Nepal Luncurkan Bus Khusus Perempuan

Rabu, 07 Januari 2015 - 10:51 WIB
Nepal Luncurkan Bus Khusus Perempuan
Nepal Luncurkan Bus Khusus Perempuan
A A A
Kasus pelecehan seksual di Nepal tergolong tinggi, terutama di tempat-tempat dan angkutan umum. Berdasarkan data Bank Dunia pada 2013, sekitar 25% wanita muda di Nepal menjadi target pelecehan seksual di dalam angkutan umum.

Dilaporkan BBC, banyak kejadian pelecehan seksual di angkutan umum membuat Pemerintah Kota Kathmandu, ibu kota Nepal, meluncurkan bus khusus perempuan. Baik penumpang maupun awak busnya juga perempuan. Ini untuk menghindari kemungkinan terjadi pelecehan yang sering dialami para perempuan saat bus dalam keadaan penuh sesak penumpang.

Pemilik perusahaan bus ini mengatakan, peluncuran bus khusus perempuan ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi penumpangnya. Bus yang mempunyai kapasitas penumpang 68 orang ini akan melayani perjalanan di wilayah Kalanki menuju Balkot di Kota Kathmandu.

Berdasarkan hukum yang berlaku di Kathmandu, semua bus yang beroperasi harus menyediakan sejumlah kursi khusus penumpang perempuan. Sayangnya, dalam praktiknya aturan ini kurang ditegakkan. Bharat Nepal, pimpinan perusahaan yang membuat bus khusus perempuan ini, mengatakan, terobosan ini dirancang untuk mengatasi masalah pelecehan seksual yang sudah lama terjadi di negaranya.

Saat ini perusahaan yang sudah mengoperasikan empat bus khusus ini baru memiliki satu kondektur perempuan. Namun, ke depan semua kondektur bus ini akan memakai jasa kaum hawa. Di Nepal tidak hanya angka kasus pelecehan seksual dalam transportasi umum yang tinggi, tapi tingkat perkosaan secara berkelompok juga banyak terjadi.

Belum lama ini saat perayaan hari raya besar keagamaan, seorang turis wanita remaja dari India menjadi korban perkosaan yang dilakukan tujuh pria. Polisi setempat telah menahan para pelaku. Remaja yang baru berusia 16 tahun ini menjadi korban perkosaan ketika baru tiba di sebuah desa terpencil dekat perbatasan India. Kunjungannya ke Nepal untuk menghadiri Festival Gadhimai yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali.

Lokendra Malla, polisi setempat, mengatakan, remaja ini diseret ke dalam sebuah gedung kosong yang berdekatan dengan kuil di Bariyapur, kemudian diperkosa ramairamai. Ironisnya, para pelaku masih berusia antara 18 dan 20 tahun. Kini mereka harus meringkuk di balik jeruji besi.

Arvin
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6558 seconds (0.1#10.140)