Tahan Api dan Cuaca Ekstrem, Dilengkapi Sistem Satelit
A
A
A
Bentuknya sederhana. Sekilas mirip iglo (rumah khas penduduk Eskimo). Di langit-langit terpasang sejumlah alat penerang berbentuk bulat, sementara di sudutsudut ruangan tersusun rapi berbagai perlengkapan menyelam dan peralatan berteknologi mutakhir.
Terlihat dari luar tiga tenda yang kemarin didirikan di halaman Kantor Kecamatan Kumai, Jalan Pemuda Nomor 113, Kalimantan Tengah, itu tidak ada yang istimewa. Siapa nyana tenda milik tim Search and Rescue (SAR) Centrospas Rusia ini memiliki fungsi yang berbeda-beda, namun terintegrasi dalam mendukung tugas pencarian dan penyelamatan. Tenda pertama, yang berdiri terpisah, merupakan pusat komando pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh pada Minggu, 28 Desember 2014.
Pada tenda ini, sejumlah peralatan canggih seperti laptop , handy talky (HT), radio, dan koper warna hitam diletakkan di atas meja. Koper tersebut merupakan alat yang mampu digunakan untuk konferensi video ke pusat data di Moskow sekaligus bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan personel di tengah laut yang tengah melakukan misi pencarian. Data-data yang diperoleh oleh tim penyelam itu selanjutnya dikirim ke Moskow untuk dianalisis.
”Di tenda ini kami punya perlengkapan untuk komunikasi radio di lapangan, termasuk jaringan komunikasi dengan badan-badan pemerintah. Di sini juga ada perlengkapan komunikasi satelit,” kata Kepala Pasukan SAR Centrospas Rusia Andrey Sorokin. Tepat di samping tenda komando berjajar dua tenda lain.
Tenda di sisi kiri bendera merupakan tempat menyimpan peralatan cadangan untuk mendukung proses operasi pencarian bila diperlukan. ”Dalam tenda ini disediakan perlengkapan cadangan. Saat ini perlengkapan tersebut belum diperlukan dalam operasi SAR. Ada enam perahu karet, mesin untuk perahu, perlengkapan cadangan untuk penyelam dan SAR,” tuturnya.
Satu tenda lainnya merupakan tempat istirahat bagi para personel seusai menjalankan tugas. Tenda berukuran 3x3 meter ini cukup luas dan mampu menampung 30 orang. Mereka merupakan anggota tim SAR yang sudah mengantongi sertifikat berlevel dunia. Menariknya, tenda-tenda tersebut mampu menyediakan energi listrik sendiri. Praktis mereka tidak membutuhkan tenaga listrik di kantor Kecamatan Kumai.
”Camp seperti ini sepenuhnya berdiri sendiri. Di sini ada sistem kelistrikan tersendiri, pendingin dan penghangat udara, serta penyediaan air bersih,” ucapnya. Kelebihan lain dari tenda ini adalah mampu menahan cuaca plus dan minus 50 derajat Celsius. Situasi itu tentu saja akan memberikan rasa nyaman bagi para personel dalam menyelesaikan misi mereka. Tidak cukup sampai di situ, tendatenda ini juga tahan api.
Salah seorang dari personel tim SAR Rusia pun mencoba membakarnya dengan korek api, tenda yang terbuat dari bahan khusus tersebut tidak hangus. ”Semua tenda-tenda ini dibuat dengan kain yang tidak bisa terbakar,” jelasnya. Lengkapnya fasilitas tenda SAR Negeri Beruang Merah ini membuat mereka enggan menempati hotel maupun lokasi lain yang disediakan.
Sucipto
Pangkalan Bun
Terlihat dari luar tiga tenda yang kemarin didirikan di halaman Kantor Kecamatan Kumai, Jalan Pemuda Nomor 113, Kalimantan Tengah, itu tidak ada yang istimewa. Siapa nyana tenda milik tim Search and Rescue (SAR) Centrospas Rusia ini memiliki fungsi yang berbeda-beda, namun terintegrasi dalam mendukung tugas pencarian dan penyelamatan. Tenda pertama, yang berdiri terpisah, merupakan pusat komando pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh pada Minggu, 28 Desember 2014.
Pada tenda ini, sejumlah peralatan canggih seperti laptop , handy talky (HT), radio, dan koper warna hitam diletakkan di atas meja. Koper tersebut merupakan alat yang mampu digunakan untuk konferensi video ke pusat data di Moskow sekaligus bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan personel di tengah laut yang tengah melakukan misi pencarian. Data-data yang diperoleh oleh tim penyelam itu selanjutnya dikirim ke Moskow untuk dianalisis.
”Di tenda ini kami punya perlengkapan untuk komunikasi radio di lapangan, termasuk jaringan komunikasi dengan badan-badan pemerintah. Di sini juga ada perlengkapan komunikasi satelit,” kata Kepala Pasukan SAR Centrospas Rusia Andrey Sorokin. Tepat di samping tenda komando berjajar dua tenda lain.
Tenda di sisi kiri bendera merupakan tempat menyimpan peralatan cadangan untuk mendukung proses operasi pencarian bila diperlukan. ”Dalam tenda ini disediakan perlengkapan cadangan. Saat ini perlengkapan tersebut belum diperlukan dalam operasi SAR. Ada enam perahu karet, mesin untuk perahu, perlengkapan cadangan untuk penyelam dan SAR,” tuturnya.
Satu tenda lainnya merupakan tempat istirahat bagi para personel seusai menjalankan tugas. Tenda berukuran 3x3 meter ini cukup luas dan mampu menampung 30 orang. Mereka merupakan anggota tim SAR yang sudah mengantongi sertifikat berlevel dunia. Menariknya, tenda-tenda tersebut mampu menyediakan energi listrik sendiri. Praktis mereka tidak membutuhkan tenaga listrik di kantor Kecamatan Kumai.
”Camp seperti ini sepenuhnya berdiri sendiri. Di sini ada sistem kelistrikan tersendiri, pendingin dan penghangat udara, serta penyediaan air bersih,” ucapnya. Kelebihan lain dari tenda ini adalah mampu menahan cuaca plus dan minus 50 derajat Celsius. Situasi itu tentu saja akan memberikan rasa nyaman bagi para personel dalam menyelesaikan misi mereka. Tidak cukup sampai di situ, tendatenda ini juga tahan api.
Salah seorang dari personel tim SAR Rusia pun mencoba membakarnya dengan korek api, tenda yang terbuat dari bahan khusus tersebut tidak hangus. ”Semua tenda-tenda ini dibuat dengan kain yang tidak bisa terbakar,” jelasnya. Lengkapnya fasilitas tenda SAR Negeri Beruang Merah ini membuat mereka enggan menempati hotel maupun lokasi lain yang disediakan.
Sucipto
Pangkalan Bun
(bbg)