebaliknya atau divergen. Awanawannya tidak cukup membentuk embun atau titik hujan yang besar.
Namun tetap saja peluang hujan akan terjadi di Bogor, yang memiliki kelembaban yang cukup tinggi,” jelasnya. Dedi mengatakan, untuk wilayah Bogor dan sekitarnya terutama kawasan Puncak (Megamendung dan Cisarua), pertengahan Januari hingga akhir Februari merupakan puncak musim hujan. Durasi hujan lebih lama serta intensitas meningkatmulaidari sedanghingga tinggi atau ekstrem.
“Kami mengimbau masyarakat terutama yang tinggal di bantaran sungai dan daerah perbukitan untuk lebih waspada dan siaga akan bencana yang diakibatkan hujan deras ini,” tandasnya. Kapolsek Megamendung AKP Asyikin menjelaskan, pihaknya bersama pemerintah kecamatan serta TNI telah membentuk tim siaga bencana sebagai antisipasi korban jiwa jika terjadi tanah longsor.
Tim siaga bencana ini disiagakan di sejumlah titik rawan longsor. Berdasarkan hasil pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Megamendung merupakan wilayah yang paling rawan longsor. Datarannya tinggi dan banyak vila maupun perumahan yang berdiri di atas lahan dengan kemiringan 45 derajat.
Haryudi
Intensitas curah hujannya relatif ringan dan sedang. Masyarakat diminta waspada karena durasi hujan cukup panjang. “Kondisi tersebut bisa menyebabkan bencana, baik longsor maupun banjir,” kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Dramaga Bogor Dedi Sucahyono kemarin. Dia menjelaskan, peluang hujandalamduahari mendatang dengan intensitas ringan hingga sedang akan terjadi di sebelah barat Sumatera dan Laut Jawa.
Hal ini karena pusat konsentrasi dan peluang hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi (ekstrem) tersebut. “Untuk wilayah Bogor peluang hujan masih tetap ada, akan tetapi intensitas atau curah hujannya ringan saja. Curah hujan dengan intensitas tinggi akan terjadi di Laut Jawa dan sebelah barat Sumatera,” paparnya.
Hal tersebut karena wilayah ini merupakan titik pertemuan massa udara basah (konvergen) sehingga mudah membentuk awan yang mengandung embun dan titik-titik air hujan. “SedangkanuntukwilayahJawaBaratterutama di Bogor dan Puncak, malah merupakan daerah sebaliknya atau divergen. Awanawannya tidak cukup membentuk embun atau titik hujan yang besar.
Namun tetap saja peluang hujan akan terjadi di Bogor, yang memiliki kelembaban yang cukup tinggi,” jelasnya. Dedi mengatakan, untuk wilayah Bogor dan sekitarnya terutama kawasan Puncak (Megamendung dan Cisarua), pertengahan Januari hingga akhir Februari merupakan puncak musim hujan. Durasi hujan lebih lama serta intensitas meningkatmulaidari sedanghingga tinggi atau ekstrem.
“Kami mengimbau masyarakat terutama yang tinggal di bantaran sungai dan daerah perbukitan untuk lebih waspada dan siaga akan bencana yang diakibatkan hujan deras ini,” tandasnya. Kapolsek Megamendung AKP Asyikin menjelaskan, pihaknya bersama pemerintah kecamatan serta TNI telah membentuk tim siaga bencana sebagai antisipasi korban jiwa jika terjadi tanah longsor.
Tim siaga bencana ini disiagakan di sejumlah titik rawan longsor. Berdasarkan hasil pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Megamendung merupakan wilayah yang paling rawan longsor. Datarannya tinggi dan banyak vila maupun perumahan yang berdiri di atas lahan dengan kemiringan 45 derajat.
Haryudi
(bbg)