Jaksa Agung Akui Kinerja Kejaksaan Belum Optimal
A
A
A
JAKARTA - Jaksa Agung HM Prasetyo mengakui, kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) sepanjang tahun 2014 belum sesuai dengan harapan. Menurutnya, meski demikian pihaknya berupaya keras untuk membenahi.
"Soal hasil kerja Kejaksaan selama satu tahun 2014, jujur memang masih belum optimal. Tapi tetap harus disyukuri," kata Prasetyo di Kejagung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/1/2015).
Menurut Prasetyo, hasil pengamatan dan evaluasi yang dilakukan masyarakat pada bidang pembinaan, ada sejumlah peningkatan pada 2014 dibandingkan tahun sebelumnya.
Di antaranya adalah, Kejaksaan merupakan intansi pertama yang melakukan rekrutmen calon PNS dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).
Selain itu, penilain Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan keuangan Kejaksaan tahun 2013-2014 memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Prasetyo mengungkapkan, penilaian berbagai pihak tersebut merupakan masukan dan bentuk partisipasi masyarakat untuk bersama mewujudkan Kejaksaan yang bersih, transparan, dan akuntabel.
"Peningkatan kinerja ini pastinya tidak terlepas dari sinergitas teman-teman khususnya di jajaran kejaksaan," ucap Prasetyo.
Dia berjanji, pihaknya terus melakukan perbaikan. Baik dari segi perilaku, pencapaian kinerja maupun upaya peningkatan kesejahteraan pegawai. Agar Kejaksaan dapat melakukan tugasnya secara baik dalam penegakan hukum.
"Kejaksaan sudah berusaha keras untuk mencapai target yang memang sudah ditentukan. Dari evaluasi yang ada, ternyata banyak juga capaian yang bisa kita sampaikan nanti, bahkan melampaui target dari yang ditentukan," tuturnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, jajaran Jaksa Agung Muda (JAM), di antaranya, JAM Pembinaan Bambang Waluyo, JAM Pidana Umum AK Basyuni, JAM Pidana Khusus Widyo Pramono, serta JAM Perdata dan Tata Usaha Negara Noor Rochmad.
"Soal hasil kerja Kejaksaan selama satu tahun 2014, jujur memang masih belum optimal. Tapi tetap harus disyukuri," kata Prasetyo di Kejagung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/1/2015).
Menurut Prasetyo, hasil pengamatan dan evaluasi yang dilakukan masyarakat pada bidang pembinaan, ada sejumlah peningkatan pada 2014 dibandingkan tahun sebelumnya.
Di antaranya adalah, Kejaksaan merupakan intansi pertama yang melakukan rekrutmen calon PNS dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).
Selain itu, penilain Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan keuangan Kejaksaan tahun 2013-2014 memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Prasetyo mengungkapkan, penilaian berbagai pihak tersebut merupakan masukan dan bentuk partisipasi masyarakat untuk bersama mewujudkan Kejaksaan yang bersih, transparan, dan akuntabel.
"Peningkatan kinerja ini pastinya tidak terlepas dari sinergitas teman-teman khususnya di jajaran kejaksaan," ucap Prasetyo.
Dia berjanji, pihaknya terus melakukan perbaikan. Baik dari segi perilaku, pencapaian kinerja maupun upaya peningkatan kesejahteraan pegawai. Agar Kejaksaan dapat melakukan tugasnya secara baik dalam penegakan hukum.
"Kejaksaan sudah berusaha keras untuk mencapai target yang memang sudah ditentukan. Dari evaluasi yang ada, ternyata banyak juga capaian yang bisa kita sampaikan nanti, bahkan melampaui target dari yang ditentukan," tuturnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, jajaran Jaksa Agung Muda (JAM), di antaranya, JAM Pembinaan Bambang Waluyo, JAM Pidana Umum AK Basyuni, JAM Pidana Khusus Widyo Pramono, serta JAM Perdata dan Tata Usaha Negara Noor Rochmad.
(maf)